📌FOLLOW DULU SEBELUM BACA
»Series Hidayatullah 1
Mencintai dan dicintai, adalah suatu hal yang lumrah bagi semua manusia. Setiap jiwa raga manusia pasti pernah merasakan cinta dalam hidupnya. Tidak peduli bagaimana bisa cinta itu tumbuh.
Itulah ya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keluarga kecil Hidayatullah tengah berkumpul. Di malam hari ini, mereka duduk bersama sebelum nanti nya mereka akan bergegas untuk pergi kekamar masing masing.
Saat ini, Abah Azhar tengah bersiap untuk bercerita pada sang anak anak dan istri tercintanya. Dengan perbekalan kisah yang dipunya, ia akan bercerita setiap harinya.
"Abah Abah, abah mau bawa cerita apa kali ini?" tanya seorang gadis, yang tampak nya sangat antusias dengan hal ini.
Gadis itu bernama lengkap, Azliana Shazia Almahyra, kerap disapa dengan sebutan Ning Liana. Gadis lucu yang merupakan anak bungsu keluarga ini.
Semua membalasnya dengan senyuman ala mereka masing masing. Gadis ini, memang selalu nya begitu. Akan terlihat bersemangat jikalau itu berhubungan dengan hal yang disuka olehnya.
"Tunggu dulu Adek, sabar dulu, itu Abah lagi nenangin perut lho, kan kita baru habis makan," tegur sang Abang.
Azlan Maulana Hidayatullah, itulah nama panjang nya. Merupakan anak sulung itu status dirinya. Dan tampan, sopan dan ramah, itu bagian dari dirinya.
"Oh iya ya, maafin Liana Abang," cengir gadis itu. Membuat semua terkekeh akan nya.
"Jadi cerita?" tanya sang Abah. Dan dengan cepat diangguki oleh kedua anaknya.
"Jadi Bah!!! "
Abah Azhar tersenyum.
"Baik, jadi... Kali ini Abah akan menceritakan tentang Kisah Nabi Isa Alahissalam terhadap cercaan dan makian teruntuk dirinya."
Umah Zahra, Azlan dan Liana tampak mulai fokus untuk mendengarkannya. "Jadi, pernah suatu hari dikala itu, Nabi Isa Alahissalam sedang berjalan, dan tak sengaja ia bertemu dengan sebagian orang."
"Orang orang itu mengatakan, "wahai Isa kamu perusak dunia Wahai Isa kamu penjahat", kalian tau apa respon dari Nabi Isa?" Semua menggeleng.
"Nabi Isa tersenyum dan mengatakan "Jazakumullahu Khairan... Terima kasih banyak, semoga Allah membalas kamu" "