》Pertemuan Tak Terduga

2.8K 130 2
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

"Hah, sudah menjadi bagian Keluarga Uchiha, Boruto ?," tanya pria dengan piercing di alisnya berdiri beberapa langkah dihadapan sosok Boruto yang saat ini membelakanginya.

Boruto menghela nafas, ia tidak berurusan dengan pria itu untuk beberapa bulan belakangan ini. Saat ini, fokusnya hanya pada mencari Juubi dan juga mengalahkan Code. Pria itu, abaikan saja untuk saat ini karena jelas ia berada di urutan terakhir list pembalasannya. 

Boruto kemudian berjalan mengacuhkan pria itu berniat pergi dari sana. Pria itu menaikkan sebelah alisnya dan menatap punggung Boruto yang melangkah menjauh darinya.

"Apa kekuatan mu melemah ? Oleh karena itu kau tak mau berhadapan denganku, Boruto ?," tanya pria itu sekali lagi membuat langkah Boruto terhenti dan menatap lurus ke arah pepohonan yang ada di hutan Konoha dengan tatapan datar. Ia menolehkan kepalanya ke belakang.

"Aku tidak punya waktu menghadapi pria buta sepertimu saat ini, Kawaki. Aku punya urusan yang jauh lebih penting daripada berhadapan denganmu," ucap Boruto dengan suara yang memberat. Kawaki terdiam, sejak kapan suara pria itu memberat ? Apa yang sudah pria itu hadapi selama 3 tahun belakangan ini ?

Tidak ada lagi nada lembut keluar dari mulutnya. Bahkan, kata khasnya yang selalu ia selipkan di belakang kini tidak ia sebut. Tak hanya itu, luka bekas sayatan benda tajam menyayat mata kanannya meninggalkan bekas luka.

Mata hitam Kawaki perlahan turun pada pedang yang ada di genggaman Boruto. Sejak kapan ia dapat menggunakan katana ? Boruto menatap datar Kawaki dan kemudian kembali fokus untuk pergi dari Konoha setelah ia mengalahkan beberapa kawanan Tsumeaka di Konoha.

Kawaki menegakkan tubuhnya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya menatap sosok Boruto.

"Kau berubah sangat signifikan, Boruto. Tidak berniat untuk berbincang denganku walau hanya sebentar ?," ucap Kawaki kepada Boruto membuat ia kembali menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya menatap Kawaki sebentar lalu kembali berjalan pergi dan menghilang dengan cepat.

"Kawaki, kenapa kau biarkan pengkhianat desa itu pergi ? Kau harusnya menangkapnya !," ucap sosok berambut hitam nanas yang datang beberapa detik setelah kepergian sosok Boruto.

Pria itu adalah Shikadai, anak laki laki dari Hokage Kedelapan yakni Shikamaru Nara. Kawaki menggelengkan kepalanya tanda ia tidak setuju dengan saran Shikadai.

"Jika itu urusannya denganku dan Boruto lebih baik kau tidak ikut campur, Shikadai," ucap Kawaki membuat Shikadai bungkam lalu menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti dengan ucapannya.

Kemudian ia pergi meninggalkan lokasi dan kembali ke rumah. Kawaki masuk ke dalam rumah dan disambut oleh sosok Himawari yang tersenyum.

"Kakak sudah pulang ? Bagaimana kabar, kakak ?," tanya Himawari dengan senyum lebar di wajahnya. Kawaki menghela nafas dan menghentikan langkahnya lalu menatap Himawari dengan tatapan tajam.

Himawari seketika melunturkan senyumannya dan menundukkan kepalanya. Kawaki yang melihat itu kemudian berdengus dan pergi ke ruang kerja milik Nanadaime.

"Tidak apa apa, kakak masih dalam keadaan marah," batin Himawari menguatkan dirinya sendiri namun air mata itu tidak bisa ia tepis bahwa ia merindukan kakaknya.

Sejak kedua orang tuanya menghilang, kakaknya berubah 180⁰. Oleh karena itu, ia diamanatkan untuk tinggal di rumah Uchiha paling tidak sampai emosi Kawaki membaik. 

Himawari kemudian pergi dari rumah itu dengan raut sedih.Mata hitam itu jelas melihat kepergian sosok gadis mungil yang menundukkan kepalanya dan kemudian dipeluk hangat oleh sosok wanita berambut pink.

Setelah itu mereka memilih untuk pergi dari pekarangan rumah Uzumaki menuju rumah Uchiha. Kawaki menghela nafas dan kemudian membalikkan badannya.

Langkah kaki nya lalu masuk ke dalam portal dimensi buatannya. Disana, sosok Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata mengapung di udara dengan keadaan tak sadarkan diri. Sudah lebih dari 3 tahun mereka ada di sana. 

Selama itu pula, Konoha dilanda kesunyian. Tidak ada lagi acara acara besar maupun kegembiraan anak anak di jalan. Mereka seakan memilih untuk menutup pintu rumah mereka rapat rapat daripada keluar dari rumah mereka.

"Sebesar itukah pengaruh sosok Uzumaki Naruto dan Uzumaki Hinata di Konoha ?," batin Kawaki menatap kedua orang itu lekat lekat.

Pertanyaan itu jelas terus berkecamuk di kepalanya. Dan ya, ia sudah mendapatkan jawabannya. Pria di hadapannya itu begitu luar biasa. Ia melindungi desa dengan kekuatan terlarangnya, yakni Kurama.

Kawaki menundukkan kepalanya dan menatap kedua tangannya sendiri. Sejak hari dimana dunianya ditukar dengan dunia Boruto, ia selalu bermimpi buruk.

Tak ada lagi kenyamanan menghampirinya. Apalagi sejak pertemuan pertama mereka tadi setelah 3 tahun lamanya. Perubahan yang signifikan itu membuatnya terdiam. 

Apa yang sebenarnya dia inginkan ? Kawaki mendongakkan kepalanya dan menatap sosok Nanadaime sekali lagi. Apakah ini murni karena ia hanya ingin melindungi Uzumaki Naruto ? Sosok pria yang berhasil membawa ketenangan dalam hidupnya. 

Sosok yang berhasil memperkenalkan dirinya pada yang namanya hubungan keluarga. Atau malah, ada perasaan lain yang ia selipkan ? Tapi, apa ? Kawaki kemudian membiarkan dirinya mengapung di dalam dimensi itu dengan kedua mata yang tertutup. 

執着。(Obsession)Where stories live. Discover now