bab 16

14 2 0
                                    

Malam itu, terlihat ada seorang cowok yang memakai Jaket. Dia berdiri di suatu Tempat seperti sedang menunggu seseorang. Tak lama Sarah melewati Tempat itu. Cowok itu langsung menarik Sarah dan ternyata dia adalah Bima. Sarah yang ketakutan itu ingin melarikan diri.

"Yang mukulin Luna siapa? Hah?" Tatapan tajam dari Bima.

Sarah tidak bisa menjawab karena ia takut. Zea mengancam nya, jika Sarah mengatakan kepada seseorang maka Sarah akan di hajar seperti Luna. Namun, Bima tetap saja bertanya beberapa kali.

"JAWAB, ATAU LO GUA PUKUL DISINI." Bima benar benar terlihat sangat marah.

"Ze..ze..zeaaaa. Zea yang mukulin Luna, gue cuman disuruh buat bawa Luna ke Wc, gue gatau kalo Luna bakalan di pukulin habis-habisan sama mereka" Ucap Sarah dengan mencoba melepaskan tangan Bima.

Wajah Bima terlihat sangat marah, dia menghela nafas dengan sangat panjang, dan seperti ada niat jahat dari dalam dirinya.

Mendengar itu, Bima melepaskan Sarah dan ia meninggalkannya.

"Plisss... gue mohon, jangan bilang ke Zea kalo gue yang bilang itu semua," Ujar Sarah dari kejauhan.

Bima tidak menghiraukannya, dia berjalan dengan penuh amarah, dalam hatinya dia bersumpah akan memberi mereka semua pelajaran. Saat Bima sedang dilanda amarah, Luna menelpon nya. Melihat itu, Bima menenangkan dirinya sedikit.

"Bima? Lo dimana?"

"Gue lagi di jalan, kenapa, Na?"

"Uda berapa lama, katanya sebentar doangg."

"Iya iya Bawel, gue kesana." Bima menutup Telponnya.

...

Sampainya Bima dirumah Luna. Luna sedang duduk di depan teras Rumahnya, dia tidak memberitahukan kepada Bima siapa yang melakukannya seperti ini, tetapi ia tidak tau bahwa Bima sudah mengetahui semuanya.

"Bim, janji ya lo ga bilang ke siapa siapa kejadian ini, terutama Mia."

Bima hanya mengiyakan perkataan Luna, namun dalam Hatinya terdapat rasa Dendam yang sangat besar. Mereka berdua duduk di depan Teras Rumah sambil berbagi cerita.

"Eh Na, terus kacamata lo gimana?"

"Tenang aja, masih banyak kok."

•••

Ayah Luna terlihat sedang menunggu seseorang di depan Kantornya. dia berdiri di depan Mobil sambil bermain Handphone. Tak lama terlihat seorang Wanita yang menghampiri Ayah nya. Wanita itu pun memeluk Ayah Luna dan mereka masuk ke dalam Mobil.

*wah wah, ada apa ini :v

•••

"Udah malem ni, pulang Bim," Ucap Luna.

"Aaaa gamauu." Manja Bima kepada Luna.

"Ih apaan sih, kek anak kecil aja"

"Mmmm..." Bima Merangkul Luna.

Luna terus menyuruh Bima pulang, namun Bima tetap merengek tidak mau pulang Rumah. Beberapa kali Luna menyuruh akhirnya Bima mau untuk pulang walaupun terlihat dari wajahnya ia ingin terus bersama Luna. Luna mengantar nya sampai di depan pagar depan rumah.

"Pelukkk," Ucap Bima.

"Huhhh..." Luna langsung Memeluk Bima dan mereka Berpelukan beberapa saat.

Bima pun merasa sangat senang karena Luna mau memeluknya. Ia pulang dengan Hati gembiranya.

*manja kali dia ges :D

>>>

Senja Yang DinantikanWhere stories live. Discover now