🐾 Chapter 21

217 14 3
                                    

(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

Jake memutar kepalanya berkali-kali mencoba menangkap sosok sahabat berdarah amerikanya itu. Setelah cukup lama mengitari gedung rumah sakit itu, akhirnya Jake menemukan sosok Jay

"Jay apa yang kau pikirkan?" Tanya Jake ia sudah duduk disebelah sahabat nya itu

"Bukan kah terlalu egois jika kita memarahi nya?" Tanya Jay pandangan nya menatap kosong kearah jalanan dihadapan mereka

"Kau benar. Kita egois" ucap Jake yang ikut menatap kearah jalanan

"Aku bodoh bukan? Aku sudah curiga dengan Jungwon sejak awal, namun aku masih tak tau masalah kesehatannya" ucap Jay. Ia mengingat saat melihat Jungwon yang sedang meminum obatnya, lalu menyembunyikan saat Jay datang menghampiri, saat Jungwon mengaku berteman dekat dengan seorang dokter hebat, saat ia selalu menolak kegiatan olahraga, saat ia hendak menolak untuk ikut kemah, saat ia tersenyum bahagia disetiap akhir pertemuan

"Jika kau bodoh, maka kita semua bodoh"

Jay hanya diam mendengar jawaban Jake. Ia tak sedikit pun menoleh kearah sahabat nya itu

"Jay, mari masuk Jungwon ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Jake sambil mencoba menarik Jay

"Tak. Aku tak berani masuk. Aku merasa bersalah pada nya, saat menatap matanya yang penuh dengan rasa bersalah mulutku mulutku tak bisa mengatakan hal lain selain kata maaf" Jay membiarkan air matanya mengalir membasahi pipinya

"Jay aku tau kau menyayangi nya lebih dari kami semua. Kau bahkan menganggap nya lebih dari sahabatmu. Kau menganggap Jungwon adalah adikmu. Adik yang selalu kau antar jemput sekolah, adik yang selalu kau ajak bermain, adik yang selalu kau utamakan, adik yang selalu kau khawatirkan"

"......"

"Kembali ke sisi nya, ia membutuhkan mu, ia membutuhkan ku. Ia membutuhkan dukungan kita semua"

"A-aku-

"Kembalilah Jay, kembalilah sebelum semua nya terlambat" Jake menarik Jay bersama nya dan berlari menuju kamar Jungwon

"Apa Jay baik-baik saja?" Tanya Jungwon kearah sahabat nya yang lain

"Kau tenang saja, Jake bersamanya" jawab Heeseung

Dengan perlahan, Jake membuka pintu kamar Jungwon. Ia masih memegang tangan Jay. Mereka melihat Jungwon yang sedang menatap kosong kearah jendela

"Jake?" Tanya Heeseung yang sadar dengan kedatangan Jake karena ia berada yang paling dekat dengan pintu

"Jungwon, maafkan aku. Aku sudah bersikap egois" ucap Jay sambil mendekati ranjang Jungwon. Jungwon menggeleng, ia tersenyum dan berkata. "Kau terbaik Jay. Maafkan aku menyembunyikannya dari kalian semua. Maafkan aku. Kau ingin memaafkan ku?"

Jay memeluk Jungwon dengan erat, tangisan mereka pecah. Jungwon maupun Jay tak sanggup lagi menahan air mata itu keluar dan mengalir. Yang lain pun ikut memeluk kedua sahabat mereka itu, memberikan kehangatan seorang sahabat. Hari itu ketujuh sahabat itu mengungkapkan rahasia dan emosi mereka, tangisan yang menemani mereka bertujuh bersama

----------------------------------------

Keesokan harinya....

"Tok! Tok! Tok!"

"Masuk"

"Tada- lihat aku membawakan salad kesukaan mu" Jay membawakan sesuatu untuk Jungwon

"Jay? Kau tak pergi ke sekolah?" Tanya Jungwon heran melihat pakaian seragam sekolah yang dikenakan oleh Jay

SWEET HYPEN || ENHYPEN [✓]Where stories live. Discover now