Chap 6 🦫

9 2 2
                                    

Nira menuruni tangga, langkahnya mengendap-ngendap dan sorot matanya mencari seorang pria yang sejak tadi ia hindari

"Hah! Bikin kaget saja!" Hyunjin hanya terdiam setelah hampir dihadiahi satu pukulan oleh Nira

"Darimana saja?"

"Aku? Kamu kan tadi suruh makan dulu baru pulang,"

Hacchingg!

Hyunjin bersin, ia memang terlihat tidak sehat

"Kamu sakit?"

"Tidak, ini hanya pilek biasa."

Hyunjin lalu berjalan ke sofa tempat ia tidur malam tadi, kemudian mengambil jasnya dan kembali menghampiri Nira, "aku pulang dulu."

"Kok langsung pulang?"

"Kok langsung pulang?" Hyunjin mengulang apa yang Nira ucapkan

"Mau aku lama-lama dirumah kamu?" Sambung Hyunjin

Nira hanya diam tak menjawab. Sebenarnya, Nira merasa kesepian hanya tinggal seorang diri di rumah

"Nggak! Aku tidak bilang begitu."

Hyunjin terkekeh sambil melihat Nira seolah-olah gadis itu tertangkap basah menginginkan ia lebih lama di sana

"Oh iya, makasih untuk tadi malam." ucap Nira di sela kekehan Hyunjin

"Iya, sama - sama," jawabnya

"Jadi kita udah impas?" tanya Nira

"Iya, sudah."

Keduanya terdiam membuat atmosfer di sekitar terasa sedikit sesak.

"Yasudah, aku pulang dulu."

Nira mengangguk. Hyunjin berjalan dan menghilang di belakang pintu keluar

Nira mengusap tengkuknya

-

"Tidak lama lagi kita akan pergi meninggalkan sekolah ini,"

"Lebay kamu!" Nira memotong ucapan Yuna

Mereka sedang berada di kantin sekolah, hari-hari terakhir di sekolah setelah mereka akhirnya selesai dengan ujian

"Kamu pernah bilang kan soal Hyunjin?"

Nira menghentikan kegiatan minumnya dan menoleh ke arah Yuna. Setelah ulang tahun Seungmin, mereka memang tidak pernah bertatap muka lagi. Nira juga tidak mencari atau menanyakan pada paman Hwang, Nira merasa malu untuk bertanya. Rasanya mereka belum terlalu dekat untuk dapat saling mencari

"Iya, kenapa memangnya?"

"Kamu tidak tau gosip tentang anak itu?" Yuna semakin membuat penasaran

"Tidak."

Yuna hanya mengangguk dan menatap keatas meja dengan bibir manyun

Nira menatap Yuna dengan bingung, "kamu cuman nanya lalu tidak menceritakan ku apa yang sebenarnya terjadi?"

"Kamu mau tau?" Nira mengangguk

"Sangat mau?"

Nira mengangguk berkali-kali membuat sorot mata Yuna seketika tajam dan mengintimidasi

"Apa?" Nira merasa aneh ditatap seperti itu

Yuna terdiam sebentar lalu berkata, "kamu suka sama Hyunjin?"

-

Nira menutup panggilan, Papanya sedang tidak di rumah dan hujan deras melanda. Dirinya benar-benar sendirian dirumah

Gadis itu masuk ke dalam kamar dan naik ke atas ranjang. Kemudian, ia menarik selimut untuk menghangatkan badan dan menetralisir sedikit rasa takut yang melanda akibat suara guntur dan cahaya kilat yang menembus ke dalam kamar

"Seram banget,"

Nira terkejut bukan main saat handphonenya berdering. Nomor tak dikenal tertera di layar ponselnya, gadis itu mengangkat panggilan tersebut

"Halo?"

"Yak! Kamu dimana!? Cepat bukain pintu rumah!"

"Hyunjin? Kamu diluar?" Nira buru-buru bangkit dari ranjang dan berlari keluar kamar

"Cepat buka!"

"Iya sabar, kenapa sih? Jangan bikin aku takut," Nira menelpon sambil berlari ke arah pintu depan

Gadis itu membuka pintu dan seorang pria berdiri dengan tatapan khawatir

"Apa?" Tanya Nira bingung setengah mati

"Kamu kenapa?"

"Ha? Aku kenapa? Aku baik-baik aja." jawab Nira semakin tidak mengerti dengan apa yang Hyunjin lakukan sekarang

Berdiri di depan rumah dengan air hujan yang menutupi seluruh tubuh dan pakaiannya? Lalu bertanya ada apa dengan Nira, apa maksudnya?

"Masuk dulu, aku ambilkan handuk." Nira pergi mengambil handuk untuk Hyunjin

"Paman bohong? Yang benar saja." Hyunjin berucap pelan seraya melihat baju yang ia gunakan sudah basah kuyup

"Ini," Nira memberikan sebuah handuk
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba datang kesini?"

"Tadi paman Hwang telpon, katanya kamu sendirian dirumah dan ketakutan karena hujan."

"Aku? Takut hujan?"

Hyunjin hanya mengangguk dengan bibir yang mempout ke depan

"Apasih paman hwang, sejak kapan aku takut hujan?"

TSAAAAAA!!!!

Nira terkejut bukan main saat suara guntur terdengar dengan keras. Sangking terkejutnya, ia sampai melompat ke atas sofa dan kedua tangannya memegang kepala sofa

Hyunjin terdiam melihat reaksi Nira, ia ingin tertawa, namun sepertinya bukan waktu yang pas

"Yakin kamu?"

"Apa?"

"Nggak takut hujan?"

"Iyaaaaa!"

"Yasudah, aku pulang saja."

Hyunjin berdiri dan meletakkan handuk yang digunakannya untuk mengeringkan badan

Ia berjalan ke arah pintu, tapi tiba-tiba saja berhenti

"Nggak jadi deh, kayaknya aku yang lebih takut,"

Kening Nira mengerut, "kamu takut hujan?"

"Bukan,"
"Aku takut kamu kenapa-napa."






To be continued...

Jangan lupa vote dan komen ya!🤗

Undercover - Hyunjin skz [On Going]Where stories live. Discover now