1

7.5K 84 27
                                    

Di desa yang masih memegang adat yang masih tetap lestari bagi para pria. Dimana di awal masa pubertas setiap lelaki di pijat kontolnya oleh kang Bima tetua adat. Tak terkecuali Ardi yang berusia 13 tahun, malam ini Ardi akan di pijat oleh kang Bima di rumah Ardi. Saat prosesi itu Ardi dan kang Bima hanya berdua di kamar Ardi. Semua persiapan untuk malam ini sudah disiapkan oleh orangtua Ardi.

" Di, lepas semua pakaian kamu lalu tidur terlentang di kasur" Mendengar perintah kang Bima Ardi lantas segera melepas semua pakaiannya hingga telanjang. Dengan perlahan kang bima memijat tubuh Ardi dari atas hingga bawah. Dan yang terakhir kang bima memijat kontol Ardi "tahan Ardi mungkin akan sedikit ngilu" "Baik kang, Ardi coba tahan" Di mulai dari bawah peler, dengen sedikit tekanan hingga peler dan dilakukan kang Bima beberapa kali. Selanjutnya kang bima memijat vas deferens, Ardi sedikit kelojotan "arghhh kang ngilu peler Ardi" "Tahan Ardi, ini untuk kekuatan peler mu".

Perlahan kontol Ardi ngaceng "wah kontol mu udah gede juga di, pasti akan lebih gede lagi setelah ritual ini di kontol mu" " Iya kang kemarin Ardi ukur sudah 15 cm bang" Kang bima sedikit terkejut karena kontol ardi sudah terlihat sangat matang dari teman-teman seusianya. Kang bima masih memijat vas deferens Ardi selama 30 menit Ardi terus kelojotan menahan ngilu. Sekarang kang Bima berpindah ke peler Ardi
" Di pelermu kelak akan menghasilkan banyak pejuh, sekarang saja ukurannya hampir sebesar telur ayam" "Benarkah kang? Apa mungkin karena bapak selalu menyuruh aku minum jamu buatan bapak?" "Pasti karena bapak kamu sudah tau kalau kamu sudah masa pubertas jadi bapak menyuruh mu minum untuk mempercepat perkembangan pelermu dan menambah volume, seperti ini pelermu sudah besar padahal usia mu masih 13 tahun" Kang Bima mengurut peler Ardi dengan tekanan di pijatan nya. Agar peler Ardi semakin berkenan dan kuat. "Arghh kang ngilu, ughh peler ku kang" Kang Bima malah menambah tekanan di peler Ardi. "Tahan Ardi" Kang Bima merasakan pejuh Ardi semakin naik "kamu merasakan pejuh mu ingin keluar ardi?" "Ughh iya kang, Ardi ngerasain pejuhnya naik kang" Ardi yang merasakan hal itu, kang Bima melepas tangannya dari peler Ardi.

"Bagus Ardi, kamu sudah bisa merasakan pejuh mu akan keluar. Kita berhenti dulu menunggu pejuh mu turun" Kang Bima kembali memijat peler Ardi sekarang tekanan nya lebih dari yang sebelumnya lebih keras. "Arghhh kang ngilu peler Ardi rasanya penuh kang" Peler Ardi dengan cepat memproduksi pejuhnya membuat pelernya penuh. "Iya peler mu sekarang penuh dengen pejuh dan semakin keras" Kang Bima terus memijat peler Ardi.

Kang Ardi berhenti memijat dan memanggil bapak Ardi untuk membawa botol kosong. Bapak Ardi masuk ke kamar dan melihat Ardi yang penuh dengan keringat serta kontol yang masih ngaceng. "Pak, tadah pejuh Ardi dengan botol saat Ardi konak" Perintah kang Bima untuk bapak ardi. Kang Bima kembali memijat peler Ardi "arghhh kang pejuh Ardi naik lagi kang" Kata ardi saat merasakan aliran pejuh mulai naik.

"Tahan sebentar, hingga akang bilang kamu boleh konak" Kang bima memijat keseluruhan peler Ardi. "Kang rama, botolnya taruh di depan kepala kontol Ardi" Rama (bapaknya Ardi) dengan segera mengarahkan botolnya ke kontol Ardi. "Arggg kang, Ardi ngga kuat kang" "Sekarang kamu bisa keluarkan pejuh kamu Di" Mendengar hal itu Ardi langsung mengeluarkan pejuhnya. "Arghh kang, Ardi keluar arghhh" "Keluarin di botol di, yang bapakmu siapkan"

CROOOTTT CROOOTTT CROOOTTT CROOOTTT pejuh Ardi langsung masuk ke botol dengan sepuluh pancutan membuat botol yang di genggaman Rama penuh dengan pejuh Ardi. Rama sangat bangga dengan Ardi yang sudah sangat perkasa di umur yang masih muda. "Bagus di, walaupun masih awal pubertas tapi pejuh mu sudah banyak dan sebentar lagi pejuh mu pasti sudah siap untuk membuahi istrimu kelak" Bangga kang Bima melihat kontol Ardi.

"kang Rama setiap jum'at, kang Rama yang memijat kontol ardi dengan air kembang 7 rupa. Agar ukuran kontol rama semakin gede, akang bisa meminumkan jamu setiap malam setelah akang memijat kontol Ardi. Dan Ardi kamu jangan pancut selain hari Jum'at, kamu bisa keluar waktu di pijat oleh bapak mu" Mendengar penjelasan kang Bima, Rama dan Ardi mengiyakan.

Setelah ritual kang Bima pamit untuk pulang "bagus Ardi, kontol kamu sudah sangat perkasa dari teman mu yang seumuran dengan mu. Dan ingat apa yang dikatakan oleh kang Bima" "Iya pak, Ardi akan menuruti perkataan kang Bima"
Setelah percakapan ayah dan anak, Ardi segera membersihkan diri dan kemudian tidur.

Keesokan seperti yang biasa Ardi lakukan setiap hari minggu pagi, ia dan 4 teman selalu mandi di sungai. Ardi, Raja, Dimas, Fajar, dan Dani segera melepas baju dan celana mereka sangat penasaran dengan Ardi yang kemarin sudah melakukan ritual awal pubertas. Mereka langsung mendekat ke Ardi dan sangat terkejut "anjing di kontol lu tambah gede, peler lu juga tambah gede, keras juga pasti penuh nih peler lu" Puji Dimas dengan meraba kontol dan peler Ardi. Dan semuanya bergantian memegang kontol Ardi, "Kalian pasti akan langsung merasakan hasilnya saat setelah ritual dan merasakan peler penuh dengan pejuh" Goda Ardi. "Tapi aku ngga boleh crot kalau ngga malam jum'at, jadi aku ngga bisa ikut coli bersama lagi" Lanjut Ardi dengan sedikit sedih.

"Gpp Di nanti aku juga akan seperti itu, minggu depan aku juga sudah 13 tahun dan akan ritual juga" Tukas Fajar. Mandi di sungai sangat berbeda kali ini meraka ber 4 coli dan Ardi hanya melihat dengen kontol ngaceng serta peler yang penuh dengan pejuh itu Ardi harus menahan diri untuk tidak ikut coli. Hari-hari berikutnya berjalan dengan baik seperti minggu sebelum walaupun ia tidak bisa melakukan coli.

Hingga malam jum'at datang dan Ardi telah merendam di air kembang 7 rupa. Dengan tangan  Rama yang memijat kontol dan peler anaknya tersebut "bagus Ardi kontol mu sudah sangat perkasa dan peler yang penuh dengan pejuh, kelak hanya dengan satu pancutan pejuh istrimu akan langsung hamil. Seperti bapak dulu yang sekali pancutan ibumu langsung hamil" "Benarkah pak, lalu ukuran kontol bapak apa juga sama dengan Ardi?" "Untuk seusia kamu hampir sama tapi setelah 4 tahun bapak diurut oleh kakek kamu ukuran bapak sudah 25 cm" "Pak, Ardi ingin lihat kontol bapak boleh?" Tanya Ardi.

Rama mendengar anaknya penasaran dengan kontolnya, langsung membuka sarungnya. Dan memperlihatkan kontolnya di depan Ardi "Wah.. Kontol bapak sangat besar dan panjang, vas deferens juga sangat keras dan kuat. Peler bapak juga sangat besar lebih besar dari telur bebek" "Betul Di, kamu juga akan memiliki kejantanan seperti bapak atau bahkan lebih" Rama terus memijat kontol Ardi seperti yang kang Bima lakukan dan diakhiri Ardi yang pancut dengan 15 pancutan pejuh. 

Setiap hari Ardi juga memijat kontol nya sendiri selain dari dipijat oleh Rama bapaknya, tetapi masih tidak boleh pancut saat sedang memijat kontolnya. Dengan pijatan yang ia lakukan ukuran dandan volume pejuhnya terus meningkat. Bahkan teman sebayanya merasa iri dengan kejantanan Ardi.

---TBC---

MAAF KALAU DALAM ADA NAMA, TEMPAT ATAU HAL-HAL YANG SAMA. CERITA INI HASIL DARI RANGKAIAN PEMIKIRAN SENDIRI. 🙂🙂

TradisiWhere stories live. Discover now