54

713 44 4
                                    

Ibu Jaehee dan ibu Sunghoon, Yoon Sehee dan Min Seri, duduk di sofa, sementara Sunghoon masih mengenakan jas kebanggaannya, duduk bersimpuh di hadapan mereka dengan kedua tangan berada di lutut serta tak berani mengangkat kepalanya.

"Park Sunghoon, bukankah sejak awal ibu sudah berpesan padamu untuk berhati-hati dan selalu mengedepankan norma?"

"Apa Jaehee yang menggodamu lebih dulu?"

"Apa maksudmu? tentu saja putraku."

"Jaehee punya kebiasaan memaksa, bisa saja kan kalau putriku yang memaksa Sunghoon"

"Tidak mungkin, mereka sama-sama dewasa, mereka pasti melakukannya karena sama-sama mau. Tapi masalahnya disini KENAPA KAU MELAKUKANNYA DENGAN SEMBRONO HAH?! sudah ibu ingatkan berkali-kali, kalian harus bertunangan dulu, setelah itu menikah baru mempunyai anak, BUKAN SEBALIKNYA!!!!" amuk ibu dengan mata yang hampir keluar meluapkan emosinya.

"Ibu..."

"Tutup mulutmu! Berani-beraninya menjawab saat orang tua sedang bicara!"

Baru mau menjelaskan, tapi sudah dibentak. Nyali Sunghoon langsung menciut dan hilang. Habislah, dia tidak punya kesempatan untuk memberikan pendapatnya. Ibunya kalau sudah mengamuk, jangankan dia, buaya saja langsung lari.

Ibu Jaehee yang mendapati sahabatnya itu mengamuk jadi ikut merinding dan kasian melihat Sunghoon yang tak berdaya.

"Kalau sudah begini, apa mau dikata! Jaehee sudah terlanjur hamil dan semua orang di rumah sakit pasti sudah tau. Kau tidak malu? Setidaknya pikirkan kakekmu! Tidak perlu lagi ada pertunangan, kalian akan menikah secepatnya!" ucapnya lagi sambil mengipasi dirinya sendiri yang kepanasan.

Mendengar itu tentu ibu Jaehee merasa terkejut. Menikah dengan tiba-tiba? Yang perlu disiapkan untuk pernikahan itu lebih rumit, tapi masalah utamanya bukan itu, apa Jaehee sudah siap menikah? apa Sunghoon juga sudah siap?

"Sunghoon, apa kau tidak keberatan untuk langsung menikah?" tanya ibu Jaehee harap-harap cemas. Takutnya, Sunghoon sendiri belum siap untuk menikah, karena ini semua kan bisa dikatakan bencana yang tidak bisa diprediksi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, sudah kewajibannya untuk bertanggung jawab menikahi Jaehee atas tindakan yang diperbuatnya" sanggah ibu Sunghoon yang sama sekali tidak memihak putranya sendiri.

Ibu Jaehee menepuk paha temannya itu ringan, "Jangan begitu, mereka juga memiliki pendapat untuk disampaikan. Sunghoon... ?" ucap ibu Jaehee berusaha menenangkan suasana.

Sunghoon menghela napasnya sebelum menjawab dengan membulatkan niatnya, "Sejak awal tujuanku adalah menikah dengan Jaehee..." ibu Jaehee tersenyum lega mendengarnya. Sunghoon melanjutkan, "Kalau ditanya siap, aku sangat siap karena aku mencin-"

buughhh...!

Ibu Jaehee berdiri kaget.

"Seri!" tegurnya, tak tega melihat Sunghoon dilempar bantal oleh ibunya.

Galaknya melebihi nalar.

"Hanya karena tujuanmu menikahinya, bukan berarti kau harus menghamilinya PARK SUNGHOON!!" serunya dengan nada tinggi.

Sunghoon mengambil bantal yang dilemparkan ibunya padanya yang mengenai hidungnya sampai terasa linu itu. Tapi ia tetap sabar dan menunjukkan wajah pokerfacenya.

"Apa kau melakukannya dengan sengaja agar Jaehee mau menikah denganmu?" tuduh ibunya.

Ibu Jaehee berusaha menenangkan sahabatnya itu, "Sudahlah, jangan terlalu memarahinya. Lagipula putramu juga akan bertanggung jawab, yang penting sekarang adalah kita sebagai orang tua mendukung apa yang menjadi pilihan putra-putri kita"

FATE // SUNGHOON AUWhere stories live. Discover now