Help

1K 67 3
                                    

Baru kemarin dirinya tak menemukan happy ending malah berakhir ditangan sahabatnya sendiri, pemuda itu bahkan harus mendapatkan penderitaan sampai akhir dengan ending yang tak terduga, seseorang yang bersikap selalu ingin menolongnya ternyata ingin menguasai semua hartanya.

“Dasar gila!” Sentak Jihoon melemparkan buku terkutuk itu, entah berapa bab lagi yang harus ia selesaikan namun yang pasti Jihoon ingin segera menyelesaikannya, tapi dimana endingnya? Buku itu bahkan masih tebal.

“Sekarang apakah?” Ucap Jihoon melihat bab selanjutnya,

‘Help’ dari judulnya saja sudah terlihat menakutkan, melihat sinopsisnya membuat Jihoon merinding.

“Kenapa semakin kesini semakin esktrim?!”









Menjadi idol harus siap dengan segala konsekuensi yang akan diterima termasuk dari segi penampilan yang akan disiapkan oleh staf untuk mereka, begitupun yang terjadi pada Park Jihoon.

Ia menjadi leader dari grup bernama Treasure yang beranggotakan 10 orang, kini dirinya kembali mendapatkan unite tambahan untuk comeback pada album terbarunya beranggotakan 5 orang.

T5 tercipta dengan lagu move, lagu yang terkesan seksi dan membuat para penggemar terhipnotis dengan MV mereka, apalagi pada adegan Jihoon yang berada didalam bathub.

Karakter yang diciptakan oleh agensi untuk Jihoon membuat pemuda itu harus ditakuti oleh para member, menjadi tegas dan seksi.

Namun jauh dari itu, karakter asli pemuda bermarga Park tersebut tak lain hanyalah seorang pemuda yang penuh dengan ketakutan.

Kelima member sudah menonton bagaimana MV mereka dan bagaimana penampilan mereka pada acara promosi kemarin-kemarin yang membuat mereka sibuk bukan main, kini mereka sudah diperbolehkan istirahat untuk menyambut comeback selanjutnya.

“Kau pasti senang bukan terlihat seksi dengan kemeja basah yang memperlihatkan tubuhmu?”

Televisi dimatikan, serempak keempatnya menatap tajam pada leader mereka, leader yang biasanya terlihat menakutkan kini malah tertunduk dengan kedua tangan berpegangan terlihat ketakutan.

“T-tapi itu perintah staf..” ucapnya sang leader memberikan penjelasan, lagian juga dia tak mau memakai kemeja yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

“Jaehyuk ambilkan kemeja putih” perintah sang penulis lagu Move, sosok yang memiliki image imut namun berbanding terbalik didunia nyata.

Haruto menarik tangan Jihoon kearah dadanya “Kau boleh menyentuh semua tubuhku, kau boleh menyentuhnya”

Glek!

Brak!

“PARK JIHOON!”

Keempat pawangnya sudah menatapnya tajam

“H-hyung aku bisa jelaskan, Haruto yang menginginkannya dia menginginkan aku untuk melakukan-”

PLAK!

“BAJINGAN, KAU APAKAN ADIKMU?!” Teriak Hyunsuk melihat Haruto sudah dalam keadaan yang sangat kacau, bahkan seprei yang digunakan sudah dipenuhi oleh darah.

BUGH!

“AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU JIKA TERJADI SESUATU HAL PADA KEKASIHKU!”

Jihoon kembali berbalik melihat Haruto yang menangis sesegukan “Ru beritahu mereka jika ini bukan keinginan ku, kau yang meminta ku untuk melakukannya-”

“Diam Park Jihoon biarkan Haruto menjelaskan semuanya!” Potong Junkyu berdiri tepat disamping Jihoon.

“Apa benar yang dikatakan Jihoon Hyung?”

Haruto menunduk, pemuda itu menggeleng lirih.

“J-jihoon hyung hiks…d-dia memaksaku…d-dia--"

“TIDAK! HARUTO BERBOHONG! HARUTO KATAKAN YANG SEBENARNYA!”

Jihoon berjalan mendekat, namun Haruto memberikan respon berlebihan, pemuda itu meracau melindungi tubuhnya dan berteriak pergi ketika melihat Jihoon.

“PERGI KAU BAJINGAN!” Teriak Jeongwoo tak bisa lagi membendung amarahnya, pemuda itu menarik lembut sang kekasih meskipun Haruto terus memberontak.

“Hiks…s-sakit ..ampun!”

“Aku akan menghukummu anak nakal!” Tubuh Jihoon diseret oleh Junkyu.

“Aku percaya, aku percaya padamu, apa kau bisa menceritakan semuanya dari awal?”

Jihoon mengangguk tanpa ragu, tak peduli meski Yoshi benar mempercayainya atau tidak, namun yang pasti dengan Jihoon menceritakan semuanya membuat beban didalam dirinya menghilang.

Yoshi terus mendengarkan tanpa memotong perkataan Jihoon, si Park juga menjelaskan dengan sangat rinci tak terlihat ragu sama sekali.

“Cepat hubungi aku jika mereka melakukannya lagi padamu”

Yoshi mendekap tubuh Jihoon dengan sangat erat, membisikkan kalimat penenang

Panggilann tersambung “Yoshi tolong jemput aku, tubuhku sudah tidak bisa lagi bergerak, rasanya sakit sekali…”

“Kau meminta tolong pada siapa anak manis?”

Yoshi terdengar panik disebrang sana, namun ponsel Jihoon terlepas dari genggamannya pemuda itu melihat Junkyu yang mendekat dengan tangan terkepal kuat.

BUGH!

Tubuhnya kembali diseret dan dihempaskan, kepala Jihoon terhantuk tembok dengan sangat keras hingga mengeluarkan darah, pandangannya mulai memburam, Jihoon tak tahu apa yang terjadi setelahnya karena Jihoon benar-benar kehilangan kesadarannya.








4,8k word

book a trip to the s.gameDonde viven las historias. Descúbrelo ahora