"Give Me A Second Change" Chapt.13
*sebelumnya*
Kyuhyun senang karena ia bisa makan bersama dengan Eomma tercintanya. Sudah lama Kyuhyun merindukan moment seperti ini dalam hidupnya setelah 3 tahun pergi dari rumah.
Kyuhyun baru saja menyuap sesendok Ramyun miliknya, namun tiba-tiba saja Kyuhyun ingin muntah, hingga ia berlari menuju toilet yang berada di belakang dapur. Hyorin tampak cemas, hingga ia beranjak dari kursi dan bergegas menemui Kyuhun.
Hyorin mengetuk pintu kamar mandi, "Kyu, gwencana?" tanyanya khawatir. Hyorin hanya mendengar suara Kyuhyun yang muntah-muntah di dalam kamar mandi.
"Kyu, kau kenapa?"*Selanjutnya*
"Kyuhyun~ah" seru Hyorin masih menggedor pintu kamar mandi.
"Kyu!" Panggilnya lagi, Hyorin terlihat sangat mencemaskannya.
Tidak berapa lama, Kyuhyun membuka pintu kamar mandi, dan ia tersenyum di depannya.
"Aku tidak apa-apa Eomma, mungkin karena aku telat makan saja tadi"
"Kau yakin?" sahut Hyorin tampak tidak percaya.
"Nde Eomma"sahut Kyuhyun dan menggenggam tangan Hyorin untuk meyakinkan dirinya bahwa ia baik-baik saja.
"Eomma harap kau sedang tidak berbohong pada Eomma, chagi"
"Aku tidak berbohong, Eomma"
"Baiklah, kalau begitu kita kembali melanjutkan makan. Eomma tidak ingin, melihatmu muntah seperti tadi"
"Ne Eomma"
Hyorin mengajak Kyuhyun untuk kembali ke meja makan mereka. Hyorin memandang lekat wajah Kyuhyun yang masih terlihat pucat. Hyorin menyuapinya makan, "Buka mulutmu" ucap Hyorin.
Kyuhyun tersenyum, lalu Kyuhyun membuka mulutnya, dan Hyorin menyuapinya makanan dari mangkok makannya.
"Makan yang banyak" ucapnya lagi.
Kyuhyun menyeka air mata, saat setetes air mata jatuh di pipinya, ketika Hyorin menyuapkan makanan padanya.
"Gumawo Eomma" ucapnya berterima kasih.
"..." Hyorin tersenyum dan mengangguk.***
Di Sekolah, Haru memasang wajah cemberutnya, karena sudah 2 jam berlalu, tapi Kyuhyun masih belum datang untuk menjemputnya. Changmin merasa kasihan pada Haru, begitu juga Hana yang terlihat sudah mulai mengantuk.
"Haru~ah, bagaimana jika kita ke tempat kerja Appa Haru saja" ajak Changmin.
Haru menggeleng menolak ajakannya, "Loh, kenapa? ,bukannya tadi Haru setuju kalau Appa Haru belum datang juga, Haru mau jika ajussi mengantar Haru ke tempat kerja Appa Haru"
"Haru mau nunggu Appa di sini saja" sahutnya
"Ya sudah kalau begitu, ajussi dan Hana akan temani Haru sampai Appa Haru datang"
"Ne" sahutnya.
Haru menerawangkan pandangannya ,berharap Kyuhyun segera menjemputnya.***
Teukie berdiri di tepi jendela kantornya, ia melamun dan terngiang dengan semua ucapan Sungmin dan Hyorin.
"Kyu...,mianhe. Eomma dan Sungmin mungkin bisa memaafkanmu, tapi...jika klien Appa tahu, kau berzina dan memiliki anak haram. Bagaimana dengan Appa?, bagaimana dengan Perusahaan ini?" Batinnya.***
Hyorin mengajak Kyuhyun untuk ke rumahnya, namun Kyuhyun menolak. Mereka berdua berdiri di tepi jalan, dekat dengan Mobil Hyorin yang terparkir.
"Kyu, ayo ikut pulang bersama Eomma"
"Mianhe Eomma, aku tidak bisa. Tapi aku janji, suatu hari aku akan pulang ke rumah bersama anakku. Jika Appa dan Donghae hyeong mau memaafkanku"
"Eomma akan membuat Appa mu juga Donghae, mau menerimamu lagi di rumah, chagi. Eomma tidak ingin lagi berpisah denganmu" ucap Hyorin dan memeluk erat Kyuhyun.
"Gumawo Eomma" sahut Kyuhyun. "Mianhe Eomma, tapi aku tidak akan pulang ke rumah. Mianhe...ini adalah pertemuan terakhir kita" batin Kyuhyun.
"Eomma pulanglah"
Hyorin melepaskan pelukannya pada Kyuhyun, sebelum masuk ke dalam Mobil, Hyorin mengelus pipi Kyuhyun lembut.
"Besok Eomma akan datang lagi ke tempat kerjamu, chagi. Kau jaga kesehatanmu, jangan lupa makan. Kau terlihat sangat kurus dan pucat. Eomma tidak ingin jika kau jatuh sakit"
"Ne Eomma"
"Eomma pulang dulu"
"Ne" sahut Kyuhyun.
Hyorin kembali masuk ke dalam Mobil, ia membuka kaca jendela, dan menyembulkan kepalanya, "Jaga dirimu baik-baik" ucapnya.
"Ne Eomma" sahut Kyuhyun dan tersenyum padanya. Kyuhyun menyembunyikan kesedihannya dibalik senyum yang ia sunggingkan di depan Hyorin.
Kemudian Hyorin pergi, dan Kyuhyun masih bergeming diposisinya saat ini, "Mianhe Eomma, besok kita tidak bisa bertemu. Aku akan mengundurkan diri dari pekerjaanku yang sudah Eomma dan Appa ketahui. Lebih baik, aku menghilang dari kehidupan kalian" gumamnya pelan.
Kyuhyun berbalik dan kembali ke pekerjaannya sebagai kuli. Ia menemui Mandornya untuk mengundurkan diri.
"Kau darimana saja Kyu?!" tanyanya tegas.
"Mianhe, tadi saya ada keperluan mendadak. Ajussi...saya kemari untuk mengundurkan diri dari pekerjaan ini" ucapnya pada laki-laki berusia 54 tahun itu.
"Mwo?!, kenapa tiba-tiba kau mengundurkan diri?, apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Aniyo, saya sudah mendapatkan pekerjaaan baru, dan lebih dekat dengan rumah saya. Jadi dengan terpaksa saya harus mengundurkan diri" bohongnya.
Kyuhyun adalah salah satu pekerja yang dianggap sangat bertanggung jawab, juga baik, meski ia masih sangat muda. Tapi, melihatnya begitu serius dengan keinginannya, mau tidak mau, ia menyetujui keinginan Kyuhyun.
"Baiklah, kau tunggu sebentar, aku akan memberi uang gajimu bulan ini"
"Tapi ini baru tanggal 5 ajussi, bukankah gajian masih lama?, saya merasa tidak berhak menerimanya" tolak Kyuhyun.
"Kau adalah salah satu pekerja yang aku percaya, jadi kau berhak menerima gajimu bulan ini" sahutnya, kemudian ia menghubungi pekerjanya yang memegang bagian keuangan untuk ke ruangannya dan membawa gaji Kyuhyun. Sekitar 15 menit menunggu, pegawai itu datang keruangan mandornya.
"Ini uang gaji, Kyuhyun"ucapnya menyerahkan amplop berisi uang pada mandor, lalu sang mandor menyerahkan uang itu pada kyuhyun.
"Kenapa kau mengundurkan diri, Kyu?" Tanya pegawai itu
"Tidak apa-apa, ajussi" sahutnya.
"Ini uangmu, semoga bermanfaat. Jika kau butuh pekerjaan, datanglah kemari" ucap sang mandor padanya.
"Ne ajussi, cheongmal gumawo. Jika ada waktu, saya akan kemari" sahut Kyuhyun
"Ne, jangan lupa jaga kesehatanmu" mereka mengingatkan Kyuhyun.
"Ne, ajussi" sahutnya.
"Annyeong" Kyuhyun membungkukkan sedikit tubuhnya di depan mereka berdua, dan berpamitan.
Kyuhyun pergi meninggalkan tempat kerjanya yang sekarang. Saat menatap amplop di tangannya, Kyuhyun teringat pada Haru yang belum ia jemput di Sekolahnya.
"Aigoo..., Haru. Sebaiknya aku minta tolong pada Shindong hyeong untuk menjemput Haru" gumamnya, sambil ia mencoba menghubungi Shindong di tempat kerjanya.
Tidak berapa lama Kyuhyun menghubunginya, Shindong menjawab telepon Kyuhyun.
"Yoboseyo...hyeong mianhe, bisakah aku minta tolong padamu?,......tolong aku untuk jemput Haru di Sekolah, aku ada urusan yang harus diselesaikan hyeong,......gumawo hyeong"
Setelah menghubungi Shindong, kini Kyuhyun pergi ke Cafe dimana ia bekerja paruh waktu.
Di Cafe itu Kyuhyun menemui Hangeng di ruangannya.
"Ada apa Kyu?, tumben kau datang lebih awal?" Tanya Hangeng.
"Hyeong, ada yang ingin aku katakan"
"Duduklah" perintahnya
"Ne" Kyuhyun pun duduk di depan Hangeng.
Hangeng mencermati wajah Kyuhyun yang tampak pucat.
"Kau sakit, Kyu?"
"Aniyo" sahut Kyuhyun.
"Wajahmu kelihatan pucat. Jika kau sakit, sebaiknya beristirahat saja di rumah" saran Hangeng.
"Aniyo hyeong. Aku baik-baik saja. Hyeong...,aku kemari ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini"
"Mwo?!!, mengundurkan diri?, kenapa?!!, apa karena kejadian kemarin?, apa karena Appa mu?" Tanya Hangeng bertubi-tubi.
Kyuhyun terhenyak, karena Hangeng mengetahui alasan kenapa ia harus mengundurkan diri.
"Aku benarkan?" Tebaknya.
"Nde hyeong. Karena aku tidak ingin, Appa melihatku bekerja sebagai pegawai di Cafe ini. Aku tidak ingin membuatnya malu lagi, hyeong. Sudah cukup kesalahan 3 tahun lalu, yang aku sendiri tidak tahu, apakah aku pernah berzina atau tidak dengan Eomma nya Haru. Hyeong...,aku minta tolong padamu. Jika suatu hari, Appa ku datang kemari untuk mencariku. Katakan saja, aku sudah tidak bekerja di sini lagi, dan jangan beritahukan pada siapapun yang mencariku tentang alamat rumahku. Aku ingin hidup tenang bersama Haru" pintanya.
"Ne, aku akan melakukan seperti yang kau pinta" sahut Hangeng.
"Cheongmal gumawo hyeong"
"Ne, tapi mian Kyu, jika aku tidak memberimu gaji bulan ini. Karena kau tahu sendiri bagaimana watak Manajer kita."
"Ne hyeong, gwencana. Lagipula, aku cukup berterima kasih, karena beliau sudah mau menerimaku kerja di Cafe ini"
"Ne, mianhe" ucap Hangeng merasa tidak enak.
"Ne hyeong. Kalau begitu aku pamit, annyeong" sahut Kyuhyun dan membungkukkan sedikit badannya di depan Hangeng, saat ia beranjak dari kursi.
"Ne. Jika ada waktu, hyeong akan mampir ke rumahmu"
"Ne hyeong" sahutnya.
Kemudian Kyuhyun pergi meninggalkan Cafe tersebut***
Haru menunggu terlalu lama kedatangan Kyuhyun, hingga Haru berjongkok dan menundukkan wajahnya. Changmin merasa sangat kasihan pada Haru.
Hana ikut berjongkok di samping Haru, dan menepuk pundak Haru lembut.
"Sebentar lagi, pasti Appa mu datang" ucap Hana.
"Appa ku bohong!!" Kesal Haru.
"Kata Saengnim, kita harus sabar kalau belum dijemput"
"Tapi Appa ku lama sekali!!"
"Aku kan masih temani Haru di sini" ucap Hana.
Tidak berapa lama, Shindong datang menghampiri Haru sambil berlari, "Haru~ah" serunya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan, Shindong minta maaf padanya.
"Haru~ah, mianhe. Appa mu tidak bisa datang untuk menjemput Haru" ucap Shindong menyesal.
"Kenapa Appa gak jemput Haru?!!" Kesalnya.
"Karena Anda sudah datang menjemput Haru, saya pamit dulu" ucap Changmin.
Shindong menatap Changmin, "Anda Sonsaengnim Haru?" tanyanya.
"Aniyo, saya Samchonnya Hana" sahut Changmin mengulurkan tangannya pada Shindong, dan Shindong menjabat tangan Changmin.
"Gumawo, karena sudah mau menemani Haru, sampai saya datang"
"Ne, gwencana. Kalau begitu saya pamit"
"Ne, cheongmal gumawo"
"Ne" sahut Changmin, lalu ia menggenggam tangan Hana, "Ayo kita pulang sekarang" ajak Changmin.
"Ne..., Haru~ah, aku pulang dulu. Besok kita main lagi ya"ucap Hana.
Haru mengangguk saja, dan masih terlihat kesal karena Kyuhyun mengingkari janji padanya.
"Haru~ah, ayo kita pulang" ajak Shindong.
"Haru benci Appa!!!, Appa bohong hari ini!!!" Kesal Haru.
"Hari ini, Appa Haru ada urusan, jadi tidak bisa jemput Haru"
"Akh!!!, Haru marah!!!" Serunya kesal.
Shindong tersenyum karena melihat wajah Haru yang polos terlihat lucu saat marah.***
Kyuhyun berencana pulang, tapi sebelum pulang, Kyuhyun mampir ke sebuah toko boneka untuk membeli boneka Dolphin berwarna biru untuk Haru. Setelah ke luar dari Toko Boneka, Kyuhyun melanjutkan langkah kakinya menuju Halte Bis. Tapi, langkah Kyuhyun terhenti saat ia merasa tubuhnya lemas dan berkeringat. Kyuhyun menyadari bahwa dirinya mengalami demam, Kyuhyun bersandar di tiang lampu jalan. Kyuhyun memaksa melanjutkan langkah kakinya menuju Halte, tapi ia berhenti ketika rasa sakit itu kembali menyerangnya, hingga Kyuhyun terduduk lemas di aspal sambil memegang dengan salah satu tangannya. Pejalan kaki yang berlalu lalang menghampirinya, "Gwencana?" Tanya pejalan kaki berkemeja kotak-kotak merah bersama salah satu temannya.
"Gwen...canayo" sahut Kyuhyun menahan rasa sakit.
"Kau yakin?!" tanyanya lagi.
"N...nde"
Yoochun yang tidak sengaja memarkirkan Mobilnya di tepi jalan, karena ingin menghubungi istrinya, ia jadi mengurungkan niatnya saat melihat Kyuhyun terduduk di aspal.
Yoochun bergegas ke luar dari Mobil, dan menghampirinya.
"Kyu, kau kenapa?!" Cemasnya.
"Anda mengenal namja ini?" Tanya pejalan kaki itu.
"Nde, dia adalah dongsaeng saya. Gumawo sudah mengkhawatirkannya" ucap Yoochun.
"Ne, kalau begitu kami pergi"
"Ne" sahut Yoochun pada kedua pejalan kaki yang beranjak, kemudian pergi meninggalkan Yoochun dan Kyuhyun.
"Ayo kita ke rumah sakit" ajak Yoochun cemas.
"Aku...tidak...mau hyeong. Tolong...antar aku...pulang...ke rumah" pinta Kyuhyun.
"Kyu!!, kau itu sakit parah!!!, sebaiknya kau berobat sekarang!!"bentak Yoochun.
"Aku tidak mau...hyeong. Ku mohon...antarkan...aku pulang" pintanya keras.
"Baiklah, dimana alamat rumahmu? ,hyeong akan mengantarmu pulang" sahut Yoochun terpaksa menyetujui permintaannya.***
Donghae menunggu Suny di Cafe, sesuai dengan permintaan Suny. Sambil berharap cemas, Donghae sesekali memandangi jam tangan berwarna hitam yang menunjukkan pukul 16.15 menit, Donghae merasa kesal karena Suny tidak menampakkan batang hidungnya. 1 jam...2 jam...telah berlalu, tapi Suny sama sekali mengingkari janjinya untuk bertemu dengan Donghae, hingga akhirnya ia pergi meninggalkan Cafe tersebut dengan penuh kemarahan.
Donghae pergi ke Taman untuk sedikit menenangkan pikirannya. Di Taman itu pula, Shindong mengajak Haru bermain untuk melupakan rasa kesalnya pada Kyuhyun.
"Haru~ah, tunggu di sini sebentar ya?, ajussi beli Es Krim dulu"
"Ne" sahut Haru yang duduk di ayunan.
Kemudian Shindong pergi untuk membeli Es Krim. Saat Shindong pergi, Donghae datang dan duduk di ayunan kosong sebelah Haru.
Sejenak Haru dan Donghae saling memandang, kemudian Haru mengacuhkan Donghae, saat ia tersenyum pada Haru.
"Jutek sekali!" gumam Donghae.
"Anak kecil, siapa namamu?" tanya Donghae menyapanya, karena Donghae merasa Haru anak yang Cute.
"Kata Appa, aku gak boleh kenalan dengan orang asing!" Sahut Haru ketus.
"Mwo?!!, Hahahaha, kau lucu sekali" sahut Donghae gemas.
"Kenapa ajussi ketawa?!!" kesal Haru dan menatapnya tajam.
"Kau lucu anak kecil. Kau pikir aku seorang penculik?"
"Terus kenapa tanya namaku?!!, aku gak kenal ajussi!!" Sahut Haru marah, lalu Haru turun dari ayunan, dan pergi meninggalkan Donghae.
"Yaaa!!, aku hanya bertanya namamu saja!" seru Donghae.
Shindong menghampiri Haru yang berjalan kearahnya, dan dari panggilan Shindong, Donghae mengetahui nama Haru.
"Haru~ah, ini Es Krimnya" Shindong memberikan Es Krim pada Haru, kemudian mereka pergi. Shindong tidak melihat Donghae yang menatap Haru dari kejauhan.
"Jadi nama anak kecil itu Haru?" gumamnya.
"Haru?, aku seperti pernah mendengar nama itu"TBC
Bagaimanakah kelanjutannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
" Give Me A Second Change" Chapt. 1
FanfictionCho Kyuhyun yang diusir oleh kedua orang tuanya karena memiliki anak diluar nikah, yang sebenarnya anak itu bukanlah anaknya, melainkan anak Donghae dimana Donghae melampiaskan kesalahannya pada Kyuhyun yang tidak tahu menahu tentang kejadian yang s...