Chapter 100 (The Final Chapter : Aku pulang kak.)

338 12 9
                                    

*****

"Terkadang, pertemuan dan perpisahan itu terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaan tertinggal terlalu lama"

*****

* Mansion Zibrano

Sudah 3 hari setelah hilang kontak itu, Adrian dan arhaz sudah mengerahkan bodyguardnya untuk mencari titik keberadaan jatuhnya pesawat. Javas ia sibuk bolak-balik ke bandara untuk mendapatkan berita selanjutnya sayangnya mereka belum menemukan titik keberadaan pesawat. Pagi ini mereka berkumpul di Mansion Zibrano Adrian mendapatkan telpon dari bodyguardnya, kalau titik pesawat telah ditemukan dan Adrian menyuruh arhaz untuk menemani dirinya pergi kesana.

"Ar temani om pergi kesana" Ucap Adrian yang sedang memasukkan handphonenya kedalam saku celananya.

"Ayo om" Balas arhaz.

"Gue ikut" Ucap javas yang baru saja turun.

"Yaudah ayo" Jawab Adrian dan mereka pun segera pergi ke rooftop mansion Zibrano.

R team, Ashalia, desi dan Nayya hanya bisa diam melihat interaksi antara javas, Adrian dan arhaz.

"Semoga Ara ngga kenapa-napa" Ucap nayya dengan tatapan kosong.

"Aamiin ma, semoga aja" Balas Ashalia.

Sementara Chika berada di kamar Ara, selama 3 hari ini dia tidur di kamar dan keluarga zibrano mengizinkan Chika untuk berada di mansionnya.

"Dimana kamu Ra?" Gumam Chika dengan menatap foto Ara.

"Kamu ngga kenapa-napa kan?" Lanjutnya.

Kata-kata itulah yang terus muncul dalam pikiran chika, bagaimana dengan kondisi Ara? Apakah dia baik-baik saja? Kita tidak tau kondisi Ara seperti apa setelah tragedi itu.

Chika tidak menggubris chat dari Chris, dia hanya memikirkan kondisi Ara. Bahkan kondisinya sendiri pun tidak dia pikirkan, setiap malam Chika merasa kalau Ara menemani dirinya saat tidur, tapi dia tidak bisa melihat kehadiran Ara.

* Lokasi jatuhnya pesawat

Javas, Adrian, arhaz dan bodyguardnya sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi terjatuhnya pesawat. Mereka menggunakan helikopter pribadi milik Zibrano dan Malverino. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam akhirnya mereka sampai di pesisir laut dan mereka turun dari helikopter.

"Kita harus naik kapal untuk menuju ke sana" Ucap Adrian sambil melangkahkan kakinya.

"Ya" Jawan javas dengan singkat.

Mereka pun bergegas menaiki kapal, tapi sebelum arhaz melihat sesuatu diujung pesisir.

"Apa itu?" Tanya arhaz dengan mengerutkan keningnya.

"Pa duluan aja, aku mau ngecek di sekitar sini" Ucap Arhaz dan membuat mereka menoleh kearahnya.

"Yasudah kalau begitu, kalian ikut arhaz" Suruh javas ke anak buahnya.

"Baik tuan" Jawab anak buahnya dengan serentak.

Arhaz dan 10 anak buah javas pun berkeliling di daerah pesisir, siapa tau mereka menemukan bukti atau tanda-tanda keberadaan Ara.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang