2. Taman Kota

220 42 3
                                    


⚠️2400++ WORD AWAS GUMOH






“Jongseong-ssi.”

“Hm?”

Mereka sudah kenal dan dekat hampir selama setahun, tapi Jungwon masih tetap memanggilnya Jongseong-ssi.

“Kau pernah punya hewan peliharaan?” tanya Jungwon dengan wajah antusias nya seperti biasa.

Jongseong tersenyum dan mengangguk,
“Sekarang pun aku masih merawatnya.”

Jungwon terlihat semakin antusias,
Jinjja?! Hewan apa?”

“Seekor Anjing shiba inu.”

“Apakah dia besar?”

“Dia cukup besar.”

“Apa dia lucu?”

Jongseong tertawa kecil,
“Maksudmu lucu seperti mu?”

Jungwon tersentak dan mendengus dengan wajah yang memerah,
“Aku tidak lucu.”

“Kau lucu.” Balas Jongseong.

“Ish diam.” Dengus Jungwon membuat Jongseong terkekeh geli.

“Wajahmu memerah tuhh..” godanya.

“Diam Park Jongseong atau aku pulang!” ocehnya.

Jongseong kembali tertawa,
“Baiklah aku diam.”

Jungwon merengut sebal.

“Kau ingin bertemu dengannya?” tanya Jongseong mencoba membujuk Jungwon yang tampak masih kesal itu.

“Siapa?”

“Evan.”

“Siapa Evan?” heran Jungwon.

“Anjingku.”

Wajah pria kecil itu kembali antusias, kedua matanya berbinar.

“Oh namanya Evan? Namanya tampan sekali.”

Jongseong mendenguskan tawanya,
“Kau mau bertemu dengan si tampan itu?”

“Bolehkah?”

Jongseong mengangguk.
“Boleh, tapi aku tidak bisa membawanya ke Coffee shop.”

Jungwon kembali terlihat lesu,
“Lalu bagaimana?”

“Besok hari minggu. Aku berniat akan mengajak Evan ke taman kota sekalian olahraga pagi. Dia selalu bermain dan berlari disana. Kau mau ikut?” tanyanya hati-hati.

Jungwon terdiam cukup lama,
“..Aku.. Ingin, tapi apa tidak apa-apa?”

“Seharusnya aku yang bertanya begitu, kau tidak apa-apa ikut denganku?”

Jungwon diam lagi.

“Aku tidak pernah pergi lebih jauh dari Coffee shop ini.”

“Kau ingin aku meminta ijin pada orang tuamu?” tanya Jongseong lagi-lagi dengan hati-hati.

Jungwon tersentak dan menggeleng,
“Sebenarnya.. Nenek sudah tau kau. Dan dia juga tau kau orang yang baik.”

Jongseong merasa senang mendengarnya, Jungwon menceritakan dirinya pada keluarganya.

“Lalu?”

Jungwon memainkan jari tangannya dengan gugup diatas meja.

“Masalahnya.. Aku takut merepotkanmu.” Cicitnya.

Jongseong menaikkan sebelah alisnya,
“Apa kau bilang?”

Jungwon tersentak lalu menggelengkan kepalanya,
“S-sepertinya tidak perlu. Aku tidak masalah tidak bertemu dengan Evan—“ pria kecil itu terdiam saat merasakan kedua tangannya di genggam oleh tangan yang lebih besar dan hangat.

Miracle in your eyes [Jaywon] [End] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang