Bayangan

27 8 2
                                    

Sedang asyik mendengarkan The Weeknd bernyanyi, tiba-tiba pandangan mataku tertuju pada gadis itu lagi. Ini jalan yang berbeda, tapi ada gadis itu di sini. Kenapa dia hadir kembali? Dan, kenapa jantungku berdegup kencang?

Aku meminta David untuk menepi. “Saya naik kendaraan umum aja,” kataku sembari membuka pintu mobil.

“Kenapa? Ada apa?”

“Saya ada urusan.”

Aku keluar dari mobil, lalu berjalan cepat, berusaha mengikuti gadis itu. Aku merasa sudah dipermainkan oleh perasaanku sendiri. Ini terdengar konyol, tapi sampai jantungku berdetak normal, aku tidak akan berhenti mengikutinya.

Gadis itu berhenti ketika bertemu seorang wanita.

Ursäkta, var är Kungsträdgården? (Permisi, di mana Kungsträdgården?)” dia menanyakan keberadaan stasiun Kungsträdgården. Setelah diberi tahu, dia pergi lagi. Tapi, aku jadi ragu mengikutinya. Alasannya, karena… mana mungkin Tulip di sini dan bicara dalam bahasa Swedia?

Perlahan, aku membalikkan badan, mengayunkan langkah tanpa semangat. Sekali lagi, ini mungkin halusinasi. Sepertinya, aku benar-benar harus mencari Tulip di Indonesia.

*

Kungsträdgården adalah tempat pertama yang dituju Tulip. Ia memilih stasiun kereta bawah tanah itu karena menurutnya peluang menemukan Rei cukup besar. Stasiun itu ramai dikunjungi orang. Selain sebagai sarana penyedia layanan transportasi, stasiun itu juga dijadikan salah satu destinasi wisata bagi turis asing. Banyak yang naik turun subway demi melihat mahakarya yang mencerahkan mata. Kungsträdgården dan beberapa stasiun bawah tanah lain di Stockholm memang memiliki interior yang tidak monoton. Banyak karya seni terpampang di sana. Mulai dari lukisan dinding, pahatan, patung hingga lantainya yang bermotif.

Walau pusing dan harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, tapi itu cara terbaik di antara cara-cara yang lain. Seringkali perhatiannya terusik dengan karya seni menakjubkan yang ada di sana. Sebenarnya, itu membuatnya semangat.

Ketika hampir semua sudut sudah didatangi, dan tak juga melihat sosok Rei maupun bayangannya, Tulip segera menaiki subway yang akan mengantarnya ke stasiun lain.

Di dalam kereta pun ia masih mencari-cari. Apalagi ketika kereta berhenti di stasiun berbeda. Menilik satu persatu pria yang masuk kereta. Lelah dan menciutkan harapan setiap kali tak berhasil menemukan wajah yang pas dengan ciri-ciri Rei.

*

Aku susah tidur. Bayangan gadis itu selalu hadir setiap kali memejamkan mata. Aku masih belum yakin dengan sosok Tulip yang aku lihat. Apakah keraguan itu berdasar pada lokasinya? Apa karena ini Swedia? Teoriku beralasan. Aku tidak meninggalkan jejak apa pun padanya. Ini sungguh tidak wajar dan tidak masuk akal. Apakah otakku sudah dikuasai oleh gadis itu sehingga semua manusia bisa berwujud dirinya?

Aku memejamkan mata lagi. Untuk mengobati luka rindu ini, sepertinya aku harus benar-benar mencari Tulip jika kembali ke Indonesia.[]

Tulip (Saknar Dig)Where stories live. Discover now