perasaan yang sama?

30 19 7
                                    

Zora menatap aneh ke arah Xavier dan Adelio,"Kenapa dah Lo berdua? Aneh banget"

Ergas mengusap kepala Zora lembut,"Mereka berdua emang aneh dari sananya dek" balas Ergas yang membuat keduanya mendelik.

"Btw, ngomong ngomong , ngemeng ngemeng, ngang ngong ngang ngong, Lo ko berubah dari gembel ke bidadari si?" Tanya adelio heran. Bukan hanya adelio yang heran namun semuanya.

Esgar mengerti bahwa Zora malas berbicara panjang lebar , makannya ia yang akan menjawab,"Dari dulu style dia emang kaya gini , cuma pas kemaren kemaren dia pengen jadi cupu. Alesannya si pengen nyari yang mana real friend yang mana fake friend."

Mereka menganggukkan kepalanya mengerti.

"Wahh , si frisly yang katanya queen sekolah juga kalah cantiknya sama Lo Ra" celetuk Xavier

Zora mengibaskan rambut nya,"woiya jelas , wajah gue kan paripurna begini. Sekali nge wink pasti cowo langsung kejang kejang." Balasnya dengan waah songong

Erick menatap wajah Zora, bibir pemuda itu berkedut, menahan senyuman yang akan muncul.

Zora yang merasa ditatap pun membalas tatapannya,"Lo kenapa diem aja? Sariawan kah?" Tanya Zora polos

Kevan menggigit pipi dalamnya menahan gemas,"ga" balasnya dengan nada datar walau hatinya sedang tidak bisa diajak kompromi

"Dia emang kaya gitu dek, mungkin kalo ngomong harus bayar pake pulsa" timpal Ergas 

Gina hanya diam saja karena sedari tadi tidak ada yang mengajaknya ngobrol , atau bahkan dianggap tidak ada? Ckck miris sekali kamu nak mending ikut Kaka ngepet aja.

"Oh iya gin, Lo ada hubungan apa sama Vazer?" Tanya Zora yang membuat mereka bingung

"Lah? Lo lupa? Kan gina temen kecilnya Vazer" celetuk adelio

"O-oh oke oke, anggap aja lupa"

"Terus Lo berdua pacaran ga?" Tanya Zora polos–eh sok polos lebih tepatnya.

Vazer mengangkat sebelah alisnya , lalu ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Sementara itu gina hanya menunduk kebawah enggan menjawab.

Zora mendesis sok kecewa,"Yahhh , padahal kalian berdua cocok tau. Kenapa ga pacaran aja sih?" Tanya Zora lagi

Vazer menghela nafas kasar, ia melingkarkan lengan kanannya kepinggang Zora tanpa sepengetahuan yang lain,"shut up dear." Bisiknya dengan nada rendah yang membuat bulu kuduk Zora berdiri.

Zora mencoba melepaskan lengan Vazer yang berada dipinggangnya,"lepas Vaz, nanti yang lain lihat"

"Biarin aja sih"

astaga, niatnya mau ngejauh dari pemeran utama malah jadi kaya gini, pikir Zora.

"aze, nanti kita jadi ke pasar malem kan?" Tanya Gina antusias

Zora mengernyit kan alisnya bingung, aze? siapa itu aze? Ah atau mungkin vAZEr?. baiklah cukup manuk akal.

Zora seketika mendapatkan ide yang sangat cemerlang,"Ohiyaa, gue boleh ikut ga? udah lama ga ke pasar malem soalnya." Ujar Zora dengan senyuman kecilnya yang membuat semua gemas, tentunya kecuali gina. gina malah menatap sinis ke arah Zora, hal itu tak sengaja dilihat oleh Adelio. Adelio tersenyum smirk, ia akan membongkar kedok ginaanjing itu.

"Ga bol–"

"Boleh Zora" potong Vazer lembut, ia sengaja memotong ucapan gina

"YESS, pasar malem ayem Koming!" Pekiknya senang



_

segini dulu. oh iya, ak mw bikin part nya pendek pendek, kalau part nya panjang brrti ak lagi dengan mood yang bagus ehehe.

see you next part synk q 🫂

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERFECT DEMONWhere stories live. Discover now