The Sense Of An Love Story [2]

1.3K 107 1
                                    

Kedekatan Rosé dan Jungkook sama sekali tidak disangka-sangka, mereka sudah sangat akrab satu sama lain. Rosé masih ingat betul dikala Jungkook tanpa peringatan memberikan buku berisi gambar buatannya, lalu mempersilahkan Rosé untuk melihat semua gambar yang dia buat. Bahkan pria itu tidak mempermasalahkan jika buku itu Rosé bawa pulang. Ya sebenarnya Jungkook hanya ingin meminta saran karena Rosé juga sama-sama punya bakat dalam hal seni ilustrasi.

Waktu itu bulan Juli, Rosé sudah naik ke semester 3 perkuliahan begitu pula dengan Jungkook. Namun belakangan ini mereka tidak sekelas lagi, sehingga intensitas pertemuan mereka menjadi sangat jarang, alhasil mereka terkadang bertemu di taman masih berada di area komplek apartemen tempat mereka tinggal.

Rosé lupa untuk mengembalikan buku gambar yang Jungkook berikan, kira-kira sudah hampir sebulan dan Rosé benar-benar tidak ingat kalau bukan karena ibunya yang menemukan buku itu dibawah ranjang Rosé.

Mungkin buku itu terjatuh saat Rosé tertidur dan tidak sengaja masuk ke dalam kolong kasur.

Melihat semua gambar Jungkook, Rosé yakin bahwa pria itu menyukai teknik menggambar dengan pensil, objek yang Jungkook gambar juga kebanyakan dari makhluk hidup. Seperti hewan dan beberapa gambar manusia. Entah gambar itu berasal dati imanjinasinya saja atau memang ia menggambar pada objeknya secara langsung. Gambar yang paling Rosé sukai adalah potret dari seorang kakek tua yang sedang duduk dipinggir sungai Han bersama dengan anjing peliharaannya. Menurut Rosé gambar itu memiliki makna yang sangat dalam, bahwa kakek itu menikmati masa tuanya bersama dengan hewan kesayangan.

Ketika pekuliahan libur, Rosé pergi menuju apartemen Jungkook sambil membawa buku gambar milik pria itu. Ia lantas menekan bel pintu, tanpa menunggu jawaban apapun tiba-tiba pintu terbuka dan sosok Jungkook muncul dari balik pintu, ia mempersilahkan Rosé untuk masuk.

"Tidak terima kasih, aku hanya ingin mengembalikan buku gambar milikmu." Ucap Rosé sambil menyerahkan benda berbentuk persegi panjang tersebut.

Tetapi Jungkook tidak mengambil buku itu sama sekali, ia malah berucap.

"Jika tidak keberatan, boleh aku mendengar saranmu secara langsung tentang semua gambarku disini?"

Rosé tampak berpikir sejenak, lalu menyetujuinya. Wanita itu lantas masuk duluan kedalam unit apartemen Jungkook dan diikuti pria itu dari belakang.

Sesampainya di ruang tamu, Jungkook mempersilahkan Rosé untuk duduk.

"Kau sudah melihat semua gambarku, bukan?" Tanya pria itu, matanya menyorot ke buku yang masih Rosé pegang.

"Iya, sudah semua. Garis sketsa serta ukiran mu dangat rapi dan jelas, objek yang yang kau gambar sangatlah bermakna seperti kau mencurahkan semua perasaanmu ke dalam semua gambar disini. Mungkin saran dariku adalah kau harus menambahkan ornamen pelengkap di setiap sisi objek yang kau gambar." Jawab Rosé dengan antusias.

Jungkook tersenyum tipis, mungkin ia juga menyadari bahwa dirinya memang sangat berbakat dan ahli.

Rosé menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah ada Eun Hye disini.

"Dimana Eun Hye? Dari tadi aku tidak melihatnya."

"Eun Hye sedang sekolah, setelah pulang sekolah ia akan langsung pergi menuju les ballet dan akan pulang sekitar jam tiga sore."

Rosé menganggukan kepalanya.

"Rosé-yaa!"

"Hmm.?"

"Mau melihat gambar lain selain dibuku itu? Aku akan menunjukan gambar yang aku buat dan bukan berasal dari imajinasiku semata. Semua objek ini dari manusia asli dan langsung aku gambar di tempat."

DRAMAWhere stories live. Discover now