chapter 11

8.1K 470 3
                                    

************

Sejak Niki menempati tubuh Rose Beatrice dan terbangun dari koma yang menimpa tokoh utama antagonis novel itu saat pergi keluar mansion menggunakan kreta kuda, kini mansion Arcelio terasa hidup dan tentram saat Niki menempati tubuh Rose Beatrice dan membawa begitu banyak perubahan.

Saat ini, para pekerja di mansion Arcelio berangsur-angsur mulai tidak terlihat takut kala berhadapan dengan nyonya-nya. Tidak seperti dulu, para pekerja sangat takut jika berhadapan dengan Rose, tidak sedikit dari mereka selalu menghindari Rose. Mengingat bagaimana sikap gila Rose dulu yang selalu melemparkan barang-barang saat menggila.

**************

Tashkk... trakk... takkk....

Niki nampak komat-kamit di dapur hanya untuk mempersiapkan berbagai jenis makanan untuk di nikmati saat piknik nanti. Wajahnya tampak serius saat membuat makanan itu. Ada beberapa para pelayan yang ingin membantu majikannya mempersiapkan makanan. Tetapi Niki tidak mengizinkan para pelayan itu untuk ikut campur dalam urusan membuat makanan. Beberapa pelayan lainnya hanya menonton majikannya yang sedang sibuk membuat berbagai jenis makanan.

Beberapa jam kemudian urusan makanan sudah siap untuk dibawa piknik. Kini, Niki tinggal menunggu waktu senggang para tokoh pria itu. Yaap.... siapa lagi selain Arcelio dan Arthur, mahkluk novel buatan si penulis, tokoh pria yang selalu sibuk setiap waktu.

"Mama" teriak Carelia dengan senyuman sumringah diwajahnya saat menghampiri Rose di dapur. Sudah bisa ditebak, kalau bujukan Carelia terhadap kedua makhluk novel itu berhasil terbujuk.

"Mama, Carelia berhasil membujuk ayah dan kakak untuk piknik bersama" sahut senang Carelia yang tidak sabar pergi menikmati piknik bersama.

"Benarkah? kalau begitu ayo. Mama sudah siap membuat makanan untuk dinikmati nanti" ucap Rose sambil menunjukkan keranjang piknik.

****************

Arcelio dan Arthur tengah menunggu kehadiran Carelia dan Rose di pintu besar mansion. Meskipun mereka hanya piknik di taman mansion Arcelio, tetap saja bagi Niki, dia harus melakukannya. Dia harus menyembuhkan luka hati para tokoh novel itu, terutama anak-anak. Sebelum dirinya kembali ke dunia asalnya.

Jikalau dirinya suatu hari meninggalkan raga Rose Beatrice, setidaknya dia meninggalkan kenangan yang indah untuk para tokoh novel itu.

"Hei... kami sudah lama menunggu. kenapa kamu sangat lambat mempersiapkan makanannya" Seru Arcelio dengan tatapan sinis.

Rose memutar bola matanya dengan malas saat mendengar keluh kesah Arcelio dan tidak ada satu kata apapun yang terlontar dari bibir merah muda Rose. Kini, keluarga kecil Arcelio sedang berjalan menuju taman yang berada di mansion. Keluarga itu tampak terlihat seperti keluarga cemara pada umumnya saat berjalan bersama menuju taman.

Dan entah sejak kapan Arthur mulai terbiasa dengan keberadaan Rose yang saat ini berada disisinya. Arthur tidak merasa terganggu sama sekali seperti dulu dan bahkan wajahnya terlihat begitu antusias saat berada di sisi Rose. Seakan-akan dia telah lama menantikan momen itu terjadi dalam hidupnya, meskipun itu hanya sesekali.

Sraaakkkk......

Niki membentangkan tikar lesehan sebagai alas untuk diduduki dan mengeluarkan isi keranjang piknik itu ke atas tikar lesehan. Sementara 3 tokoh utama novel itu hanya menonton dan tidak membantunya sama sekali. Hingga membuat Niki mulai merasa geram dan jengkel melihat tingkah ke 3 tokoh utama novel. Terutama saat melihat Arcelio yang acuh tak acuh padanya sembari melipat tangan didada bidangnya.

"Hei.... kamu pikir aku membuat rencana seperti ini hanya untuk menyaksikan aku yang tengah sibuk seperti ini? Kemari dan bantu aku" Kekeh omel Niki yang merasa jengkel sembari melihat Arcelio.

Aku menjadi ibu yang jahat di dunia novel Où les histoires vivent. Découvrez maintenant