Xiao Zhan, seorang dokter muda yang manis dan ceria. Juga dikenal sebagai dokter pemalu, siapa sangka.. ternyata dokter pemalu itu pernah menjadi penulis novel erotis yang terkenal.
Wang Yibo, kapten kepolisian yang disebut seperti biksu karena tida...
Sepasang netra dengan bulu mata lentik yang bergerak mengikuti kedipan si pemilik mata. Di sekitar matanya di bingkai sebuah kaca mata yang bertengger manis di atas hidung mancung milik pria manis yang kini tengah membaca.
Bibirnya yang merah, sedikit bergerak mengikuti rentetan kata demi kata yang ia baca. Membuat tahi lalat yang berada di bawah bibirnya ikut bergerak.
"Hmm.. kasus yang sama lagi? ini kasus yang cukup rumit. Bukankah seharusnya di area itu ada cctv? " tanya dokter muda itu dengan name tag Xiao Zhan, seorang dokter umum yang kini tengah membaca berkas laporan kematian kasus pembunuhan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Xiao Zhan Dokter umum- pernah menjadi penulis novel bl erotis terkenal
Di hadapannya, seorang dokter forensik yang kini tengah berdiskusi dengannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hu Yi Tian Dokter Forensik sekaligus sahabat Xiao Zhan
"Sepertinya orang itu sudah profesional, zhan" jawabnya seraya menopang dagunya menatap lawan bicaranya.
Xiao zhan mengangguk membenarkan, ia kembali melanjutkan bacaannya.
Ini adalah salah satu kasus pembunuhan yang sering terjadi, dimana korban selalu ditemukan tewas dengan luka sayat yang membentuk inisial di sekujur tubuhnya.
Namun hingga kini belum juga ditemukan siapa dalang dibalik kasus pembunuhan itu. Tapi satu hal yang pasti, orang itu adalah seorang pria karena disetiap mayat yang ditemukan selalu ada bekas sperma didalam mulut dari para mayat itu.
"Zhan" panggil hu yi tian, membuat xiao zhan yang semula menunduk kini mendongak menatapnya.
"Aku.. aku sempat berpikir, apa ini ada kaitannya denganmu?" ucapnya, yang membuat xiao zhan mengernyitkan dahinya.
"Apa maksudmu?"
Hu yi tian mendekatkan wajahnya, ia mengecilkan suaranya "XZ, bukankah itu inisialmu? dan juga setelah XZ selalu di akhiri titik. Bukankah itu tanda tanganmu zhan?".
