7

420 64 27
                                    

Saat aku tiba di rumah, Rosse sudah berpiama tidur-tiduran di kamarnya.

"Hellooow. Begitu nyampe langsung minta jatah sama Hyunjin ya?" ia senyum-senyum iseng.

Aku tertawa. "Setan lo! Nggak usah ngalihin pembicaraan ke gue deh. Sekarang lo ceritain lengkap dulu gimana ceritanya elo bisa sampe menerima lamaran Seulgi."

Rosse menegakkan duduknya, lantas memamerkan jari manis tangan kirinya. "How can I say no when he gave me this?"

Aku duduk di tempat tidurnya, agak bengong melihat cincin tunangan Rosse.

"Look at the size of that thing."

"Exactly," Rosse mengangguk-angguk senang.

Aku tersenyum melihat ekspresi wajahnya. "You're glowing, do you know that?"

"I know."

"Padahal baru kemarin curhat ke gue bete karena nyokap lo lah, bete karena Seulgi lah."

"I know," ia mengangguk lagi.

"Terus dalam kurang dari 24 jam tiba-tiba elo ngabarin kalau elo udah nerima lamaran Seulgi, gila, hampir serangan jantung gue waktu nerima chat lo."

"Kalau serangan jantung juga tinggal minta pernapasan buatan sama Hyunjin, kan?"

"Elo pikir waktu lo chat, gue lagi sama Hyunjin? Gue lagi sama bos gue si Yanto, dodol," cetusku.

"Jadi seandainya lagi sama Hyunjin, elo nggak keberatan dong dikasih pernapasan buatan?" Rosse cengar-cengir lagi.

"Eh, nggak sopan!" sergahku, tapi tetap ketawa. "Udah deh, nggak usah bahas gue. The hot news in town is not me and Hyunjin, but you, Rosseana Kinanti Soedarjo, is finally lo tobat juga."

"Gaya lo udah kayak Giuliana DePandi aja."

"Rancic kali." "Maksudnya?"

"Si Giuliana itu udah ganti nama, jadi Giuliana Rancic."

"Kok kayaknya gue pernah denger nama itu, ya?" Rosse mencoba mengingat-ingat.

"Bill Rancic, yang jadi pemenang Apprentice pertama, ingat nggak? Dia itu barusan kawin ama Giuliana."

"Serius lo? Anjrit, padahal kan gue masih berharap somehow pas gue lagi tugas ke New York, kesamprok sama dia, terus dia jatuh cinta sama gue."

Aku langsung tertawa terbahak-bahak. "Nggak penting banget lo emang. Udah ah, cepetan cerita!"

"Tapi abis itu elo cerita gimana perkembangan elo sama Hyunjin, ya?" Rosse menatapku, cengar-cengirnya belum hilang juga.

"Yaelah! Nggak penting banget."

"Elo mau dengar cerita lamaran paling romantis sedunia nggak nih?" ancamnya.

"Iya, iya, terserah deh ntar elo suruh gue cerita apa, including my secret crush on Kevin James. Yang penting sekarang elo ngomong dulu."

"You have a secret crush on Kevin James?" Rosse melotot. "The King of Queens Kevin James? The Hitch Kevin James?"

"That is so not the point right now. Cerita lamaran elo dulu, dodol!"

"Oke," Rosse memeluk bantalnya. "Elo tahu kan, seberapa betenya gue sama Seulgi setelah pertemuan dengan bokap dan nyokap gue di Bandung. Sepanjang perjalanan balik ke Jakarta, gue cuma diem aja, pasang tampang sebel setengah mati. Seulgi juga nggak tahu mau ngomong apa kali ya sama gue, jadi dia juga diem doang. Itu adalah tiga jam paling sunyi dalam hidupku, I felt like I was in a silent movie."

"Jadi selama di mobil elo berdua diem-dieman doang?"

"Asli. Nyampe di apartemen, gue nggak bilang apa-apa, gue turun dari mobil, ya udah, setelah itu gue telepon elo."

Divorce (JenSoo) Where stories live. Discover now