Taruhan

755 88 12
                                    

Hari ini jennie tersenyum miring karna ia bakal melakukan sesuatu sesuai perjanjian yang ia buat bersama kedua temanya.

Mereka melakukan taruhan dengan hadiah yang lumayan besar asalkan jennie mampu membuat lalisa jadi pacarnya.

Dan inilah awal mula di mana akan menjadi perjalanan panjang bagi seorang Queen bullying yang akanmenyesali perbuatannya.

" Hai lisa" sapanya riang, tidak seperti hari biasanya ia selalu menatap sinis kearah lalisa dan membullynya.

Kali ini berbeda ia dengan senang hati menyapa gadis yang sering ia panggil cupu di sekolah dan di mana saja apabila mereka bertemu.

Lalisa menoleh, awalnya ia ingin ke toilet karna merasa sedikit kebelet eh malah ketemu Queen bully secara tidak sengaja.

Apalagi tadi ia menyapa dirinya? Huh bukan jennie sekali. Pikir lalisa heran.

Tak menjawab sapa'an dari kakak kelasnya itu lalisa hanya diam menunggu apa yang akan di katakan oleh kakak kelasnya tersebut.

Dengan senyum malu² jennie mendekat pada lalisa" nanti pulang bareng, boleh" manjanya membuat kening lalisa mengernyit aneh.

Apalagi perbedaan tinggi mereka begitu mencolok membuat pemandangan tersebut terasa aneh.

Jennie dengan tinggi 178 cm sedangkan lalisa 150 cm sungguh perbedaan yang begitu besar.

" kamu tidak sakit kan?" Jangan salahkan lalisa bertanya seperti itu, karna ini baru pertama kalinya dalam hidupnya ia melihat Queen menatapnya malu² dan berlagak sok manja.

Ini Bukan seperti Queen yang ia kenal. Batin lalisa.

" iih kamu kok nanya kayak gitu sih" rengeknya.

Tuh kan, bulu kuduk lalisa berdiri.

" sepertinya kamu sakit, gak biasanya kamu seperti ini kak Queen" seru lalisa semakin aneh dengan tingkah kakak kelasnya yang satu ini.

Aneh saja sih orang yang kamu kenal selalu meledak² ketika bertemu denganmu, eh tiba² berubah jadi kucing menggemaskan yang entah karna apa alasan di balik perubahannya.

Namun satu hal yang tidak di ketahui oleh siapapun kecuali rose ibunya, lalisa sangat suka tantangan.

Dan dia mencium bau² mencurigakan dari perubahan kakak kelasnya yang entah kenapa bersikap aneh hari ini.

" baiklah ka Queen, kamu jual saya beli!"  Smirknya dalam hati.

Jennie memasang wajah seimut mungkin agar lalisa luluh padanya.

" kamu gak mau ya pulang bareng aku" sedihnya tapi lebih ke arah pura² sih wkwkw.

Bahkan sekarang bahasanya udah berubah aku kamu bukan lu gw lagi.

Mendengar perkataan jennie lalisa terdiam." Terserah kakak saja, permisi" ujar lalisa entah kenapa mual melihat tingkah aneh Queen hari ini. Perutnya serasa di aduk² membuatnya ingin muntah.

Ia meninggalkan jennie di lorong menuju toilet, bahkan lalisa tidak menoleh kebelakang dan terus berjalan hingga tubuhnya menghilang di dalam pintu toilet.

Setelah lalisa menghilang dari pandangannya raut wajah jennie yang tadinya ceria berubah tersenyum miring.

Step satu selesai wkwkw

Batinya terkikih senang.

Ia pun pergi menjauh dari lorong dekat toilet menuju kantin di mana kedua temannya sedang menunggunya.

.....

Di kantin jennie menuju tempat dimana kedua sahabatnya berada. Ia tersenyum miring seolah² telah memenangkan sesuatu.

Terhalang Restu ( Jenlisa)✅️Where stories live. Discover now