CHAPTER 62

7.9K 915 11
                                    

Sera yang terus memejamkan matanya. Selama gerobak itu membawa pergi. Hanya bisa bergeming. Sambil di dalam benaknya terus bertanya-tanya. Sebenarnya kemana orang-orang ini akan membawanya.

Di sisi lain gerobak yang membawa Sera ini terhenti. Saat sebuah lingkaran sihir muncul di sekitar mereka. Membuat orang-orang itu mengerutkan keningnya dengan heran.

"Apa itu?" ucap salah satu dari prajurit bayaran tersebut. Sambil menatap heran lingkaran sihir tersebut.

Tiba-tiba terdengar suara geraman yang begitu keras. Membuat mereka semua terkejut bukan main. Sera yang mendengar itu dalam keadaan mata terpejam. Sontak mengerutkan keningnya dengan heran.

Sebenarnya mereka ini membawanya kemana. Kenapa tiba-tiba terdengar suara geraman. Karena rasa penasaran yang terus mendera. Akhirnya Sera membuka perlahan salah satu matanya.

Namun, ia langsung membuka kedua matanya dengan cepat. Saat melihat sebuah lingkaran sihir yang cukup banyak muncul di sekitar mereka. Sambil mengernyitkan dahinya.

Tak lama dari lingkaran sihir tersebut. Keluar beberapa monster yang menyerupai serigala besar dengan bulu hitam pekat yang terlihat seperti bayangan hidup.

Tubuhnya yang besar dipenuhi oleh energi gelap yang bergerak di sekelilingnya, seperti api biru gelap yang membara. Dengan mata yang berwarna merah menyala dan tajam seperti iblis.

 Dengan mata yang berwarna merah menyala dan tajam seperti iblis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sialan."

Refleks Sera mengumpat. Hingga membuat orang-orang yang membawanya itu menolehkan kepalanya dengan terkejut.

"Bos, wanita itu bangun." Ujar salah satu prajurit tersebut.

Namun, belum sempat orang itu menyautinya. Tiba-tiba para monster itu menyerang mereka secara membabi buta. Refleks Sera memanggil pedangnya.

Lalu muncul sebuah siluet pedang yang mengeluarkan sinar berwarna merah pekat. Di tangkapnya pedang tersebut oleh Sera. Lalu Sera mulai menangkis serangan para monster tersebut dengan cepat.

Sera terus mengumpat tanpa henti saat menangkis serangan para monster tersebut. Sebenarnya siapa yang berniat menyelakainya. Hingga menggunakan para monster seperti ini.

Monster-monster itu terus bergerak dengan cepat. Membuat Sera sedikit kewalahan menangani mereka. Di tambah para monster itu dapat memanipulasi bayangan di sekitar merekanya.

Dengan menggunakannya untuk menyerang atau melindungi mereka. Saat ia hendak membunuh monster tersebut. Sialan, sebenarnya monster apa ini.

"Bos, bagaimana ini kita bantu saja?" Ucap salah satu prajurit tersebut dengan pandangan was-was.

"Kau mau mati ditangan para monster itu. Lagipula wanita itu hanya menyuruh kita untuk meninggalkannya di tengah hutan. Agar dia dibunuh oleh para monster. Kebetulan karena ada monster yang tiba-tiba muncul saat ini. Jadi, kita tinggalkan saja." Sahut orang yang disebut bos itu.

The Conqueror of Blades and HeartsWhere stories live. Discover now