[END] Alur Kehidupan

09. AK || Bintang Dan Rahasianya

"Orang asing akan tetap menjadi orang asing."

••••••

JALANAN Zurich sedikit padat. Suara ricuh berasal dari transportasi bersahut-sahutan. Rembulan hari ini pulang cepat. Sir Fricker mendadak ada meeting ke luar kota, para karyawan, pun Rembulan dipulangkan lebih cepat.

Rembulan berdecak di dalam mobilnya, 18 menit lagi pukul tujuh malam. Ia meklakson mobil di depannya. Ia sedang buru-buru.

"Kenapa jalanan hari ini padat banget, sih!" omel Rembulan.

Rembulan membuka kaca mobilnya. Netra ambernya tertuju pada pria berseragam yang tengah memegang peluit.

Rembulan mengangkat tangannya. "Herr," panggil Rembulan.

(Tuan.)

Pria yang sibuk dengan aktivitasnya--mengatur jalanan--menoleh, berjalan mendekati Rembulan.

"Ja, Frau? Was ist es?" tanyanya pada Rembulan.

(Iya, Nona? Ada apa?)

Rembulan sedikit mendekatkan kepalanya pada pria berseragam itu. "Was steht uns bevor, Sir? Es ist nicht üblich, dass es auf Zürichs Straßen so viel los ist." Rembulan melempar pandangan ke mobil di depannya.

(Di depan sana ada apa, Pak? Tidak biasanya jalanan Zurich begitu padat.)

Pria berseragam itu menghela napas. "Es steht uns eine Reihe mobiler Unfälle bevor, Frau. Es kann etwa 30 Minuten dauern, bis die Straßen wieder normal sind," katanya pada Rembulan.

(Terdapat kecelakaan beruntun di depan sana, Nona. Mungkin diperlukan waktu 30 menit agar jalan kembali normal.)

Rembulan mangut-mangut. "Vielen Dank für die Information, Sirr."

(Terima kasih atas informasinya, Pak.)

Pria berseragam itu mengangguk, tersenyum, memberi salam hormat pada Rembulan sebelum beranjak pergi. "Gern geschehen."

(Terima kasih kembali.)

Setelahnya, Rembulan menutup kembali kaca mobilnya, ia menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi. Merogoh ponselnya di tas yang tergeletak di kursi kosong sampingnya.