satu

67 4 0
                                    

Malam itu Zia dan dua sahabatnya baru saja keluar dari masjid selesai melaksanakan sholat maghrib berjamaah,menelusuri sekitar tak sengaja mata Zia melihat sosok laki-laki dengan perawakan tinggi sekitar 170cm,tegap dengan sorot mata yang tajam tapi dengan wajah yang meneduhkan,sepertinya laki-laki itupun sama dengan Zia yang baru saja selesai melaksanakan sholat berjamaah di masjid tersebut,tanpa ia sadari ternyata Zia diam-diam memperhatikan laki-laki tersebut ada rasa kagum yang muncul tiba-tiba didalam hatinya,rasa penasaran ingin mengetahui latar belakang sosok laki-laki tersebut.

"Siapa laki-laki itu,wajah yang meneduhkan hati yang tak pernah kurasakan sebelumnya ketika aku bertemu dengan laki-laki manapun kenapa ketika aku melihat dia rasanya berbeda ada rasa tenang dihati" Ujar Zia dalam hati

Tanpa Zia sadari ternyata laki-laki itupun melihat kearahnya dan Zia pun tersadar dari lamunannya sehingga iapun cepat-cepat menundukan pandangannya.tanpa sepatah katapun laki-laki itu pergi dengan motornya dengan kecepatan tinggi, bisa terbayangkan laki-laki cuek dengan muka datar tanpa peduli sekitar apalagi perihal perempuan yang dia rasakan saat ini dia hanya sayang dan ingin fokus kepada ibunya,semenjak kecil sekitar umur 6 tahun Riko sudah ditinggal oleh ayahnya sehingga ia harus bersedia menjadi sosok pelindung untuk ibunya.

Sepanjang perjalanan pulang Zia hanya diam pikirannya dipenuhi rasa penasaran pada sosok laki-laki tersebut rasa ingin tahu lebih banyak tentang laki-laki itu menjadi pertanyaan dipikirannya padahal Zia adalah tipe perempuan yang cuek dan masa bodo perihal laki-laki sekalipun laki-laki itu paham agama,dia sudah berpegang teguh pada prinsipnya untuk tidak memikirkan laki-laki manapun sebab ia tahu hati dan perasaan perempuan akan lemah jika dihadapkan dengan laki-laki,karena yang Zia tahu jatuh cinta sebelum halal itu ujian.

Walaupun Allah tidak pernah melarang hambanya menaruh cinta kepada siapapun,tapi Zia tetap enggan jatuh cinta sebelum halal iya hanya ingin fokus memperbaiki diri sebab ia yakin diwaktu yang tepat Allah akan datangkan laki-laki baik yang meminangnya dengan cara yang baik pula.

Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji,dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji(pula),sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik(pula).

(QS.An-Nur:26)

"Ziaaaaaaaa aku perhatiin dari tadi kamu diem terus kenalpa dah kesambetkah?" Ucap Farisa yang sambil menepuk pundak Zia,hingga Zia kaget

"Astaghfirullah farisaaaaaa"

"Yalagian kamu dari tadi diem terus dikira kita kesambet jin tomang biasanya ngereog mulu kaya cacing kepanasan"

"Kenapa sih Ziii kayanya dari tadi kamu kaya mikirin sesuatu" Ucap Wita

Zia mulai memulai membuka obrolan dengan dua sahabatnya karena emang dia ga bisa menjawab pertanyan-pertanyaan yang dari tadi memenuhi pikirannya.

Zia : "kalian liat ga si cowok yang tadi keluar dari masjid bawa motor pake outfit item kayanya aku baru liat dia deh"

Wita :"oalah dari tadi ni anak cuman mikirin itu cowok doang,tumben banget Ziii biasanya masa bodo aja tuh sama cowok,kenapa suka yaaaa (sambil ngeledek)

Zia :"apasihhhh,ga aku tuh apa sih itu cuman tanya aja ko bukan suka"

Farisa :"muka kamu merah tuh kalau salting jadi ga bisa disembunyiin Ziaaa,tapi emang dia ganteng sih tapi cuek parah sama cewek Ziii kamu ga akan kuat biar aku saja haha" farisa ketawa sambil mukul-mukul orang yang ada didekat dia dan yang jadi sasarannya adalah Wita.

Zia :"Caaa kamu tau cowok tadi?"

Farisa,Wita :"exited banget nih bocah komplek haha"

Farisa :"tau dong apasi yang ga Icaaa tau,dia kan temen abang aku Ziii,dia itu ketua geng motor Brigez ,kata abang aku sih dia emang rajin sholatnya bahkan abang aku pernah liat dia sholat tahajjud pas nginep dirumahnya ,yaa mungkin wajar sih diakan lulusan pondok katanya"

Zia :"MasyaaALLAH" dengan suara yang kecil tapi tetap terdengar oleh dua sahabatnya.

Wita :" gas Ziii jalur langit haha cocok tuh sama kamu yang satu sholehah yang satunya lagi sholeh,tapi kalau kamu gamau biar aku yang gas di sepertiga malam"

Farisa :"sama modelan ke lu mah ga bakalan mau dia juga haha bersyanda bersyanda"

Wita :" apasihh iri aja ni bocah padahal aslinya kamu juga mau kan sama dia"

Zia :"udah stop,ini kenapa kalian berdua yang heboh sih"

Farisa wita:"cieeeee Ziaaa akhirnya bisa marah haha"

Farisa :"tenang Ziii tar aku tanyain Namanya ke abang yaa biar kamu juga bisa tidur ga mikirin dia terus karena penasaran hehe"

Zia :"apasiiiiii caa gak iiiihhhhh" muka zia memerah akibat salting

Wita :"cie salting nih yeeeee,kita dukung Ziaaa yakan Caaa sampe bisa dapetin tuh cowok haha".

Tak terasa sepanjang perjalanan menuju pulang kerumah terasa begitu cepat karena obrolan seru mereka akhirnya Zia sampai didepan rumahnya,dan meraka pun masuk kedalam rumahnya masing-masing.Bisa dibilang rumah meraka itu deketan alias tetanggaan jadi mereka sahabatan itu udah dari jaman orok gak heran kalau mereka kalau udah kumpul bertiga ramenya ngalahin orang sekampung haha.

"rebahan sebentar kali yaaa sekalian nunggu waktu isa juga" ucap Zia sambil membaringkan badannya diatas kasur.

"Ting bunyi handphone Zia berbunyi"

Zia sudah hafal dengan notif ponselnya tersebut karena emang Zia membedakan bunyi ponselnya untuk grup chat dari sahabatnya itu.

Hijrah JourneyWhere stories live. Discover now