》Emosi Yang Tak Terkendali

936 65 3
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

"Kondisi Boruto sangat buruk. Ia kelelahan, kekurangan nutrisi, dan sebenarnya luka tusukan itu tidak hanya satu tapi ada 3 tusukan di pundak dan di sisi lain perutnya. Jika dilihat dari lukanya. Ia mendapati luka itu tepat pada saat kejadian penyerangan itu," ucap Sakura lalu menghela nafas membuat Kawaki seketika terdiam. Perlahan tangannya mengepal kuat dan tubuhnya yang masuk ke dalam mode Otsutsukinya.

"Jadi, maksud bibi. Boruto menerima serangan dari warga Konoha. Bukan dari, Tsumeaka itu ?," tanya Kawaki penuh dengan penekanan. Semua orang terdiam tak berniat untuk ikut campur. Shikamaru meneguk ludahnya kasar kemudian ia menatap punggung milik Kawaki yang nampak menegang menahan emosinya. 

"Jawab aku, Bibi Sakura !!!," bentak Kawaki pada Sakura membuat Sakura tersentak kaget dan menundukkan kepalanya lalu menganggukkan kepalanya.

Chakra merah milik Kawaki menguar cukup kuat di sekitar tubuhnya dan tidak sampai hitungan kelima. Nyaris seluruh kaca yang ada di rumah sakit itu kecuali kaca milik kamar Boruto seketika pecah dan menghasilkan bunyi yang memekakkan telinga.

"Memangnya kenapa ? Aku yang menusuknya. Dia itu pembunuh !," ucap salah satu ninja chunin yang baru saja masuk ke dalam ruang itu.

Semua orang membalikkan badannya menatap pria itu. Kawaki masih diam ditempat dengan tangan yang mengepalkan kuat dan badan yang membelakangi pria bajingan itu.

"Apa kau sudah gila ?! Dia membunuh kedua orang tuamu ! Dimana pikiranmu, bodoh !," teriak pria pada Kawaki. Pria itu mengedipkan matanya sekali.

Saat ia membuka mata, ia menemukan sosok Kawaki mencekik lehernya lalu membenturkannya ke dinding. Semua melebarkan matanya dan berusaha untuk melepaskan pria itu dari cengkraman Kawaki. Kawaki melesat ke luar rumah sakit lalu membanting tubuh pria itu ke tanah.

"Dia bukan pembunuh ! Kedua orang tuaku masih hidup. Tapi, kini tidak diketahui keberadaannya akibat seseorang yang menculiknya dan memasukkan mereka ke dimensi yang tidak diketahui. Orang itu juga memanipulasi pikiranku dan menghilangkan ingatan Boruto," bentak Kawaki dengan wajah yang memerah marah pada laki laki itu.

"Ya, memang benar dia ada disana saat kejadian. Tapi, saat itu ingatan ku dimanipulasi oleh orang itu yang membuat aku mengira bahwa ia membunuh kedua orang tua ku. Apa kau puas mendengar kenyataan yang sebenarnya, hah ?!," Kawaki kembali melanjutkan ucapannya dengan nada tinggi sambil menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Semua orang yang ada di lapangan rumah sakit itu seketika terdiam. Dada Kawaki naik turun akibat emosinya yang tak terkontrol dengan baik. Pria yang ada di hadapan Kawaki ikut terbungkam tak berani untuk berbicara.

Kawaki menonaktifkan karma nya, ia meneteskan air mata lalu mengusap rambutnya kasar dan berteriak dengan sangat kencang. Ia menatap pria itu lalu menunjuk dirinya sendiri dengan jarinya.

"Dia bahkan melupakan aku. Dia bahkan melupakan hubungan kami akan hal ini ! Apa kau tau, itu menyiksaku ?! Selama ini aku menyuruh kalian semua untuk memburu Boru karena ingatan ku dimanipulasi oleh orang itu !," bentak Kawaki pada pria itu dengan menunjuk dadanya sendiri. Semua teman teman Kawaki terdiam tak berniat untuk mendekati Kawaki.

執着。(Obsession)Onde histórias criam vida. Descubra agora