15. Inception

541 41 7
                                    

INCEPTION

"Nggit!"

Lelaki berperawakan lebih tinggi darinya itu menoleh dan akhirnya menghentikan langkah-nya menuju outdoor area setelah mengetahui ia yang memanggil. Killian memelankan langkahnya sambil mendengkus kasar, ia menghindari rangkulan Ranggit yang sudah siap menyambutnya meskipun si pelaku tau ia tidak suka dengan gestur semacam itu. 

Tiba di dekat Ranggit, ia lantas menepis lengan lelaki itu sebelum dirinya dimasukkan ke dalam rangkulan akrab tersebut. Atas penolakan itu, Ranggit menanggapi dengan kekehan santai. Lelaki itu seakan sudah tau kalau penolakan seperti itu yang akan ia dapat dan tetap melakukannya seakan tujuannya memang untuk mengundang kekesalan Killian.

"Si Adi, bukan?" tanya Killian menunjuk seseorang yang sedang memesan kopi di order section, di depan Tao yang juga sedang mengantre memesan kopi untuknya.

"Iya," Ranggit menjawab sambil memimpinnya keluar dari indoor area, "ketemu di Conference tadi. Doi ngewakili bokapnya—"

Killian langsung memasang ekspresi tidak percaya mendengar keterangan itu.

"—setelah dijebak." Dengkusan Killian lantas terdengar begitu Ranggit mengimbuhkan fakta paling pentingnya.

"I almost thought he came as his family company representative without coercion from his father." Killian menggelengkan kepalanya dramatis, ia mungkin akan berhenti mengonsumsi alkohol kalau sampai Enggal Adisakti Prasodjo—anak dari Manunggal Harmo Prasodjo itu
—mau bergabung ke dalam perusahaan keluarganya dan berhenti melakukan hal tidak berguna di benua Amerika sana.

"Masih nge-gembel di Miami tuh anak?" tanyanya sambil mengikuti ke mana Ranggit mencari meja kosong.

Ranggit menoleh kepadanya sebelum membenarkan dengan anggukan dan ekspresi serius. "Berharap aja abis dijebak-jebak begini, akhirnya dia balik kampung dan mau nge-handle PH bokapnya."

Mereka sama-sama melihat meja dengan dua pasang kursi yang tak ditempati dan mengarahkan langkah mereka ke meja tersebut.

Di balik senyum terhiburnya, Killian mendengkuskan napas dengan cukup keras untuk menunjukkan kesangsiannya. "Tumbenan doa lo baik."

Ranggit mengerutkan alisnya ketika melihat Killian di depannya menarik dua kursi dari kolong meja padahal diri-nya sudah berada di seberang lain meja memegang kursi yang akan ia gunakan untuk duduk. Ia jarang menemui orang yang menarik semua kursi dari kolong meja padahal hanya akan menggunakannya satu. Ia kira Killian akan menyuruhnya duduk bersebelahan dengan lelaki itu, tapi ternyata tidak. Malah dengan lirikan matanya, lelaki itu memaksa Ranggit duduk di hadapannya. 

Meskipun sadar tatapan Ranggit saat ini seperti sedang mempertanyakan aksinya, Killian tidak mempedulikan hal itu dan membuka satu lagi kancing kemeja putihnya agar lebih nyaman duduk. 

Ranggit baru menarik kursinya sendiri dan kemudian duduk di sana setelah mengatainya aneh. Kemudian lelaki itu membalas perkataan Killian sebelumnya, "Terpaksa." 

Jawaban tanpa sedikit pun candaan itu lantas membuat Killian mengernyit geli. 

"Seriously speaking, gue beneran pengen lihat dia masuk industri film terus bikin pembeda di industri ini. Udah muak gue sama industri film hari ini, Yan," tambah lelaki itu, memperjelas dengan keseriusan yang tak main-main.

Dan karena itu, kerutan di kening Killian sontak terbentuk bersama tawa terhiburnya yang terlepas. "Pembeda yang lo mau agak ekstrim juga ternyata."

Kali ini Ranggit ikut terkekeh pelan. "I don't care at all. Yang penting ada pembeda biar ada perubahan dan kagak begini-begini aja perfilman kita," katanya dengan tetap serius di balik nada selorohan yang ia buat. "Dominasi horor, Yan, script homogen, cerita nggak masuk akal, kuno, memble pokoknya." Menangkap tatapan tak mengerti Killian yang memang tidak pernah memberi perhatian pada industri film di negara mereka—kecuali para aktrisnya, Ranggit menambahkan opininya dengan gelengan kepala.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

¡BONNY GHOST! #KILLER02Where stories live. Discover now