04 › mereka konglomerat.

561 64 11
                                    

Paper bag dengan bertuliskan sebuah logo perhiasan ternama mendarat di atas meja milik Kallaruna, yang mana saat ini si pemilik meja sempat melamun sebelum dibuat tersadar karena kehadiran seatmatenya yang dengan santai duduk di sampingnya setelah meletakkan paper bag brand ternama.

"what's this?"

"Cartier."

sejenak Kallaruna memejamkan kedua matanya jengah mendengar jawaban yang jelas sudah ia tahu jika paper bag itu adalah paper bag brand Cartier, hanya sajaㅡmaksud pertanyaan Kallaruna adalah apa tujuan seatmate-nya itu meletakkan paper bag Cartier di atas mejanya?

"aku tahu kalau ini Cartier, but what do you mean?" dengan malas Kallaruna menoleh sedikit ke arah seatmate-nya yang terlihat seperti baru saja meletakkan barang murahㅡsantai sekali, padahal yan diletakkannya adalah barang berharga jutaan.

"kamu suka Cartier kan? then, I bought it for you."

Kallaruna nyaris membulatkan mulutnya jika dirinya tidak sadar di hadapannya saat ini adalah Satria Baskaraㅡ seseorang yang telah membuatnya lengser dari posisi pertama.

"aku bilang kalau aku suka Cartier bukan berarti aku meminta kamu untuk membeli Cartier, bodoh." hardik Kallaruna, "aku bahkan masih sanggup untuk membeli Cartier."

"bukalah."

Kallaruna mengernyit lucu, "apa?"

"paper bag, take a look first."

"how many millions?" balik bertanya, mau bagaimanapun juga Kallaruna bukanlah tipe orang yang mudah menerima pemberian orang asingㅡtermasuk Satria.

Satria sedikit memiringkan posisi duduknya ke arah Kallaruna kemudian menumpukkan dagunya pada tangannya yang ada di atas meja, "untuk apa kamu bertanya seperti itu?" ia bahkan memandang tepat di kedua bola mata Kallaruna.

"bisakah kamu menjawab pertanyaanku tanpa berbalik bertanya?" ketus Kallaruna.

"tidak mahal."

"berapa?" tuntut Kallaruna, kali ini menatap tajam Satria.

"81 million."

damn, Kallaruna meringis.

"bagaimana bisa kamu mengatakan itu tidak mahal?!" kesal Kallaruna yang padahal dirinya pernah menghabiskan uang puluhan juta dalam sebulan. Tapi, tidak juga sih, maksudnyaㅡKallaruna menghabiskan puluhan juta itu tidak digunakan hanya untuk satu barang, melainkan puluhan juta dari total beberapa barang yang ia beli.

"it's cheap, Kalla."

Kallaruna menatap Satria dengan tatapan yang sulit diartikanㅡbingung, kesal dan entahlah menjadi satu, "take it back, I don't need it."

"jelek ya?"

"no," enak saja Satria menuduh jika Kallaruna berpikir barang yang bahkan belum dikeluarkan dari paper bag itu jelek, karena Kallaruna jelas tau kualitas brand Cartier.

"lalu, kenapa tidak kamu terima?" tanya Satria tanpa perasaan marah atau kesal meskipun barang pemberiannya ditolak oleh Kallaruna.

"aku punya banyak kalung and the necklaces are useless because I rarely use them." ungkap Kallaruna sekenanya.

lalu, pandangan Satria terpusat pada kalung dengan liontin bulat kecil yang terlihat sederhana yang saat ini dikenakan Kallaruna, ia tersenyum.

"oke, I received the necklace back." Satria mengambil kembali paper bagnya, ia letakkan ke dalam laci mejanya.

Kallaruna melirik Satria yang terlihat biasa saja, sebelum ia kembali menghadap ke arah depan karena guru mapel yang mengajar kelasnya sudah datang.

conglomerate
diatas emas masih ada berlian

Conglomerate Where stories live. Discover now