Part 12 : Hari Pertama

1.4K 168 9
                                    

Ini adalah hari pertama Chika bekerja di perusahaan yang mulai di jalankan Ara. Dia dengan pakaian rapi duduk di kursi khusus sekretaris menunggu kedatangan Ara sebagai presdir.

Akan tetapi jarum jam sudah menunjukkan angka 9 dan Ara belum juga muncul. Mata cokelat Chika menyipit, merasa penasaran tapi disisi lain merasa tidak berdaya juga.

"Apa yang terjadi? Kenapa Ara belum juga datang?" Tanyanya pada diri sendiri.

20 menit berlalu dan belum ada tanda-tanda Ara akan datang, hal ini semakin mengusik Chika.

Tappp

Tappp

Tappp

Suara langkah yang panjang dan berat terdengar di lantai di tengah kebingungan Chika.

Dia mengangkat wajahnya dan menatap kearah sosok tinggi yang datang.

Ara berjalan ke arahnya dengan wajah datar dan dingin, terlihat tidak mampu di sentuh. Semakin dekat Ara kepadanya semakin gugup juga Chika.

"Ar---bos!" Sapa Chika berusaha seramah mungkin.

Ara hanya berhenti selama beberapa detik sebelum kembali melangkah dan berjalan masuk keruangan tanpa sepatah-katapun. Melihat itu Chika mengigit bibir bawahnya, merasa sedih dan jengkel.

Suara pintu yang dibuka dan ditutup membuat visi Chika kabur, dia menghela nafas panjang berusaha bersikap santai dengan sikap acuh Ara kepadanya.

Hari kedepan masih panjang, dia adalah sekretaris Ara. Cepat atau lambat mereka akan sering berinteraksi dan setelah 'sedikit' akrab kembali dia akan menyakinkan Ara bahwa penyebab kematian Zee tidak ada hubungannya dengan dirinya.

"Sabar Chika, ini tidak akan lama" Sudut bibir Chika terangkat, menenangkan dirinya.

Ara yang berada di dalam ruangannya mengepalkan kedua tangannya saat netranya menatap layar rekaman CCTV di luar. Melihat sikap Chika yang biasa saja dengan sikap acuhnya, dia merasa tidak nyaman. Moodnya berubah dengan cepat menjadi buruk!

Beberapa laporan dan map yang membutuhkan tanda tangan serta pemeriksaannya tertinggal dingin di atas meja, tidak tersentuh sama sekali.

"Huh, aku ingin lihat berapa lama dia bisa tahan" Gumam Ara, dia menghela nafas panjang dan duduk.

Chika pikir sikap cuek Ara akan menghilang setelah beberapa hari, tapi ternyata tidak. Ini sudah seminggu berlalu dan Ara masih tidak menganggap keberadaannya.

Ara bahkan mengurus semua pekerjaannya sendiri tanpa melibatkan sekretarisnya yang cantik itu.

Seperti hari ini Ara yang berjalan keluar dari ruangannya dengan beberapa map berjalan melewati Chika tanpa melirik sama sekali.

Chika membuka mulutnya ingin menyapa tapi Ara yang melangkah cepat membuatnya berhenti.

Selalu seperti itu...

Di perusahaan ini pekerjaan Chika sangat santai dan bahkan jari-jarinya yang halus belum pernah menyentuh selembar kertas pun. Yang dia lakukan hanya datang di pagi hari dan duduk di kursinya sebelum kembali. Pekerjaan seperti ini membuatnya frustasi.

Ara melemparkan map di tangannya ke wanita cantik di depannya.

"Ara, lagi?" Marsha meringis kesal.

Sudah seminggu belakangan ini Ara akan datang kepadanya dengan dokumen yang menumpuk untuk dia periksa. Jika dia memiliki pikiran yang jahat, maka dia bisa dengan mudah menjual rahasia perusahaan Ara ke perusahaan lain!

"Kamu punya sekretaris!" Geram Marsha marah.

Ara menggendikkan bahunya lalu duduk di sofa tepat di depan Marsha, wajahnya tidak menunjukkan sikap bersalah sama sekali karena mengganggu Marsha seminggu ini.

My Obsession 2 (ChikaxAra)Where stories live. Discover now