Wide Awake

11.9K 1K 198
                                    

"Sayang, sumpah! Kita harus kasihtau Jill supaya dia gak datang ke sana. Aku yakin banget Ivanna itu udah ngerencanain hal aneh-aneh."

Abra yang sedang berlatih di lapangan basket belakang rumahnya terus saja direcoki oleh Kayla yang menyatakan kecurigaannya kepada Ivanna Megan. Abra sendiri sudah bertanya alasan mengapa hal itu terjadi, dan Kayla terus bilang bahwa ia tak bisa menjelaskan alasannya.

"Iya, oke. Kita kasihtau, tapi atas dasar apa sayang ? Kamu loh yang kemarin bilang ke dia supaya nerima undangan itu. Kasih tau aku seengaknya."

Kayla mengigit bibir bawahnya gugup, "Ga–gak bisa aku jelasin sayang. Intinya kita harus larang Jill."

Tuh kan. Gitu aja terus sampe Metallica makan bubur sumsum.

"Sayang, itu acaranya tinggal dua hari lagi. Kamu sendiri yang bilang kalau Jill excited banget pas milih baju. Sekarang kamu bilang gitu tanpa alasan yang jelas. Aku gak tahu juga harus gimana, sayang" ujar Abra lembut memfokuskan pandangan ke Kayla.

"Karena Ivanna tau, Jill sempet ganti nama."

Huh ? "Maksud kamu ? Dia ganti nama gimana ?"

"Jillian Paradita adalah nama resmi dia tahun lalu, tapi dulu nama dia bukan itu. Dan orang-orang yang tahu alasan dia ganti nama juga pasti tahu tentang..." kembali Kayla terdiam.

"Tentang apa sayang ? Ayo lah, you can tell me."

Masalahnya, sebelumnya tak begitu banyak orang yang tahu. Hanya internal di kampus mereka saja, itu juga butuh beberapa bulan untuk menghilangkan rumor tersebut. Kayla tau betul bagaimana keadaan Jill kala itu, bagaimana terpuruknya Jill dan bagaimana Jill ingin menghabisi hidupnya.

"There was a rumor about her. Parah banget, dan aku gak bisa biarin dia jatoh lagi."

Abra yang tadinya sedikit– oke hanya sedikit sebal dengan Kayla langsung menjadi khawatir. Apalagi ini tentang anak mereka, Jill sudah mereka angkat jadi anak pertama.

"Rumor apa ?" tanya Abra melempar bola basket ditangannya dan menangkup kedua pipi Kayla.

Kayla mendesah, jujur dia takut untuk mengatakannya tapi.. mau gimana lagi!?

"Janji ya jangan kasih tau siapapun."

"Janji, sayang."

"Janji jangan kasih tau ke orang yang kamu kenal."

"Janji."

"Janji jangan kasih tau Pak Gani."

"Kenapa kamu manggil pak— Janji sayangku, cintaku."

"Janji gak ngasih tau IVANNA!"

"Astaga, iya sayangku KAYLA. Aku berjanji."

"Hm, janji gak kasih tau team— mhm!"

Abra membungkan Kayla dengan kecupan, "Janji demi apapun."

"Ish, nanti dilihat sama mama papa kamu gimana !?" bisik Kayla memukul pundak pria itu.

"Abis kamu ngegemesin. Percaya sama aku ya, sayang. Kalau aku bocor kamu bisa potong titit aku."

IYUH! "Jorok!"

Abra langsung terbahak kencang, "Ya udah. Aku gak mau maksa kamu cerita, tapi yang perlu kamu tahu aku pasti bakal dukung kamu."

"Thankyou, aku belum berani ceritain ini ke kamu. Maaf ya sayang" tutur Kayla tersenyum lalu menepuk pipi pria itu.

Beh, ini kepala Abra dikit lagi meledak kayaknya

"Oke-oke. Tadi kamu bilang si Ivanna tau, nah kenapa tuh ?"

Nobody's BusinessWhere stories live. Discover now