17 › kisah cinta konglomerat.

395 48 11
                                    

Senin adalah hari yang menyebalkan bagi beberapa siswa, termasuk bagi Kallaruna yang baru saja turun dari mobil seorang pemuda yang sedang ia ajak berkompromi, ia melenggang pergi memasuki gedung sekolah tanpa memperdulikan pemuda yang bahkan belum turun dari mobil.

Kallaruna melangkah memasuki lobby gedung, langsung melihat beberapa staff sekolah melepaskan deretan plang nama Diamond Rank yang ada pada dinding lobbyㅡTentunya menarik perhatian siswa-siswa yang ada di dalam gedung.

"Wah, ada yang nambah nominal?"

"Lho, tiba-tiba diganti?"

"Siapa nih yang lengser?"

Bisik demi bisik di dengar Kallaruna yang berjalan mendekati area plang yang mulai di susun. What a surprise? Kallaruna mematung melihat nama teratas yang berhasil melengserkan Satria dari peringkat pertama sekaligus mengeluarkan Wiraya dari peringkat 10 besar Diamond, "Ezen.."

────────────────

Top 10 Diamond Ranking

1. Ezendra Zachary, 655.000.000.00
2. Satria Baskara 523.000.000.00
3. Kallaruna Hisavha 500.000.000.00
4. Yasya Martadinata 145.000.000.00
5. Nathan Gautama 143.000.000.00
6. Hassa Suhnasta 135.000.000.00
7. Canva Zedklen 132.000.000.00
8. Jordan Atmajaya 130.000.000.00
9. Jaiden Abiyaksa 128.000.000.00
10. Gazza Abimanyu 125.000.000.00

────────────────

Dengan selisih yang cukup banyak, Kallaruna terkejut, Ezendra Zachary yang awalnya berada diperingkat tiga belas dengan nominal sebesar 117 JutaㅡTapi, sekarang.. lihatlah jumlah nominal yang disumbangkan pemuda itu! 655 Juta adalah nominal satu setengah miliar lebih.

Kallaruna berbalikㅡMelihat pemuda yang pagi ini membuat lobby heboh, Ezendra berjalan memasuki pintu lobby dengan ekspresi datar dan berhenti tepat di hadapannya, "Kamuㅡ"

"Apa?" Ujar Ezendra sebelum kedua matanya menangkap plang rank diamond yang telah terpasang rapi, dirinya mengangkat alisnya dan sedikit memiringkan kepalanya setelah melihat namanya berada di urutan teratas.

"Gila, bagaimana bisa kamu.. wah, Ezen, apa maksud dari ini?" Tanya Kallaruna mencari tahu yang sebenarnya sebab ia yakin Ezendra bukan tipikal pemuda yang suka memanfaatkan kekayaan untuk sesuatu, apalagi Ezendra ini terkesan acuh terhadap sesuatu yang berhubungan dengan status sosial atau kekayaan.

"Aku tidak tahu," Ezen mengalihkan pandangannya pada lantai lobby, "Aku akan segera menarik dana itu, tenanglah." Tersenyum tipis, Ezen mengacak surai Kallaruna sebelum pergi memasuki lift menuju lantai kelasnya.

"Apa-apaan, Wiraya turun?"

Kallaruna tersentak mendengar suara umpatan yang dikenalinyaㅡHassa, temannya itu berjalan mendekatinya dengan ekspresi tidak percaya.

"Ya Tuhan, aku masih membutuhkan dia dalam circle kitaㅡ"

"Tch," Alih-alih menanggapi, Kallaruna melenggang pergi menyusul EzendraㅡKe kelas karena muak menjadi pusat perhatian. Ah, dapat Kallaruna pastikan jika usakan Ezendra pada surainya tadi akan menjadi bahan gosip.. sial, sial.

Kallaruna memasuki kelasnya, melihat Ezendra tidak ada di dalam kelasㅡIa mengrenyit bingung, apa benar pemuda itu langsung menemui staf sekolah untuk membicarakan penarikan dana?

Terbukti, di ruang administrasi, Ezendra duduk menghadap staf sekolah untuk melakukan negosiasi.

"Dana itu atas nama saya," Ezen menjeda kalimatnya, "Dan saya ingin menarik dana itu,"

Conglomerate Où les histoires vivent. Découvrez maintenant