17. Orang Misterius

571 58 12
                                    

Ariya datang ke alamat yang sudah di kirim Zayyan melalui pesan. Ia datang ke sebuah restoran klasik yang ada di daerah Inchon, Seoul. Sesampainya di sana ia di arah kan ke ruangan pribadi atau ruang vvip. Ariya menurut saja dan mengikuti kemana pelayan restoran tersebut membawanya. Setelah memasukinya, Ariya pun duduk di salah satu kursi sambil menunggu Zayyan tiba.

Malam ini Ariya tampil cantik dengan dress berwarna biru muda di padukan dengan sedikit riasan di wajahnya. Ia berharap Zayyan akan terpesona akan kecantikannya dan ia juga ingin malam ini menjadi malam yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.

Sejak awal berangkat sampai saat ini Ariya tidak henti-hentinya tersenyum. Ia merasa malu sendiri membayangkan Zayyan menyatakan perasaannya kepada dirinya. Ia tidar sabar sekaligus gugup menunggu hal itu.

Sudah hampir 15 menit Ariya menunggu Zayyan, tapi Zayyan tidak kunjung datang bahkan dia pun tidak mengiriminya pesan jika dia akan datang terlambat. Tapi tidak apa-apa, mungkin dia sedang menyiapkan suprise untuk dirinya, batin Ariya.

Di sisi lain tampak Zayyan sedang menonton TV bersama para member. Ia duduk sambil memakan cemilan yang baru ia beli tadi sore di minimarket. Matanya boleh fokus menatap televisi tapi tidak dengan pikirannya. Sejak kejadian kemarin di ruang latihan, ia dan Leo belum berbicara sama sekali. Bahkan saat ini pun adik kesayangannya itu tidak ada di sini bersamanya dan para member. Zayyan sebenarnya ingin mendekati Leo dan memulai pembicaraan dengannya duluan tapi lagi-lagi ia gengsi. Bukankah ini salahnya? Harusnya dia kan yang minta maaf dan mulai berbicara padanya duluan, pikir Zayyan. Jadi biarkan saja, ia juga ingin tahu seberapa kuat Leo mendiami dirinya.

"Sing kau mau kemana?" tanya Hyunsik melihat Sing yang sudah rapi dan sepertinya hendak pergi keluar.

Zayyan pun ikut menoleh untuk melihat Sing.

"Aku akan keluar sebentar Hyung. Perlengkapan mandiku sudah habis dan aku akan membelinya di toserba dekat sini. Apa kalian ingin menitip sesuatu?" tanya Sing kepada Hyung-hyungnya.

"Aku titip ramyeon." ucap Zayyan.

"Aku tidak akan membiarkanmu makan ramyeon lagi Hyung, kau sudah terlalu sering memakannya jadi titip yang lain saja, kalau itu aku tidak mau membelinya." tukas Sing.

"Sing benar Zayyan. Tidak sehat terlalu banyak memakan makanan instan apalagi sejenis mie, itu tidak sehat." ucap Hyunsik setuju dengan Sing.

Zayyan hanya memanyunkan bibirnya karena dilarang makan makanan kesukaannya. Tapi ia juga tidak boleh egois, ia harus peduli pada dirinya sendiri.

"Ne aresseo, kalau begitu aku titip potato cheese saja." ucap Zayyan pasrah.

"Baiklah, bagaimana dengan yang lain?" tanya Sing lagi.

"Aku titip sama seperti Zayyan saja." ujar Beomsoo.

"Aku tidak." ucap Gyumin.

"Aku juga." ucap Wain.

"Sebaiknya kau pergi sekarang Sing sebelum kemalaman." ucap Hyunsik.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu." ucap Sing berlalu pergi.

*
*

Saat ini Ariya sudah mulai jenuh, sudah 30 menit lebih ia menunggu kedatangan Zayyan. Tapi lelaki itu tidak kunjung datang juga.

Tidak lama setelah itu pintu pun terbuka dan menampakkan seseorang berpakaian serba hitam. Wajahnya tak terlihat karena tertutup oleh masker. Ia masuk dan berjalan ke arah Ariya.

Ariya tersenyum menyambutnya. Akhirnya orang yang ia tunggu-tunggu datang juga.

"Kak Zayyan" panggil Ariya tersenyum.

MyHyung (Sing & Zayyan XODIAC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang