obses to me

1.5K 66 2
                                    

Jihoon mengerang memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, pemuda itu melihat sekitar ternyata ia sudah berada di kamarnya, Jihoon meringis ketika akan duduk ia merasakan sakit pada bokong ya namun Jihoon sudah tak merasakan bola-bola kecil berada didalam lubangnya, sepertinya Junkyu mengeluarkan dengan paksa dari lubangnya.

Ceklek!

“Kau sudah bangun?”

Junkyu datang membawa nampan berisi air minum dan bubur, pemuda itu duduk disisi tempat tidur kakaknya.

“Kepalamu masih pusing?”

Jihoon tak menjawab, pemuda itu memalingkan wajah, ia masih mengingat bagaimana wajah Ryujin yang dengan sengaja menendang bola kearah tubuhnya yang sudah tergeletak, gadis itu pasti sengaja.

Menyebalkan.

“Apa kau bisu?” Sindir Junkyu pada kakaknya.

“Apa kau tidak merasa bersalah?” Tanya Jihoon menatap adiknya “Apa menurutmu tadi Ryujin tidak sengaja?"

Mendengar nama kekasihnya disebut Junkyu menyentak nampan itu, ia simpan menimbulkan suara keras.

“Jangan menyebut nama kekasihku!" Kata Junkyu yang membuat Jihoon menunduk, meremat selimut.

“Kau bahkan sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri kalau Ryujin memang sengaja melukaiku, tapi kenapa kau tak pernah mempercayai ku?”

“Mereka bahkan mengancam akan menculikku, tapi aku yakin kau tidak akan percaya, kau baru akan percaya setelah aku benar-benar hilang”

“Omong kosong macam apa itu?” Junkyu mencengkram erat rahang si manis, menatap tajam pada kakaknya namun kali ini Jihoon tak menunduk ia menatap balik pada adiknya dengan sorot mata penuh keputusasaan.

“Pada saat itu, aku benar-benar diperkosa oleh mereka oleh Jeongwoo dan kekasihmu, mereka berkata akan menculikku, mereka menikmati tubuhku-”

PLAK!

“Jaga ucapanmu, Ryujin wanita baik-baik dia tidak mungkin seperti itu!”

“Ya, aku harap dia wanita baik-baik dan tak pernah memperkosaku!” Sarkas Jihoon menarik selimut untuk menutupi semua bagian tubuhnya, Isak tangis lirih membuat Junkyu yang akan menarik selimut terhenti, pemuda itu menatap tubuh kakak ya yang tengah menangis sesegukan.

Apakah hubungan mereka sudah terjalin sejauh itu? Jihoon memang kehilangan seluruh memorinya, namun Junkyu juga baru menyadari kalau ia selama ini tak pernah mengenal kakaknya bahkan tak pernah mengetahui kehidupan asli Jihoon sebelum pemuda itu hilang ingatan.

“A-aku hanya takut, aku tidak mengenal mereka, aku takut pada kalian, kalian semua menyeramkan hiks..”















“Siapa yang melakukan ini?!”

Jihoon mendorong tubuh Junkyu, pemuda itu menyeka air mata yang mengalir di pipinya.

“Aku berbicarapun kau tidak akan percaya, percuma!” Dengan tertatih Jihoon membenarkan celananya, pemuda itu keluar dari bilik toilet dengan langkah terseok.

Junkyu tertegun mendengar perkataan kakaknya barusan, pemuda itu menatap pada satu barang yang jatuh, ponsel milik Jihoon yang masih menampilkan rekaman suara yang masih aktif.







“Hidanganku sangat lezat malam ini”


















“Lihat, kalian semua lihat, aslinya dia emang dari dulu bodoh!” Jeno berteriak lantang, jarinya menekan pelipis Jihoon.

book a trip to the s.gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang