𝑇𝑎𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎

8 2 0
                                    

"Lukanya belum sembuh dan sekarang lukanya semakin parah, lukanya bertambah. Dan kini berdiri di tengah tubuh yang penuh luka,luka masa kecil dan masa kini"

Hari ini zeya sedang disibukkan dengan latihan voli yang harus dirinya lakukan selama hampir satu minggu,dan zeya harus tetap latihan sampai turnamen dilakukan.

"Zey istirahat dulu aja , makan-makan dulu juga boleh." Ucap pelatih kepada zeya selaku kapten tim.

"Siap pak" ucap zeya mengacungkan jempolnya

"Ayok ges istirahat dulu,yang mau makan boleh. Waktu kita kayaknya pajang nih,yang mau tidur boleh juga " ucap zeya kepada teman-teman satu timnya.

Mereka pun langsung mengangguk dan bubar untuk istirahat setelah lelah melakukan latihan hari ini, beberapa langsung berjalan mencari makanan ataupun minuman dingin di area latihan mereka.

"Oke bu kapten,gue mau cari ayam geprek dulu. Btw mau ngak, kali ini gratis buat lo " tanya Revi kepada zeya (Revi teman zeya voli,ada di part waktu zeya jadi juara

"Boleh, masak yang kaya gini ditolak. Gue tunggu sini,mau rebahan mumpung sepi " ucap zeya  yang di angguki oleh Revi.

Revi pun berjalan kearah pinggir lapangan yang terdapat kipas angin, tiba-tiba zeya mendengar teriakan yang cukup keras dari arah lapangan utama. Zeya berjalan menuju lapangan utama, saat sampai disana zeya melihat diksa yang sedang marah dan hampir memukul salah satu siswi yang tepat ada di hadapan diksa.

Plak.

Tamparan diksa mengenai tangan zeya,zeya pun memejamkan matanya. Diksa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh zeya,bahkan siswi yang zeya zeya lindungi pun ikut terkejut.

"Apa-apaan lo, minggir lo. Ngak usah ikut campur, pergi dari sini " ucap diksa mendorong tubuh zeya hingga mundur beberapa langkah ke belakang.

"Lo ngak boleh main fisik kaya gini,lo ngak bisa ngelatih mereka dengan kasar kaya gini. Kasihan mereka, jangan bawa masalah lo disini." Ucap zeya menatap diksa.

"Apa urusan lo disini,lo ngak ada hak disini. Urus tuh voli lo,urus turnamen lo. Karna mulai saat ini lo bukan anggota paskibra lagi,gue udah coret nama lo. Gue ngak Sudi punya anggota ngak tau diri kaya lo,pergi lo " ucap diksa mendorong tubuh zeya hingga tersungkur di atas lapangan.

Orang-orang yang ada di barisan langsung membantu zeya tanpa perduli dengan diksa, diksa langsung mengepalkan tangannya.

"Balik kebarisan kalian, cepat" teriak diksa dengan penuh amarah.

Namun tak ada satupun yang mempedulikan ucapan diksa, diksa pun semakin marah dan langsung mengambil sebotol air mineral kemasan dan menyiramkannya ke arah zeya.

Zeya dan yang lain pun langsung terkejut, mereka langsung menatap diksa yang tertawa remeh. Zeya menatap diksa dengan tajam, tatapan yang mencoba menahan amarahnya.

"Pergi dari sini anak mami,ngak usah caper. Jijik banget gue lihatnya,jijik banget. Lo ngak cape apa kaya gini,ngak cape. Lo harusnya sadar lo itu cuma cewek ngak punya harga diri yang cuma bisa jadi anak mami,lo menjijikkan zey. Sifat asli lo juga bikin gue jijik,jijik banget " ucap diksa berteriak di depan wajah zeya yang basah .

Zeya hanya diam tak bersuara ataupun melakukan apapun sampai diksa menyelesaikan setiap kata yang menghinanya, hingga zeya benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Plak.

Zeya menampar pipi diksa untuk pertama kalinya sepanjang mereka kenal, baik di dalam ataupun diluar sekolah.

𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒖𝒌𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang