part 20

1.1K 159 11
                                    

Dua anak manusia itupun masih tertidur pulas di atas kasur yang sangat luas, dan tentu saja kasur itu sudah tidak berbentuk lagi karna bagaimana ganasnya permainan semalam, bahkan mereka melupakan makan siang dan makan malam nya karna bercinta jauh lebih nikmat daripada harus memakan sebuah nasi.

Enghhhh...

Gulf mengerakan tubuhnya saat merasa seperti ada beban yang menimpa nya, dan saat membuka mata ternyata Mew yang tengah memeluknya.

"Phi! Bangun!"

"Sebentar lagi sayang!"

"Aku ingin kekamar mandi, aku ingin mandi Phi,"

"Nanti kita bisa mandi berdua,"

Gulf memandangi wajah yang tengah memejamkan mata itu, wajah yang benar-benar terlihat sangat sempurna dengan pahatan yang indah terlukis jelas di wajah Mew, siapapun yang melihatnya pasti akan terpana.

"Jangan memandangi ku terus, aku tau aku sangat tampan,"

"Siapa coba yang memandangi Phi,"

"Kiss morning sayang!"

"Tidak mau!"

"Jika tidak! Nanti aku akan menghukummu seperti semalam,"

"Jangan mesum! Masih pagi,"

"Kau tau! Kau begitu nikmat, dan rasanya aku selalu ingin menyentuhmu,"

"Jangan macam-macam, tubuhku rasanya seperti tidak memiliki tenaga karna ulahmu,"

"Untuk menambah stamina, ayo kita lakukan satu ronde,"

"Tidak mau! Aku masih lelah,"

"Sayang! Sekali saja kita lakukan morning sex,"

"Aku tidak mau Phi, yang semalam saja rasanya masih sangat sakit,"

"Kalau main lagi, pasti sakitnya akan hilang sayang,"

Bugh..

"Dasar mesum!"

Gulf merapatkan tubuhnya pada Mew lalu memeluknya erat, bahkan kini Gulf menangis.

"Kenapa menangis hmm?"

"Aku takut kau meninggalkan ku, setelah apa yang kita lakukan,"

"Jangan menangis, aku tidak akan meninggalkanmu,"

"Aku hanya takut itu terjadi,"

"Dengar aku baik-baik, aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi kedepannya nanti,"

"Apa kau benar mencintaiku? Bukan karna hanya kau kesepian?"

"Apa kau masih belum percaya padaku? jika aku mencintaimu?"

Keraguan akan selalu hadir pada diri Gulf, namun ia pun tidak berani menanyakan perihal kehidupan Mew seperti apa, Gulf selalu berpikir biarlah seperti ini jika sudah saatnya nanti pasti semuanya akan terungkap dengan sendirinya dan jika suatu hari nanti ia akan terluka Gulf akan menerimanya.

"Phi! Aku lapar,"

"Mau makan apa? Biar nanti aku  buatkan,"

"Tapi aku ingin mandi terlebih dulu, rasanya tubuhku sangat lengket,"

"Baiklah kita mandi bersama, agar menghemat waktu,"

"Hanya mandi saja kan, tidak lebih?"

"Aku tidak janji sayang,"

Mew pun menggendong Gulf dengan ala bribal, Gulf sedikit merasa malu karna tubuh mereka sama-sama tidak terbalut kain, bahkan kini wajah Gulf merah merona dan ia pun menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Mew.

Heart's of choice (END) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora