Zora or Xia ?

42 27 23
                                    

Hari telah pagi , Zora sedang bermalas malasan dikasurnya karena hari ini hari libur. "WOI XIA BANGUN! BUATIN GUE MINUMAN!" Teriak seseorang yang Zora yakini adalah Abang sipemilik tubuh.

Dengan malas Zora langsung membukakan pintu yang disambut wajah tengil milik Abangnya."Apa?" Tanyanya datar. Ergas yang mendengar nada suara tersebut mematung , ia menatap bingung wajah Zora.

"Lo ? Lo siapa?" Tanya Ergas

"Gue. Ini. Adik Lo." Balas Zora dengan penuh tekanan di setiap katanya.

"Gamungkin anjir, adek gue mukanya kaya serbuk marimas walau gue sayang dia , lah ini mukanya tercium banget serbuk berlian. Ngaku ga Lo? Mana adek gue? Lo siapa? Kenapa bisa ada dikamar Xia?"

"Zora not Xia. paham Lo?" Balasan Zora mampu membuat Ergas mengangguk dengan refleks, entahlah saat ini aura Zora sangat dominan sekali.

Setelah pembicaraan tidak guna tersebut , mereka berdua jalan menuju kebawah, dan dapat Zora lihat banyak lelaki dan 1 perempuan yang. "Pasti itu Ginaanjing." Gumam Zora yang dapat didengar oleh Ergas, Ergas yang mendengar gumaman itu pun menahan tawanya.

Zora bingungg, biasanya Ergas kalau Zora berbicara buruk tentang gina pasti akan marah , sedangkan ini? Ah dia bingung sekali.

"Aneh bgt anjai , biasanya dia pasti marah klo gue ngejek gina" ucapnya dalam hati

"Alurnya sudah berubah saat nona kesini" balas Roxy yang membuat Zora terlonjak kaget , ke 3 kelinci itu hanya bisa menahan tawanya karena takut diamuk Zora.

"LO? KO BISA DENGER SUARA HATI GUE?" tanya Zoya lagi

"Kita sudah terlibat kontrak nona , dan kita bisa mendengar suara nona walau dalam hati dan jarak jauh sekalipun" balas chio

"Eumm , baiklah. Jadi?"

"Alur nya sudah berubah saat nona sudah masuk ke tubuh ini. Gina , dia bahkan dibenci sama semua inti dark knight yang dipimpin oleh Vazer."

"Dark knight? hm.. baiklah , aku akan rebut kembali apa yang harus jadi milikku , bukankah begitu para kelinci kesayanganku?" Tanya Zora , para kelinci hanya menahan senyum karena ucapan Zora.

"Ra , woi!" Panggil Ergas aga kencang yang membuat Zora dan lainnya terlonjak kaget.

Zora menatap ke arah mereka yang juga menatap dirinya , akibat percakapan dirinya dan kelinci kesayangannya ia tak tahu kalau sudah berada diruang tamu.

"Apasih bangsat , ngagetin aja!" Balas Zora yang membuat semua kaget kecuali Ergas, karena ia sudah mengetahui sifat yang dimiliki Zora sekarang yaitu dingin tak tersentuh , kecuali dengan keluarga dan orng terdekatnya.

"L-lo Xia?"

"Zora. Not. Xia. Paham?." Dingin Zora , semua menatap ngeri kearah Zora , kecuali satu orang yang memandang Zora dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bikinin kita minum Ra" titah Xavier dengan nada songong

Zora mendelik sinis yang membuat Xavier gugup , namun Xavier berusaha menormalkan wajahnya agar tidak terlihat gugup,"punya tangan?punya kaki? Kenapa ga digunain? Lagian gue hidup buat diri gue sendiri , bukan buat dijadiin babu. Minimal kalau mau nyuruh nyuruh tau diri dikit , jangan bisanya jadi beban aja." Balas Zora datar yang membuat mental semuanya break dance.

"A-ah oke , biar gue aja yang bikin , minjem dulu dapurnya ya" setelah mengucapkan itu Xavier  langsung ngacir ke arah dapur , Zora yang tidak perduli pun hanya duduk disamping kiri Vazer.

Baik, mari kita perkenalan dulu dengan inti Dark knight:
1. Vazer Zuarenz Aeges : paketu d'k
2. Erick Eduardo : Waketu d'k
3. Ergas Charlesthone : inti d'k
4. Xavier Maxmillian : inti d'k
5. Adelio Mahendra : inti d'k

_sekian_

Gina yang melihat Zora duduk disamping Vazer pun mendadak was was,"k-kamu kenapa d-duduk disamping Vazer?" Tanya gina ke Zora

Zora memiringkan wajahnya menatap wajah gina dengan tatapan bingung yang membuat semua gemas,"Lo siapa? Gausah so kenal sama gue. Mau gue duduk disamping Vazer ke , di samping Erick , diatas tv ke, itu gaada urusannya sama Lo , sinting." Balas Zora yang membuat semua menutup mulutnya menahan ketawa sedangkan Vazer dan Erick hanya tersenyum kecil.

Gina yang malu pun hanya nunduk kebawah menahan emosi."bangsat , awas aja Lo setan , gue bakal rebut semua yg Lo punya termasuk kasih sayang kedua orang tua Lo." Ucap gina dalam hati.

"Nona , sepertinya anda harus waspada terhadap gina, gina sudah menaruh dendam kepada anda." Ucap trixxie yang dibalas deheman kecil oleh Zora.

"Makin kesini , ucapan Lo makin bikin orang sakit hati ya Ra" celetuk Xavier

"Suka suka gue , selagi bukan gue yang mulai ya gue ladenin"

Xavier yang sudah selesai langsung duduk disamping Ergas dengan menaruh jus alpukat.

Ergas meminum jus alpukatnya,"lagi mode senggol bacok, jadi Lo semua diem aja."

Zora menatap wajah Vazer yang sedari tadi melihat kearahnya,"why?"

Vazer mengusap lembut rambut Zora,"nothing" balasnya , lalu ia beralih memainkan ponselnya tanpa merdulikan wajah Zora yang sudah seperti kepiting rebus

Adelio tersenyum misterius,"aduh , panasnya hati ini– eh maksudnya panasnya cuaca ini" celetuk adelio , Xavier yang paham pun ikut ikutan

"Pernah sakit~"

"Tapi tak pernah sesakit ini~"

"Karena per–"nyanyian adelio terpotong oleh Zora

"Wih , kalian punya bakat terpendam juga ya" ujar Zora yang ditatap antusias oleh Xavier dan adelio

"Bagus kan suara gue sama adelio?" Tanya Xavier dengan tatapan berbinar

"Iya bagus  , tapi lebih bagus lagi kalau bakat kalian pendam aja si"

"Pfftt hahahha anjir , mampus Lo" tawa Ergas

Vazer menatap wajah Zora lekat, seulas senyum tipis pun muncul."gemes" ucapnya dalam hati

"Z-zora , kamu masih s-suka sama Vazer y-ya?" tanya Gina

Zora yang tadinya sedang bercanda dengan Xavier dan Adelio seketika berhenti dan langsung menatap gina dengan tatapan bingung,"what are you talking about?" Tanya Zora balik

Gina menggigit bibir bawahnya gugup , karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang Zora ucapkan. Vazer yang mengerti pun membisikkan sesuatu ke telinga Zora,"gina don't know what you're talking about" bisik Vazer yang membuat Zora menganggukkan kepalanya pelan

"Gue? Masih suka Vazer? Cih yang bener aja!" Gantung Zora

"Kenapa Ra? Masih suka?" Timpal adelio

"Ya sedikit si"

Xavier dan adelio sontak menutup mulutnya dramatis,"Omaygat , Vaz Lo dengerkan Vaz?" Tanya Xavier, Adelio menepuk bahu Xavier pelan lalu mereka berdua pun mengusap air mata ghaibnya.

Ergas?Jangan ditanyakan lagi , dia sedang tertawa kencang melihat kesintingan kedua temannya.

Erick? Dia menatap kearah Xavier dan adelio dengan tatapan jengah.

tinggalkan jejak dengan vote dan komen, karena itu sangat dibutuhkan.
tandai jika ada typo.

follow !
acc wp : pebriianieee
acc ig : luvley.fafaaa





PERFECT DEMONWhere stories live. Discover now