TH 21.Memilih Ego?

3.9K 204 6
                                    

Hai gengs... I'm come back nih, padahal belum tembus ye kan? Nggak papa nggak papa, aku cuma gabut doang itu😁

Nih karna aku anak yang baek, aku up nih TH 21,jangan lupa kasih vote and komen kalian, butuh itu hehe🙃🙃🙃

Nanti kalau ngefeel atau nggak nya jangan lupa bilang, soalnya aku mau revisi kalau nggak ngefeel, mungkin...

Yaudah lah basa basi nya gengs....

Dimalam ini, tampaknya Qiara akan tidur lebih cepat dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dimalam ini, tampaknya Qiara akan tidur lebih cepat dari biasanya. Rasanya, kantuk sudah mulai menerjang dirinya, meski jam masih menunjukkan pukul 19: 29 malam.

Padahal, biasa nya Qiara akan tertidur rentang jam 11 ke atas. Tapi kali ini tidak. Kebanyakan memakan nasi dengan lauk ayam geprek tadi, membuat kantuk cepat datang menghampiri dirinya.

Qiara pun menghempaskan badan ke atas ranjang. Kemudian bergeser sedikit ke tepi untuk menyisakan ruang untuk Gus Arsha tidur nanti.

Begitu perempuan ini berbaring, ia pun memeluk bantal guling dan menarik selimut, hingga tertutup sebagian dari tubuhnya. Tanpa banyak mengulur waktu lagi, Qiara memejamkan mata.

Ceklek

Terdengar kenop pintu yang diputar. Seorang lelaki yang merupakan Gus Arsha itu masuk ke dalam kamar. Ia baru saja usai membersihkan ruang makan yang tadi ia pakai bersama sang istri

Setelah pintu ia tutup, kaki nya kembali ia ayunkan menuju ranjang. Begitu ia berdiri di sekitar ranjang, pandangannya langsung dihadiahi dengan sosok perempuan yang tengah terbaring diatas kasur dengan mata yang terpejam.

Guling dan selimut menjadi teman handal bagi perempuan itu. Gus Arsha akhirnya terkekeh, lantaran tak kuat melihat ekpresi wajah Qiara yang tengah tidur itu.

Qiara memang sangat lucu bagi Gus Arsha. Banyak bagian dari diri perempuan itu yang membuat Gus Arsha merasa lucu akan sosok nya.

Terlihat seperti perempuan yang begitu sangar, namun ternyata ada takutnya juga. Terlihat seperti tak mau diatur, tetapi nyata nya bisa juga.

Suka menyepelekan orang, tetapi akan diam jika melihat sosok asli yang disepelekan nya. Gus Arsha sendiri merasa heran dengan sosok nya.

Gus Arsha mengambil posisi duduk. Ia duduk di depan Qiara yang sudah tertidur itu. Ia baringkan tubuh nya kemudian -- menghadap pada perempuan itu.

Kepalanya ia angkat, dan ia tumpukan dengan tangannya. Dengan tatapan yang hangat, ia menatap kearah Qiara. Disamping hangat, tatapan itu juga sangat lekat. Mungkin, siapapun yang melihatnya akan baper sendiri jadinya.

Gus Arsha mengudarakan tangannya, kemudian mengambil rambut Qiara yang menutup wajah perempuan itu, kemudian ia selipkan di daun telinganya.

"Nah, seperti ini baru saya dapat melihat jelas wajah cantik mu" Katanya, terkekeh sendiri.

Takdir Hati(END + Tahap Revisi)Where stories live. Discover now