17

21.9K 2.1K 30
                                    

-
--
---

Akhirnya Mahendra telah sampai pada mansion nya yang terlihat sepi tapi tak tau kalau didalam kan?.

Saat Mahendra masuk langsung saja pelayan akan menyambut kedatangan nya, tapi yang menjadi fokus Mahendra sekarang ini pemuda yang sedang tertidur nyaman di sofa mansion nya.

"!!" Kembar menoleh dengan senang saat melihat Mahendra datang.

"Daddy!" Mahendra hanya mengangguk dan mengelus kepala anaknya sayang, belakangan ini pekerjaan nya sedikit menghambat untuk menemui dua anak imut nya ini.

"Siapa yang telpon " Fokus Mahendra saat ini hanya pada Abi, mengingat pemuda itu yang entah mengapa sedikit miris? Dari masalah percintaan bahkan sampai keluarga yang rumit.

Mahendra tiba tiba melihat ember kecil dengan handuk di dalam nya, lalu kembali melihat anaknya yang tak kunjung menjawab.

"..." Melihat mereka terdiam Mahendra sendiri tak tau harus membayangkan apa, apakah itu sesuatu yang buruk?.

"... Abis nelpon daddy kami angkat telpon mommy karena berisik..." Ah Aldi tak bisa menceritakan nya karena merasa aneh, Aldo yang melihat Aldi tak bisa berbicara karena kebingungan memutuskan untuk melanjutkan nya.

"Emm suara teriakan kenceng banget sampe mommy kebangun, tapi yang lebih aneh dia fitnah mommy? Gatau kami gak ngerti tapi dia bilang kalo mommy curang" Mahendra mengernyit dengan penjelasan anaknya, memang sedikit susah di pahami tapi masih bisa terbaca.

"Jelasin sama daddy lebih spesifik" Aldo mengangguk tapi melirik Aldi yang juga bingung, mengapa mommy nya ini banyak sekali musuh sih?.

"Tadi kan kami angkat telpon nya, Abi itu ada suara teriakan kenceng banget sampe mommy kebangun... Tapi yang buat kami bingung kayak nya mommy abis mimpi buruk jadi dia keringetan terus nafasnya gak stabil, jadi nya mommy minta inhaler yang ada ditasnya" Aldo ragu menjelaskan nya mengingat ekspresi mommy nya yang terbilang aneh? Bercampur khawatir.

~|Flashback mulai|~

Anggh : sanes baru inget bisa pake flashback😭🙏🙏

"Angkat gak nih?" Aldo nampak berfikir dulu sebelum memutuskan, karena bagi Aldo sangat lancang mengangkat telpon seseorang.

"Buruan ini kayaknya gada niatan nutup?" Aldi mendesak Aldo karena suara dering ponsel mommy nya sangat aneh dan menganggu.

"Yaudah angkat aja tapi kalo mommy marah jangan minta tolong gua" Aldi hanya mengangguk acuh tak mendengar omongan Aldo.

"Halo??" Suara Aldi kecil takut membangunkan Abi yang berada tak jauh dari nya.

"... AARGHH" Aldi langsung melempar ponsel Abi ke karpet karena terkejut, suara teriakan yang memecahkan gendang telinga saking besarnya.

"... Huh siapa?" Mereka sontak menoleh pada Abi yang berwajah pucat juga dengan keringat tipis yang membasahi leher.

"... Mommy..." Aldi hampir menangis karena terkejut, suara teriakan wanita, benar benar menusuk Aldi sampai hati nya.

"... Sini" Abi dengan cepat sadar dan menghapus jejak keringat nya dengan tisu, lalu mencoba tersenyum dan mengajak Aldi pada pelukan nya, tentu saja Aldi langsung memeluk Abi karena khawatir.

Sedangkan Aldo terus menatap ponsel Abi yang terus bergumam samar, yaitu 'kau curang... Mengambil... Milikku' sedikit terpatah patah karena terendam karpet tebal.

"Mommy?" Aldo menatap Abi khawatir, karena Abi sibuk memenangkan Aldi tanpa menyadari wajah pucat nya, untuk Aldi sendiri khawatir karena  Abi berwajah pucat dengan mata kelelahan.

Kok Malah Dapet Duda?? Where stories live. Discover now