Bab 23 : Pengungkapan Kejahatan

0 0 0
                                    



Di Kerajaan Amania, Gilbert dan Charlotte bersekutu dengan Raja Ernest Brown. Mereka berencana untuk menjatuhkan Dominic dengan merusak reputasi Keisha dan menciptakan ketidakstabilan di Kerajaan Engrasia.

Gilbert berkata, “Raja Ernest Brown, kami membutuhkan dukunganmu untuk menjatuhkan Dominic dan mengambil alih Engrasia.”

Ernest Brown merespon, “Ah, tampaknya kamu telah merencanakan semuanya dengan baik. Apa yang kalian harapkan sebagai imbalan atas kerjasama ini?”

Charlotte menjawab, “Kami ingin mengendalikan sebagian besar wilayah Engrasia dan menjadi penguasa setelah Dominic jatuh.”

Ernest Brown setuju, “Baiklah, aku akan membantu kalian. Tetapi, pertama-tama, kalian harus membawaku ke tempat persembunyian Keisha dan mencari tahu lebih banyak tentang rencana kalian.”

Carlos yang gagal merebut Kerajaan Engrasia menyerahkan semuanya kepada Charlotte yang berambisi merebut kerajaan karena cemburu dengan Dominic dan Keisha begitu pula dengan Gilbert.

Di Kerajaan Engrasia, Dominic terus mencari tahu tentang inti konflik yang sedang berlangsung. Cintanya yang mendalam kepada Keisha membuatnya bertekad untuk menggagalkan rencana jahat Gilbert dan Charlotte.

Sementara itu, Keisha bersembunyi di desa hutan makhluk fantasi bersama Yoana, pelayan setianya. Keisha merasa tidak aman dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi jika Gilbert dan Charlotte berhasil menjalankan rencananya.

Yoana meyakinkan Keisha, “Putri Keisha, jangan khawatir. Pangeran Dominic pasti akan menemukan kebenaran dan menghentikan mereka.”

Keisha merasa takut, “Yoana, aku sangat takut. Apa yang akan terjadi pada kita semua jika rencana Gilbert dan Charlotte berhasil?”

Yoana menenangkan Keisha, “Kita harus percaya pada Pangeran Dominic, Putri. Dia akan melindungi kita.”

Dominic menemukan surat rahasia yang mengungkapkan konspirasi Gilbert dan Charlotte. Ia menyadari bahwa mereka telah bersekutu dengan Raja Iblis Ernest Brown dan menciptakan kesempatan untuk menggulingkan pemerintahan Engrasia.

Dominic membaca surat itu dengan gemetar, “Jadi, inilah kebenarannya. Mereka harus dihentikan sebelum terlambat.”

Di sisi lain, Ratu Shourina dan Raja Abhiseva mendapat kabar tentang rencana jahat Gilbert dan Charlotte.

Ratu Shourina berkata, “Dominic tidak bisa menghadapinya sendiri. Yang Mulia, kita harus membantunya!”

Raja Abhiseva setuju, “Shourina, aku setuju. Tetapi kita perlu bergerak dengan cepat dan hati-hati. Kerajaan Engrasia harus tetap aman.”

Setelah mengetahui kebenaran, Dominic segera merancang rencana untuk menggagalkan upaya Gilbert dan Charlotte. Ia membentuk pasukan rahasia yang terdiri dari ksatria dan penyihir terbaik di Kerajaan Engrasia.

Dominic berbicara kepada pasukannya, “Saatnya kita menyelamatkan Engrasia dan orang-orang yang kita cintai. Kita harus melacak Keisha sebelum mereka menemukannya dan merebut kerajaan dari tangan kita.”

Pasukan rahasia ini berangkat menuju desa hutan makhluk fantasi, meski mereka benar-benar menyadari bahwa perjalanan ini akan dipenuhi dengan tantangan dan bahaya.

Dominic memberi semangat, “Kita semua harus tetap waspada dan saling melindungi. Kita harus mengandalkan kekuatan dan kecerdasan satu sama lain. Bersama, kita akan mengalahkan musuh dan melindungi Engrasia.”

Sementara Dominic dan pasukannya melanjutkan perjalanan mereka, di Kerajaan Amania, Raja Ernest Brown memberikan dukungan dan sumber daya kepada Gilbert dan Charlotte untuk mempercepat rencana mereka.

Raja Ernest Brown berkata, “Sudah waktunya untuk bergerak. Kita harus mencapai desa hutan makhluk fantasi sebelum Dominic berhasil menemukan Keisha.”

Gilbert menjawab, “Kami akan melakukannya, Raja Ernest Brown. Segalanya akan berjalan sesuai rencana.”

Dalam perjalanan mereka, pasukan rahasia Dominic akhirnya tiba di desa hutan makhluk fantasi. Mereka menemukan Keisha dan Yoana bersembunyi di sebuah pondok kecil.

Dominic menghela nafas lega, “Keisha, aku sangat senang akhirnya menemukanmu! Kita harus segera pergi dari sini. Gilbert dan Charlotte telah bersekutu dengan Raja Iblis Ernest Brown. Mereka sedang dalam perjalanan ke sini.”

Keisha merasa bingung karena suaminya berada di desa itu sementara ia ingin menyembunyikan bayi dia dengan Pangeran Dominic.

“Yang Mulia, maafkan saya karena tidak memberitahu kalau saya pergi dari istana. Sebenarnya, saya ingin melindungi bayi kita karena Raja Ernest menginginkan bayi ini untuk dijadikan monster seperti mereka melawan Kerajaan Engrasia kita!” cemas Keisha.

“Aku sudah tahu, Keisha. Sekarang kita harus meninggalkan desa ini dulu. Mari kita lawan mereka. Di sini, kamu hanya akan membuat semua khawatir. Di istana kita bersama berjuang!” yakin Dominic.

Keisha merespon, “Baiklah. Mari kita lindungi satu sama lain dan kembali ke Engrasia untuk menghadapi mereka bersama.”

Yoana, yang juga ingin membantu, bergabung dengan pasukan rahasia Dominic. Mereka segera bergerak kembali menuju Kerajaan Engrasia untuk mempersiapkan pertahanan melawan serangan yang mungkin terjadi.

Selama perjalanan mereka kembali, pasukan ini bertemu dengan beberapa makhluk jahat yang dikirim oleh Raja Ernest Brown. Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Dominic dan makhluk-makhluk tersebut. Beberapa ksatria dan penyihir jatuh dalam pertarungan, tetapi semangat mereka tidak pudar. Perjuangan ini hanya memperkuat keinginan dan tekad mereka untuk melindungi Engrasia dan orang-orang yang mereka cintai.

Dominic berteriak dalam pertarungan, “Lawan, ksatria Engrasia! Kita harus melindungi rakyat kita dan kerajaan yang kita cintai!”

Pasukan rahasia Dominic akhirnya berhasil mengalahkan makhluk-makhluk jahat tersebut dan terus melanjutkan perjalanan menuju Engrasia. Mereka bersumpah untuk menggagalkan rencana jahat Gilbert, Charlotte, dan Raja Ernest Brown, serta melindungi kebahagiaan dan masa depan kerajaan mereka.

Setelah tiba di Engrasia, mereka mempersiapkan pasukan kerajaan dan strategi pertahanan untuk menghadapi ancaman dari Amania. Sementara itu, Gilbert, Charlotte, dan Raja Ernest Brown semakin dekat dengan Kerajaan Engrasia, berharap untuk menaklukkan kerajaan dan mengambil alih kekuasaan.

Pertempuran besar antara Kerajaan Engrasia dan pasukan Raja Ernest Brown semakin dekat.

Seiring berjalannya waktu, persiapan Kerajaan Engrasia untuk menghadapi pasukan Raja Ernest Brown semakin mantap. Setiap prajurit, penyihir, dan warga Engrasia bergandengan tangan untuk melindungi kerajaan yang mereka cintai.

Suatu hari, pasukan Raja Ernest Brown yang dipimpin oleh Gilbert dan Charlotte tiba di perbatasan Engrasia. Pertempuran besar yang ditunggu-tunggu pun dimulai. Peperangan meletus di seluruh negeri, dengan kedua belah pihak menunjukkan kekuatan dan keberanian mereka.

Dominic, memimpin pasukan Engrasia, berteriak, “Berjuanglah, ksatria Engrasia! Kita tidak boleh menyerah! Untuk kita semua, untuk Engrasia!”

Di tengah pertempuran, Keisha dan Yoana tetap berada di dalam istana, menjaga keselamatan mereka, merasakan gelombang kekhawatiran dan harapan untuk hasil pertempuran. Keisha menyadari bahwa nasib kerajaan ditentukan oleh keberanian dan kebijaksanaan suaminya.

Keisha berkata, “Semoga Dominic, pasukan, dan seluruh rakyat Engrasia mampu mengalahkan pasukan Raja Ernest Brown dan menyelamatkan kerajaan kita.”

Yoana menenangkan Keisha, “Nyonya Keisha, kita harus percaya pada kekuatan dan kebijaksanaan Pangeran Dominic. Saya yakin kita akan menang.”

Pertempuran berlanjut dengan sengit. Dominic harus menghadapi Gilbert, saingan lamanya, dalam duel yang menentukan. Mereka berdua bertarung dengan gigih, menunjukkan keahlian pedang mereka yang luar biasa.

Dominic berteriak, “Gilbert, tidak ada halangan yang akan membuatku menyerah. Aku akan melindungi Engrasia dan orang yang kucintai hingga napas terakhirku!”

Gilbert merespon, “Kita akan lihat, Dominic. Pertempuran ini akan memutuskan semuanya.”

Sementara itu, di istana, Keisha merasakan kehadiran jahat mendekat. Raja Ernest Brown, memanfaatkan kesibukan pertempuran, mencoba menculik Keisha, tetapi dicegah oleh Yoana yang siap melindunginya.

Yoana berteriak, “Kau tak akan menyentuh Nyonya Keisha, mundur!”

Ernest Brown mengejek, “Huh, tak kusangka ada pelayan seberani ini. Tapi, kau tak akan lama bertahan melawanku.”

Yoana berusaha melawan sekuat tenaga, mempertahankan Keisha dan bayi yang dikandungnya. Keberaniannya membantu memberi waktu hingga bantuan datang.

Di medan perang, Dominic akhirnya berhasil mengalahkan Gilbert dan membebaskan Engrasia dari ancaman jahat yang selama ini mengintai. Pasukan Engrasia, berbekal kemenangan ini, mengepung musuh yang tersisa, meneguhkan kemenangan mereka atas Raja Ernest Brown.

Dominic menghela nafas lega, “Kita berhasil, ksatria Engrasia! Kini kita dapat kembali memulihkan kerajaan kita. Bersatu, kita pasti akan melanjutkan kehidupan damai dan sejahtera.”

Mereka berharap perang tidak akan terjadi lagi setelah selama ini perang selalu muncul dan menakuti rakyat mereka. Kerajaan Engrasia ingin memperkuat kerajaan agar bisa mencegah musuh menguasai Engrasia.

Bersambung






The Secret Of LiontinsWhere stories live. Discover now