Part 09 : Saham

1.4K 190 7
                                    

3 Hari kemudian...

Perusahaan mega bisnis yang semula di bangun dan di kembangkan oleh keluarga Natio dan kemudian bekerjasama dengan keluarga Harlan tampak hidup.

Beberapa wajah lama yang biasanya hanya datang di acara-acara besar perusahaan sekarang berkumpul di dalam ruangan besar, saling menyapa dan bertanya kabar masing-masing.

Cio dan Shani menyapa mereka dan sesekali berbasa-basi, Ara dengan tenang dan patuh mengikuti keduanya di belakang dan akan bersuara jika kedua orangtuanya memperkenalkan dia ke orang-orang.

Semua orang yang hadir tahu jika kedepannya posisi Ara di perusahaan mega bisnis ini tidaklah rendah, beberapa dari mereka mulai datang dan menjilat. Memberikan beberapa pujian yang melangit, menanggapi semua pujian itu Ara tetap tenang.

"Acaranya akan di mulai sebentar lagi, ayo ke sana" Cio menggandeng Shani dan menatap kepada Ara.

Mereka bertiga kemudian berjalan ke depan, sebuah panggung yang tidak luas terpasang di depan.

Cio menghela nafas panjang, merasa guguo tetapi sorot matanya penuh keyakinan.

Dia kemudian melangkah naik ke panggung meraih mic yang berada di sebuah meja dan mulai berbicara.

Orang-orang yang berkerumunan di bawah fokus kepadanya.

"Sudah beberapa tahun berlalu sejak saya mengelola perusahaan besar ini, ada banyak hal yang terjadi. Mulai dari proyek yang gagal bahkan proyek yang sangat sukses semua sudah pernah saya rasakan. Saya sudah berada di sini sejak rambutku hitam hingga memutih seperti sekarang, dan sepertinya sudah cukup. Aku ingin pensiun..."

Suara riuh rendah orang-orang terdengar. Mereka semua sudah menebak hal ini akan terjadi.

Cio tersenyum dalam, mata tuanya menyapu setiap sudut ruangan.

"Hari ini saya akan mengumumkan berita besar. Saham 70% yang keluarga Harlan dan Natio miliki akan di bagi menjadi tiga bagian. Untuk Ara, putri sulungku dia mendapatkan saham sebesar 30% dan akan menggantikanku sebagai presdir..."

Sekali lagi ruangan riuh, tetapi kali ini lebih kuat daripada yang sebelumnya. Pengumuman tentang Ara yang akan menjadi presdir menarik banyak perhatian dan diskusi.

Setiap orang di perusahaan ini sudah melihat Ara dan pekerjaannya, tetapi menunjuknya sebagai presdir dengan tempo yang begitu cepat banyak pemegang saham yang meragukannya. Wajah Cio tetap datar mendengar beberapa diskusi yang meragukan kemampuan Ara, dia tidak peduli sama sekali.

"Dan untuk Adel, putriku yang ketiga dia akan memegang saham 20%. Terakhir untuk putri bungkusu Christy, saham sebesar 20% juga akan menjadi miliknya. Adel dan Christy setuju jika saham mereka di masukkan ke dalam milik Ara. Jadi mulai hari ini saham milik Ara di perusahaan adalah 70%"

Dengan kata lain, dia adalah pemilik tunggal perusahaan. Sekuat apapun orang-orang menolaknya mereka tidak punya kuasa. Saham mereka di perusahaan tidak sebanyak milik Ara.

Sudut bibir Shani terangkat melihat sikap patuh semua orang.

"Apa ada yang keberatan?" Tanya Cio berbasa-basi.

Ceklek...

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, empat orang berjalan masuk dan berhenti setelah beberapa saat.

"Saya keberatan..." Seorang pria tua asing mengangkat tangan kanannya.

Ara yang berdiri di samping Shani menaikkan alis kanannya saat melihat wanita yang begitu di kenalnya berdiri dengan anggun di samping pria tua tersebut.

"Chika..."

Mata Cio membulat sempurna, rahangnya mengeras ketika melihat Chika. Wanita yang dia ancam agar pergi jauh itu sekarang berada di dalam perusahaannya, memasang wajah yang menantang. Mata cokelat itu dia sangat membencinya...

My Obsession 2 (ChikaxAra)Where stories live. Discover now