60

1K 15 1
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥


60. Wisuda S2












"Happy graduation Papa"

"Selamat ya nak, akhirnya kamu lulus S2"

"Selamat ya" timpal Quinnsha mengucapkan selamat atas kelulusan Badai dalam menempuh studi S2-nya.

Memang, hari ini adalah hari dimana Badai merayakan wisudanya. Setelah menempuh pendidikan S2-nya selama dua tahun, akhirnya Badai dinyatakan lulus.

Banyak cobaan, maupun rintangan yang harus Badai hadapi untuk menyelesaikan studinya. Ah ralat, bukan hanya menyelesaikan studi saja, Badai harus berjuang mempertahankan pernikahan dari pelakor yang mencoba untuk menggodanya. Salah satunya, Frida. Teman satu kelasnya itu, mencoba untuk menghancurkan rumah tangganya.

Seperti dua tahun lalu, lebih tepatnya satu bulan setelah Badai mulai kuliah S2, Frida datang ke rumah dan mengenalkan dirinya di depan Quinnsha langsung sebagai calon istrinya. Yang berimbas pada kemarahan sang istri yang tak bisa ia redam. Alhasil, Badai terpaksa tidur di kamar sang anak yang berada disamping kamarnya. Bukan hanya pisah ranjang, Quinnsha pun tak mau berbicara dengannya, tak mendapatkan jatah, tak dilayani saat makan, tidak disiapkan pakaian saat ia hendak pergi, tidak ada ciuman, tidak ada pelukan.

Bahkan sang istri tak mau diantar jemput ke sekolah olehnya. Semua itu berjalan selama satu bulan. Setelah ia memaksa untuk meminta haknya, barulah Quinnsha mau melayaninya seperti biasa.

"Kok datar gitu ngucapinnya, sayang?" tanya Badai melihat sang istri yang tampak mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Saat ini mereka sedang berada di area parkir tempat acara wisuda dilaksanakan.

"Gapapa" jawab Quinnsha seadanya.

"Sini Sha" pinta Badai menarik pinggang Quinnsha hingga menempel pada tubuhnya.

"Anak-anak, kita langsung pulang aja yok" ajak Bunda Mita yang paham dengan masalah rumah tangga sang anak.

"Harsha mau di sini aja nek" tolak Harsha menggelengkan kepalanya. Putri bungsu Badai itu sudah tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik dan menggemaskan.

Diusianya yang menginjak 4 tahun lebih, Harsha serta sang kakaknya Naysha, mereka sudah bisa menghitung serta membaca. Itu semua karena diajarkan oleh sang Mama yaitu, Quinnsha.

Untuk putri sulung sampai keempat Badai dan Quinnsha, mereka sekarang sudah berusia 7 tahun lebih. Keempat putri cantik itu sudah bersekolah di Banjir High School, karena mereka yang meminta untuk bersekolah di sekolah milik Om bungsunya.

Ngomong-ngomong soal Banjir, ia sekarang sudah menetap di tanah kelahirannya yaitu di Prancis. Banjir memutuskan untuk tinggal di negara dengan ibukota Paris tersebut, ikut dengan sang Papa.

Kalau Gempa, ia dan istri sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan dan saat ini Gempa dan istri tinggal di kota Surabaya. Karena Gempa ingin membuka sekolahnya di sana.

Tsunami sendiri, ia juga sudah berkeluarga. Ia menikah dengan gadis berusia di atasnya dua tahun. Yang bernama Airi Britama. Sekarang tinggal di rumah peninggalan Papa Aby. Mereka baru menikah sekitar 4 bulan lalu.

Yang terakhir, Hujan. Pria yang masih membenci abangnya itu sekarang sudah menikah dengan cinta pertamanya. Iya pelangi, mantan pertama dari Badai sekaligus gadis yang membuat hubungannya dengan sang Abang renggang itu kembali. Lebih tepatnya, Hujan yang memaksa Pelangi untuk kembali. Dengan power serta kekuasaan yang dimilikinya, bukan perkara yang mudah untuk Hujan membuat sang pujaan hati kembali, banyak rintangan yang harus ia lalui. Bahkan dengan berbagai cara, Hujan lakukan. Mulai dari cara baik sampai kotor pun, ia lakukan demi Pelangi kembali. Mereka sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama langit Abqari Alghifhari, sekarang berusia 2 tahun.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang