12

21.3K 2K 58
                                    

-
--
---

Abi terdiam didalam mobil dirinya sedang memikirkan bagaimana keadaan mobil kesayangan dan satu satu nya yang berada di mall serba ada.

Karena keheningan yang canggung ini Abi tak bisa duduk diam, apalagi dirinya sedang duduk bersama sumber malu nya!.

"... Mahendra yang tadi tuh gua..." Abi ragu ragu untuk menceritakan Daniel Abi tak ingin Mahendra tau masalah nya tapi jika tak dijelaskan dirinya tambah membuat mahendra repot.

"Kata kembar dia? Mantan kamu??" Abi menggeleng kuat, bahkan pacaran saja bisa dibilang tak mungkin walaupun banyak gadis gadis disekolah nya yang mendukung alias  fujoshi.

"... Bukan, cuman temen masa kecil" Mahendra mengangguk tak ingin membuat pemuda manis di sampingnya mengingat bajingan itu.

"Hmm... Mau jalan jalan?" Mahendra bertanya ragu dirinya mempunyai tempat kesukaan nya di saat menghilangkan stres tapi mungkin bagi Abi itu tempat yang membosankan.

"Kemana??" Abi berbinar sudah lama dirinya tak jalan jalan mengingat uang yang terbatas juga, tugas sekolah yang banyak.

"... Nanti juga tau" Abi berbinar memikirkan tempat tak terbatas diotak nya, tapi Abi tak tau bahwa tempat yang akan dituju nya adalah tempat paling tak terduga.

-
--

"Raise" Abi terdiam.

Dirinya sedang duduk di kursi belakang  mahendra yang sedang bermain... Judi?

Benar mereka sedang di kasino, membuat Abi terdiam karena dirinya tak berekspetasi bahwa mahendra benar benar akan membawa nya kesini.

Mahendra dengan sabar menjelaskan permainan ini kepada Abi tapi Abi tak bisa berfikir jernih, hey siapa yang mau ke tempat dimana orang orang menggunakan Dolar untuk bermain judi.

Abi yang turun dari kasta orang kaya tentu saja merasa bahwa tak pantas dirinya berada disini.

"Raise!" Abi melirik pria yang memandang mahendra dengan licik, abi memang tak mengerti permainan poker tapi Abi tau bahwa kartu mahendra termasuk bagus.

Abi memandang pria itu dengan bingung, apakah pria itu yakin bahwa dirimu menang? Abi tak tau dirinya hanya bisa menonton.

"Hmm call"  Mahendra memberikan chip nya yaitu senilai 500 dolar untuk menyamakan pria itu.

Pria itu mengernyit dan menatap Mahendra dingin, "All in" Pria itu memberikan beberapa chip nya yang seharga 1000 dolar.

"Call" Mahendra juga memberikan chip nya dan menunggu sang agen memberikan kartu nya, walaupun Abi tak mengerti tapi menonton ini sama seru dengan yang diharapkan nya.

Abi melihat mahendra menunjukkan kartu nya lalu pria yang sedari tadi menyeimbangi Mahendra terdiam menatap kartu nya rumit.

Mahendra tersenyum tipis dan memberikan kartu nya dan mereka pun saling berjabat tangan membuat Abi bingung siapa yang menang.

"... Mahendra siapa yang menang?" Mahendra menoleh dan tersenyum tipis, Abi pun melihat bahwa Mahendra mengambil chip chip itu dengan tenang.

"Hah? Lo?" Mahendra mengangguk membuat Abi bertepuk tangan kagum.

Mereka pun bermain kembali beberapa ronde dan saat mahendra mengajak Abi, Abi yang sialnya mendapatkan kartu buruk pun langsung menyerah.

Sampai sore hari pun tiba, karena mahendra melihat Kepala Abi yang lama kelamaan menunduk mungkin karena mengantuk.

"... Pulang?" Abi menatap mahendra lalu keorang orang yang bermain di meja tersebut.

Ada orang yang berbeda dengan pertama kali Mahendra bermain dan masih ada seseorang yang sama dimeja tersebut.

Kok Malah Dapet Duda?? Where stories live. Discover now