Chapter 78: Misi Bonus Selesai

3.5K 652 32
                                    

"Sudah larut malam tau!" Na-ri merengek. "Kenapa kita berangkat ke kereta bawah tanah selarut ini sih?"

"Ini sudah lewat tengah malam loh," kata Jia. "Jadi secara teknis, ini masih pagi.”

Wei menghela nafas. "Aku bersumpah. Siapa yang mengira kamu akan terkena demam fangirl terbesar di antara kami semua?"

"Jika aku tahu ini akan terjadi, aku tidak akan pernah memperkenalkanmu pada Rising Stars," Soo-min menguap.

"Oh, ayolah," desak Jia. "Anggap saja ini sebagai balasan karena memaksaku datang ke syuting pagi hari bersama idol yang bahkan tidak bernyanyi secara live."

"Yah, sial," Wei terkekeh.

Mereka berempat keluar dari kereta bawah tanah, dan Jia memimpin mereka ke layar LED June.

Saat mereka mendekati layar besar, mereka melihat seorang pria aneh mengenakan hoodie hitam dan topeng hitam. Pria aneh itu melihat ke layar dengan saksama, dan itu membuat gadis-gadis itu sedikit takut.

Soo-min berhenti. "Umm, ayo kita kembali lagi nanti? Orang itu kelihatannya mencurigakan.”

"Jangan terlalu menghakimi," kata Jia. "Dia mungkin penggemar June."

"Sambil berpakaian seperti itu?" Soo Min bertanya.

Jia mendecakkan lidahnya. "Ayolah. Biarkan aku meninggalkan surat dan berfoto sebentar. Lalu, kita akan segera kembali ke asrama.”

Wei cemberut. "Orang itu memakai pakaian serba hitam! Dan lihat kantongnya. Sepertinya ada sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya.”

Memang benar itu adalah coklat yang mengandung vodka, tapi Wei mengira kalau didalamnya ada senjata atau benda tajam.

Jia menghela nafas. "Baiklah. Tunggu aku di kios makanan di depan. Aku akan mengambil foto selfie sendiri saja.”

"Apakah kamu yakin?" Soo Min bertanya.

"Ya!" seru Jia. "Pesanlah Tteokbokki untukku terlebih dahulu. Oh, dan satu porsi fishcake juga.”

Wei tersenyum. "Ok! Ini traktiranku kali ini. Ayo pergi.”

Dengan itu, ketiga temannya meninggalkannya. Jia perlahan berjalan ke layar LED, waspada terhadap pria aneh itu.

Bahkan setelah percakapan mereka, Pria aneh itu masih dalam posisi yang sama saat Jia pertama kali melihatnya.

Saat itu, Jia menganggapnya aneh juga. Namun, saat Jia semakin dekat, Jia terkesiap kecil saat melihat matanya.

Dan pria aneh itu juga akhirnya tersadar dari lamunannya dan menatap mata Jia.

Jia mundur selangkah sambil menatap bola mata yang dikenalnya. Sebagian rambut pria itu keluar dari balik tudung Hoodienya, menimbulkan bayangan misterius di mata Jia.

"June?" bisik Jia.

"Umm, ada apa?" June berkata dengan canggung.

Jia tercengang. "Itu benar-benar kamu?"

Awalnya Jia tidak yakin apakah itu benar-benar June, tapi dengan ucapan pertama pria itu, Jia tidak mungkin salah.

Jia tidak dapat berbicara selama beberapa detik, dan June, sebagai orang yang introvert, juga tidak tahu harus berkata apa.

"Apakah kamu datang ke sini untuk melihat layar LED-mu?"Jia bertanya dengan malu-malu.

Ini adalah pertama kalinya Jia berinteraksi dengan pria seperti ini. Biasanya, Jia bersikap lebih kasar di hadapan teman prianya yang lain, tapi ketika bersama dengan June, kepribadiannya tiba-tiba berubah.

FROM THUG TO IDOL: TRANSMIGRATING TO A SURVIVAL SHOWWhere stories live. Discover now