4

1.2K 103 9
                                    

Zayyan dan sahabatnya itu bertemu di sebuah cafe dekat Sungai Han. Mereka memesan dua gelas minuman dan beberapa cake serta cemilan ringan lainnya. Mereka duduk berhadapan dan tampak kilat kerinduan di mata mereka masing-masing.

"Ka-kamu gimana kabarnya?", tanya Zayyan gugup.

"A-aku baik", jawab perempuan itu dengan tergagap pula.

"Kamu sendiri gimana?", tanya perempuan itu balik.

"Aku juga baik", jawab Zayyan.

Sepertinya perpisahan selama satu tahun itu membuat keduanya sedikit canggung dan gugup. Dan selama setahun itu pula mereka tidak pernah saling berhuhungan dan baru beberapa hari inilah mereka mulai kembali berkomunikasi lewat chat. Itu pun karena perempuan tersebut mendapatkan nomor baru Zayyan dari adik Zayyan saat mereka tidak sengaja bertemu di sebuah event.

"Aduh kok jadi gerogi gini ya", ucap Zayyan dalam hati.

"Oh iya Zay, gimana rasanya jadi idol?", tanya perempuan itu mencoba mencari topik pembicaraan.

"Mmm gimana ya, ada enak dan gak enaknya sih, tapi banyak yang gak enaknya hehe", jawab Zayyan masih sedikit canggung.

"Oh gitu", balas perempuan itu sambil manggut-manggut.

Keheningan pun melanda mereka kembali, mereka berdua sama-sama bingung dan berusaha untuk mencari topik pembicaraan.

"Zay udah lama gak ketemu kamu berubah banget ya", ucap perempuan itu.

"Berubah gimana?", tanya Zayyan bingung.

"Makin ganteng", puji Perempuan itu sambil tersenyum manis.

Zayyan terperangah melihat senyum sahabatnya itu. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa melihat kembali senyuman itu, senyuman yang selalu ia rindukan. Zayyan yang dipuji begitupun jadi salah tingkah.

"Idih baru dipuji gitu aja dah salting", ucap seseorang yang tidak jauh dari tempat Zayyan dan sahabatnya itu duduk. Ia memperhatikan kedua insan yang sedang melepas rindu itu dengan sebal.

"Kamu juga makin cantik win", ucap Zayyan memandang lekat wanita di depannya ini. Yap benar sekali teman yang Zayyan temui saat ini adalah Windy.

"Udah ah Zay dari tadi kok manggilny aku kamu sih, biasanya juga lo gue", ucap Windy mencoba menutupi salah tingkahnya.

"Hehe iya juga ya", jawab Zayyan cengengesan.

"Lo ke Korea sama siapa", tanya Zayyan.

"Sama temen, kebetulan dia lagi ada perlu juga di sini jadi sekalian aja deh, itung2 gue nemenin dia", jawab Windy.

"Nemenin apa emang lo ke sini karena kangen sama gue", goda Zayyan manaik turunkan alisnya.

"Apaan sih Zay, gue toyor juga ni pala lu", ucap Windy bercanda.

"Waduh keluar juga nih jiwa nenek lampirnya", ucap Zayyan

"Apa lo bilang?", ucap Windy melotot tidak terima.

"Nenek lampir, tapi cantik", ucap Zayyan melembut di akhir kalimatnya.

"Apaan sih Zay, jangan buat gue salting mulu deh", ucap Windy dengan suara manjanya.

"Lagian sih kamu kalo salting jadi tambah imut", goda Zayyan lagi.

"Zay udah ah, lo mau bikin gue kayak kepiting rebus", ucap Windy malu dan menutupi wajahnya dengan hijab.

"Hehe iya deh iya", ucap Zayyan terkekeh melihat wajah sahabatnya itu merah seperti tomat.

"Lagian sejak kapan sih lo pinter ngegombal gini, pasti lo sering gombalin fans-fans lo ya", ucap Windy dengan tatapan menyelidiknya.

"Enggak kok, aku kek gini cuma sama kamu aja", jawab Zayyan.

"Udah ah Zay berenti bercanda napa, berinding tau", ucap Windy.

"Emangnya gue hantu apa. Eh tapi keknya cocok tuh hantu sama nenek lampir kalo jadian", code Zayyan.

"Zay jangan aneh-aneh deh", ucap Windy lelah.

Tampak seseorang sedang mengepalkan tangannya di atas meja. Matanya tampak tidak suka dengan kedekatan keduanya. Rasanya ia ingin menjauhkan kedua orang tersebut dan membawa Zayyan pergi dari sini.

Tanpa terasa mereka telah mengobrol selama 3 jam lamanya. Dan saatnya keduanya untuk berpisah. Tentu saja itu membuat Zayyan dan Windy merasa sedih, tapi mereka yakin suatu saat nanti pasti mereka akan di pertemukan kembali oleh takdir.

"Windy, gue anter ya", ucap Zayyan

"Udah gapapa Zay, gue bisa balik sendiri kok, lagian tempatnya gak terlalu jauh juga", ucap Windy.

"Lo serius gak mau gue anter", ucap Zayyan

"Iya", ucap Windy tersenyum.

Mereka pun berpelukan sebagai salam perpisahan. Cukup lama sampai seseorang menarik paksa tangan Zayyan agar melepaskan pelukannya. Tanpa memberi jeda buat Zayyan untuk protes orang tersebut dengan cepat menarik dan membawa Zayyan secara paksa untuk naik ke dalam taksi.

"Ka-kamu siapa?", tanya Zayyan takut. Bagaimana ini, apakah ia diculik, batin Zayyan.

Orang tersebut pun membuka topi dan masker yang ia gunakan. Dan betapa terkejutnya Zayyan saat tau siapa orang dibalik masker tersebut.






MyHyung (Sing & Zayyan XODIAC) Where stories live. Discover now