14

23.2K 2.4K 69
                                    

-
--
---

Hari esok nya datang dan Abi kembali terseret ke bk tapi kali ini sebagai pembawa perdamaian, tapi Abi benar benar malu karena di panggil menggunakan mikrofon sekolah!!

Apalagi saat teman sekelas menatap nya seperti orang yang siap menggosip.

Saat Abi datang, Abi terkejut melihat ayah Daniel, Daniar, dan juga ada daddy kembar yaitu Mahendra.

Saat Abi mengetok dan guru membiarkan nya masuk semua sudah menatap kearah pintu membuat Abi kaku.

Guru bk menyuruh nya duduk tapi karena tinggal tempat disamping Daniar, jadi Abi mengesampingkan ketidak nyamanannya dan duduk dengan tenang.

Saat guru mulai menjelaskan wajah Daniar makin lama making menggelap, lalu dirinya mengusap kepala Abi yang hanya diam.

"Jadi... Karena mereka sampai bertengkar saya memanggil kalian supaya anak anak tidak berani memberontak lagi" Guru tau bahwa anak anak ini hidup dalam kemewahan berkat orangtua nya dan jika tau mereka membuat masalah, kemewahan yang mereka alami mungkin akan tertunda.

Daniel sendiri terdiam tak tau harus berkata apa, Daniel sudah melihat kondisi aliffia dan bisa di katakan itu hanya keseleo biasa tapi aliffia tak mau memberi tau apa dan siapa yang menyebabkan nya.

Sementara Mahendra beserta kembar sangat tenang mendengarkan tapi melihat perlakuan Daniar yang mengusap kepala Abi, mereka sedikit mengernyit.

"..." Melihat mereka hanya terdiam, guru bk tak tau harus berkata apa dan yang pasti jika dirinya berbicara itu hanya omong kosong jadi guru bk tak repot repot berbicara lagi selain menjelaskan dan menasehati singkat.

"... Daniel minta maaf lah, kau sangat bodoh" Daniel tersentak lalu terdiam, dirinya mengakui bahwa sekarang ini dirinya sangat bodoh.

Daniel berdiri dan berjalan mendekat kearah Abi hingga di samping Abi membuat anak itu gugup dan tak tau harus apa.

"... Bi maafin gua" Abi tertegun dan menatap kearah kembar bingung, yang bertengkar dengan Daniel adalah kembar mengapa dirinya meminta maaf pada Abi, Abi hanya menerima sedikit makian jadi tak di ambil hati.

"Oh... Ya... Eh iyaa" Abi gugup dan suara nya semakin lemah dirinya menatap Daniel yang juga menatap nya dalam.

"Kau juga minta maaflah pada anak anak yang hanya membela Abi" Suara Daniar menginterupsi kan Daniel untuk meminta maaf pada kembar juga.

Daniel mengangguk lemah, dan menatap kembar sedikit dingin.

"Gua minta maaf" Kembar tak menjawab mereka hanya melihat Abi yang terdiam dengan posisi yang sama, saat ini kembar benar benar takut Abi kembali menyukai Daniel!.

"Ekhem!" Deheman Mahendra membuat kembar sadar dan membalas jabatan Daniel tanpa menjawab.

Akhirnya hati guru bk pun lega, Daniar juga sama tapi tak dengan Mahendra dan kembar, mereka sangat khawatir melihat Abi yang hanya diam.

"Kalau gitu saya duluan" Daniar berdiri dari duduk nya dan menatap guru serta Mahendra yang mengangguk.

Sebenarnya kesempatan bertemu Mahendra sangat langka karena prestasi nya semenjak mendirikan perusahaan sedari remaja, tapi Daniar tau batasan, dirinya juga harus tau malu bahwa dirinya dan Mahendra kesini karena masalah anak mereka bertengkar.

"Ikut ayah" Daniel melirik kearah Abi sebentar sebelum mengikuti Daniar dengan tenang.

Akhirnya hanya tersisa Abi yang sudah sadar dengan keadaan nya yang linglung, dirinya juga berdiri dan pamit untuk pergi tapi memberikan sedikit jeda karena tak mau bertemu Daniar maupun Daniel.

Kok Malah Dapet Duda?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang