🐾 Chapter 15

183 18 6
                                    

(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

"Siapa?"

"Kak.... Chan...

"Jungwon?! Kau kenapa?"

"....

"Jungwon!!"

Tubuh Jungwon sudah tak kuat lagi, dalam hitungan beberapa detik saja ia sudah terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Untung dengan cepat Chan menangkap tubuh pasien yang sudah dianggap adiknya sendiri itu

"Won?! Jungwon!" Usaha Chan sia-sia, Jungwon masih tak bisa membuka matanya. Mungkin efek dari melewatkan jadwal pengecekan rutinnya

Dengan cepat, Chan merogoh kantong nya. Ia mengambil handphone nya dan menelpon salah satu pihak rumah sakit

"Halo? Tolong bawakan mobil ambulan sekarang!" Perintah Chan segera diterima oleh penjawab telepon. Tak butuh waktu lama mobil itu sudah sampai dihadapan Chan. Mereka segera memasukkan Jungwon kedalam, tak lupa Chan yang menjaga disampingnya

"Jungwon kumohon, kau pasti bisa"

••••

"Yeosang bagaimana keadaan Jungwon??" Jennie yang baru saja mendengar kabar tentang anaknya itu segera bergegas menuju rumah sakit. Sesampainya disana ia segera menanyakan hal itu dengan Yeosang, salah satu perawat yang selalu berada disisi Chan

"Maaf tante, Chan masih belum keluar dari ruangan. Kudengar itu sedikit serius tapi kau harus percaya pada Jungwon" Yeosang menyemangati Jennie yang sudah dibanjiri air mata

Pundak Jennie merosot, ia terduduk di salah satu kursi tunggu. Ia tak percaya dengan apa yang terjadi pada anak satu-satunya itu. Ia menyalahkan diri nya sendiri karena membiarkan Jungwon untuk mengikuti kemah itu sampai melewatkan jadwal pengecekan rutin nya

"Tuhan tolong selamatkan anakku satu-satunya"

----------------------------------------

"Ma, Jay pulang!"

'prang!'

Sebuah gelas yang sedang dipegang oleh Jay terjatuh saat ia hendak meminumnya. Pecahan-pecahan gelas kaca itu memenuhi sebagian lantai dapur

"Ada apa Jay?" Tanya Joshua panik, mendengar suara pecahan gelas itu

"Entahlah Pa. Gelas ini seperti melompat dari tangan ku" Jay terlihat heran, ia menatap tangan nya lalu beralih kearah pecahan-pecahan gelas kaca dilantai dapur

"Kata orang jika ada sesuatu yang pecah atau terjatuh, hem mungkin seseorang sedang hampir diakhir hidupnya" entah dari mana Jisoo mendapat opini itu

"Ayolah Ma kau masih percaya hal itu?" Jay membersihkan pecahan-pecahan gelas itu

"Jay, hati hati tangan mu" ucap Joshua. Ia terlihat sedikit panik melihat tangan Jay yang berdarah karena terkena pecahan gelas, tapi Jay tidak merasakan nya

"Ada apa Pa?" Tanya Jay santai, seolah tak terjadi apa-apa

"Tangan mu, huft.. berhati-hatilah lain kali" Joshua mendekati Jay dan hendak mengambil kotak p3k

"Tanganku? Ah berdarah? Sejak kapan?" Jay heran melihat tangan nya yang sudah berdarah namun ia tak sadar. Memang darahnya tak terlalu banyak tapi ia tidak merasakan sakitnya

SWEET HYPEN || ENHYPEN [✓]Where stories live. Discover now