14. Inception

375 39 18
                                    

INCEPTION

"Gue udah baca kiriman lo kemarin."

"Hmm. Gimana?" Killian membalas Oliver yang kini tengah bicara dengannya lewat telepon, ia mengarahkan pandangannya ke luar mobil yang tengah melaju dengan kecepatan sedang ke arah selatan pulau Bali. "Lo udah di Holland, ya, ini?" Ia menyusulkan pertanyaan itu karena mendengar latar suara percakapan dengan bahasa asing dari seberang teleponnya dan karena ia mengetahui dari Bastian—yang kemarin sempat bertemu dengan lelaki itu di Changi—kalau lelaki itu sudah terbang ke Belanda.

"Udah, nih, lagi beres sarapan di hotel," Oliver menjawab pertanyaan kedua-nya, sebelum menjawab pertanyaan yang pertama-nya dengan suara yang lebih pelan, "Honestly, Yan, ada beberapa hal yang bikin gue sempat nggak habis pikir pas baca dokumen-dokumen ini," Killian memasang baik-baik telinganya untuk menyimak dengan sungguh-sungguh, "tapi terus ngelihat aktor-aktornya aja orang-orangnya Armandhito, keluarga mafia itu, jadi, yah—ya, wajar aja kalau kasusnya jadi serumit ini." Oliver sempat menghela napas cukup pendek di tengah kalimat yang diucapkannya sendiri seakan lelaki itu agak ragu mengucapkannya sekaligus seperti tanda kalau masalah ini termasuk sesuatu yang memberati pikirannya. "It's bigger than I expected. Actually, gue nggak menyangka sama sekali lo malah nemuin hasil begini."

Killian bisa memahaminya, kurang lebih ia juga merasa dan memikirkan hal yang sama seperti yang dirasakan dan dipikirkan Oliver selama menerima laporan perkembangan audit ES Group hingga hari ini. Terutama ketika ia menerima konfirmasi mengenai dugaan Ervesten terlibat pencucian uang yang dilaporkan Jacqualine pagi ini—yang langsung ia teruskan ke Oliver bahkan sebelum ia selesai membaca dokumen temuan tersebut.

"Mumet gue, Li." Seperti yang baru saja dikatakan Oliver, ini hasil yang tidak ia inginkan sama sekali. Di satu sisi, seperti yang telah ia rencanakan temuan ini bisa ia gunakan untuk menjatuhkan Tierry—syukur-syukur bisa mengurungkan niat lelaki itu untuk membawa kasus pengunduran diri-nya ke IAC—dan menekan keluarga Armandhito agar tidak membantu Nata, tapi di sisi lain—setelah konfirmasi temuan terbaru ini ia terima—temuan ini pastinya juga akan membuat nama Ervest terekspos negatif jika sampai diungkapkan.

Jacqualine menemukan setidaknya enam belas transaksi yang bisa dibuktikan sebagai tindakan pencucian uang selama kurun waktu enam tahun ini di ES Group. Transaksi-transaksi di dalamnya melibatkan beberapa nama pejabat di Singapore dan Indonesia serta perusahaan-perusahaan milik negara yang punya track record baik, dan dua tahun terakhirnya, Ervest ternyata terlibat dalam 4 transaksi yang telah ditemukan tersebut. Pantas kan kalau sekarang Killian bilang dia sudah mumet?

"Gimana menurut lo?" tanyanya pelan, seperti hanya untuk dirinya sendiri, tapi pada dasarnya ia sangat ingin Oliver memberinya pendapat. Ia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali ia benar-benar membutuhkan pendapat orang lain sampai seperti ini, temuan ini benar-benar memeras isi kepalanya sampai ia tidak bisa memikirkannya sendiri.

"No comment, Yan." Killian memusatkan pandangannya pada lampu lalu lintas yang sedang menyala merah di depan mobilnya yang baru saja berhenti. Agak kesal dengan balasan Oliver yang enteng, tetapi ia juga tidak langsung memprotes lelaki itu—karena tau jika ia melakukan hal itu maka ia berperilaku sangat kurang ajar. "Lo kemarin mintanya cuma info nama-nama yang ada di temuan."

"Gue butuh lebih dari itu sekarang," katanya berterus terang di balik sedikit kekecewaannya. Ia melirik Tao lewat kaca tengah mobil setelah merasakan asistennya itu sempat meliriknya penasaran, bersamaan dengan itu Oliver di seberang sana terdengar menghembuskan napasnya dengan berat.

"Kapan lo ke sini? Enaknya ini diobrolin langsung."

"Gue ke sananya masih pertengahan bulan." Killian mengingat-ingat tanggal keberangkatannya ke Belanda, tetapi ia mendesah karena tidak bisa ingat. "Gue lagi di Bali hari ini. Mau ketemu Ranggit di Nusa Dua bentar lagi."

¡BONNY GHOST! #KILLER02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang