TH 44.Munculnya sosok Eca

3.1K 146 17
                                    

Haiii gengs...
I come back nihhh, seperti biasa ai bawa cerita ai.
Lu olang kene baca lo, tak bole tak baca lo😆😆

Jangan lupa kasih vote dan komen ya. Juga jangan bosan bosan sama cerita ku, karna sesudah ini nanti bakal ada cerita lain.

Rencana aku mau lanjut ke kisah Gus Azlan. Kira kira gimana ya?

Btw makasi buat yang udah ngasih Vote dan komen, sayang banyak banyak deh.

Mau dengerin lagu nggak? Ni👇

Yaudah kalau udah denger, langsung aja ya..

Qiara tersentak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Qiara tersentak. Ia mengangkat kepala nya dan terkejut di kala ia lihat Gus Arsha yang sudah terbaring tak sadarkan diri di depannya. Tangis nya pun semakin menjadi akan nya

"Mas!!! Kamu kenapa?!! " Qiara berlari dan bertekuk lutut di samping tubuh sang suami.

"Mas!!! Bangun!!! Jangan buat aku khawatir!!! "Qiara memekik dan terisak secara bersamaan.

Panik seketika menyerang rongga dada nya. Membuat perempuan itu benar benar tidak bisa bernafas dengan lega.

Sudahlah lelaki itu membentak, sekarang ia pingsan tiba tiba. Istri mana yang tak khawatir jika mengalami hal yang sama dengan Qiara?

Qiara rasa... Ini adalah salahnya. Ini adalah salah nya. Andai ia tak melawan, mungkin lelaki itu tak akan pingsan. Andai ia tak ikut meninggikan suara, mungkin hal semacam ini tak mungkin ada di antara mereka.

Andai, andai dan andai, memenuhi pikiran Qiara.

Hingga beberapa menit setelahnya, perempuan itu mulai menyadari, bahwa berandai andai tidak akan membuat nya selesai.

Alangkah baik nya ia berhenti dari pikiran buruk itu dahulu. Ia harus menghapuskan perasaan buruk ini dan memanggil mertua nya untuk membantu nya membawa suami ke rumah sakit.

Ya, sebaiknya begitu.

Qiara bangkit, dan mulai melangkahkan kaki untuk keluar dari kamar. Namun... Sebelum ia benar benar keluar, ia menyempatkan diri sebentar untuk menoleh. Menatap ke suami nya yang sudah terbaring tak sadar, dengan mata sayu nya.

"Aku memang kecewa saat mendengar suami yang aku cinta, menyebutkan nama perempuan lain dan mengaku cinta atas nya, tapi... Aku tidak menyalahkan kamu, karena mungkin masa lalu itu sangat berarti bagi kamu, insya Allah aku akan berusaha menerima semua Mas, aku menerima kalau kamu masih cinta dengan perempuan itu, aku akan berusaha untuk membuat pikiran kamu tidak kembali ke masa yang telah berlalu, dan tetap bersama aku selama nya, wallahi aku nggak rela kalau ada satu pun perempuan yang merebut kamu dari aku, kalau pun ada lebih baik aku mati dari pada menyaksikan kamu bersama nya, aku titip kan cinta ku pada mu Mas, aku harap kamu menjaga cinta suci ku itu"

Takdir Hati(END + Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang