Thats My Husband

32 3 1
                                    

Kebodohan yang gak bisa ditolerir lagi

"Ha..hahahaha saya cuma bercanda kok Pak!"
Orang kek gini mana bisa di ajak bercanda gila!

Apa Pak Deva gak syok dengan gue yang sekalinya berani natap dia malah ngomong kek gitu?

Anjir lah! Isa Isa!!!!

"Saya memang menyukai kamu"

Muka datar, tanpa ekspresi, seakan tubuhnya itu emang diciptain dari beberapa persen es di antartika

Dengan muka kayak gitu bisa-bisanya dia ngomong diluar prediksi

Pasti bercanda, walaupun gue gak tau kalau orang kek gini bisa bercanda

"Hahaha, bapak lucu juga ternyata"

Kata gue garing

Tapi tiba-tiba gue merasa atmosfer disini kayak berubah, secara Pak Deva langsung memandang gue dengan begitu dalam nya

Sampe gue pikir kalau gue sekarang lebih mirip selingkuhan nya

"Saya serius"

Hah?-

.
.

Gak bisa ber word-word lagi

Gue menggema nafas kasar gue setelah berlari sejauh-jauhnya dari ruangan si sendok emas

"Dia pikir orang kayak bisa seenak jidatnya apa? Emang dia pikir dia doang yang punya muka ganteng duit banyak?"

Gak habis pikir

Setelah mendengar perkataan itu, gue langsung membanting meja dan memaki Pak Deva

Bahkan katanya dia gak merasa bersalah sama istrinya

Dikata punya uang banyak boleh gitu punya simpanan?

Udah gitu, apa dia gak buta milih simpanan kayak gue?

"Emang gila itu orang!"

Dari awal gue tau kalau emang gak ada orang sempurna di dunia ini, nah kan terbukti dengan kegilaan yang dimiliki sama Pak Deva buat dia jadi manusia seutuhnya

Ini lah alasan gue gak pernah suka sama orang kaya! Selalu seenaknya!

.
.

Malam hari

Kegiatan yang padat bersamaan dengan energi gue yang terkurang setelah marah-marah, ntah karma apa gue sampe kayak gini

Alat pengukur panas tubuh menunjukkan anak 40•C

Gue demam tinggi

"Non kita ke rumah sakit aja yuk, nanti kalau bapak tau kalau non sakit kayak gini tapi masih dirumah nanti bapak marah"

Panggilan bapak itu bukanya ayah gue, tapi suami gue

'Lagian dia juga sibuk'

Mana ada dia pernah hubungin gue

"Gak papa Bi, aku udah biasa, lagian aku juga ada kerjaan yang harus diselesaikan besok"

Intinya kalau belom pingsan, kenapa enggak?

Itu yang diucapkan dosen killer kampus gue sewaktu temen gue tipe masih disuruh pergi ke gunung buat nyari capung

"Tapi non...nanti—"

"Bi, bibi tau sendiri kalau atasan bibi yang satu itu mana ada pedulinya sama makhluk di rumah ini, lagian aku juga gak papa Bi"

Terus sampai akhirnya, bibi pulang dan hanya tinggal gue sendirian dirumah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(NEW!) Me and My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang