𝐵𝑒𝑟𝑡𝑢𝑘𝑎𝑟 𝑙𝑢𝑘𝑎

9 2 0
                                    


" Kita adalah dua orang dengan luka yang hampir sama oleh sebuah lingkaran yang sama,yang berbeda lukaku terbalut utuhnya keluarga. Dan kamu sebaliknya,dan kita juga dua orang yang sama-sama kuatnya."



Pagi menyapa, matahari bersinar dengan begitu indah. Saat ini zeya sedang ada di lapangan yang ada di sekitar rumahnya, banyak sekali orang-orang yang sedang berkumpul di lapangan. Dari ibu-ibu yang sedang belanja sayuran sembari bergosip,dan anak-anak yang berlarian kesana kemari.

"Eh mbak zeya, lama ngak lihat mbak. Eh sekarang,wah makin cantik aja mbak " ucap seorang ibu-ibu ketika zeya sedang duduk setelah selesai joging.

"Eh iya bu Siti,zeya sekarang sering dirumah tante riska. Gimana bu sehat" ucap zeya sambil melempar senyum.

"Sehat zey,eh udah makan belum . Ayuk kerumah ibu,tadi ibu masak banyak banget" ucap bu Siti dengan penuh semangat.

"Wah ngak usah bu ngerepotin,nanti saya beli bubur ayam aja " ucap zeya yang membuat Bu Siti tersenyum.

"Opo to zey,dah biar nanti anak ibu si genta yang anterin makanannya kalau Kamu malu. Kalau gitu ibu pergi dulu ya" ucap Bu Siti  yang beranjak pergi meninggalkan lapangan.

Zeya hanya tersenyum melihat bu Siti tetangga dekat rumahnya yang sangat peduli dan sayang kepadanya,sejak neneknya meninggal Bu Siti sering memberikan makanan kepada zeya saat zeya berada di rumah.

Zeya melanjutkan jogingnya, sudah hampir 6 putaran zeya lakukan. Matahari pun sudah sangat terasa panas. Zeya berjalan pulang sambil menikmati matahari pagi yang masih terbilang hangat hangat panas.

" Kak zey" panggil seorang anak laki-laki yang masih duduk di kelas 9 SMP, dia adalah genta.

" Eh kamu gen , kenapa. Masuk kedalam dulu yuk" ucap zeya kepada genta.

"Ngak kak,aku cuma mau kasih ini dari ibuk" ucap genta memberikan plastik berisi makanan kepada zeya.

"Wah makasih ya, bilang ke ibuk juga makasih banget ya gen" ucap zeya yang langsung di angguki oleh genta sambil tersenyum

Setelah itu genta pergi meninggalkan perkara rumah zeya sambil menaiki sepeda, zeya tersenyum melihat kepergian genta dari area pekarangan rumahnya

*****

Sore menyapa, seorang laki-laki sedang bersiap di atas motornya. Dia adalah dewangga,angga sedang bersiap untuk menjemput zeya seperti janjinya kemaren. Motor angga sudah siap dan Angga pun segera menjalankan motornya membelah jalanan Klaten yang sedang ramai, hampir 20 menit akhirnya angga sampai di depan sebuah rumah zeya.

Angga turun dan berniat ingin mengetuk pintu rumah zeya, namun zeya sudah lebih dahulu keluar dari rumah.

"Baru gue mau ketuk pintu rumah lo zey" ucap angga yang di akhiri kekehan dan gelengan kecil.

"Eh,hehe. Udah lama blom" ucap zeya yang terkejut saat melihat angga sudah ada di depan rumahnya.

"Baru nyampek kok, yaudah yuk nanti keburu malam" ucap angga yang di angguki oleh zeya.

Zeya naik keatas motor angga,motor angga melaju melewati daerah Klaten yang sedang ramai oleh para pasangan muda-mudi yang sepertinya baru saja pulang dari menikmati hari minggunya.

Motor angga terparkir di sebuah lapangan penuh rumput yang nampak hijau dan menampakkan pemandangan yang indah,zeya bahkan sangat terpukau.

𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂Où les histoires vivent. Découvrez maintenant