Present
"Kita sudah sejauh ini dan kamu...apalagi yang harus aku buktikan?" Yoongi mengusap wajahnya kasar."Maaf." Yewon menundukkan kepalanya "Aku terlalu lelah sampai nggak bisa berpikir positif."
Yoongi hanya bisa menghela napas panjang melihat reaksi Yewon, bukan salahnya kalau sampai berpikir seperti tadi. Mereka semua masih sering berbicara hal yang tidak mengenakkan, harusnya agency mengucapkan terima kasih karena mereka mau kembali dan jadi bagian dari staf. Yoongi tidak akan memberi ijin jika hasilnya seperti ini, mereka berenam kembali karena permintaan dari ketujuh pria yang tidak bisa berpisah dari mereka.
Hubungan mereka bukan lagi sebagai teman, tapi keluarga. Idol lama yang mengenal mereka dengan baik tahu bagaimana dekatnya mereka semua, Yoongi sering iri dengan Seventeen yang bisa dengan bebas interaksi dengan keenam wanita itu. Seungkwan dengan Yewonnya dan Sinb, bahkan mereka bisa berbicara dengan santai. Bukan hanya Seungkwan tapi member Seventeen yang lain, belum lagi TXT yang bisa bermanja pada keenam wanita itu.
"Oppa, dipanggil." Yewon membelai lengan Yoongi pelan dan menghentikan pikiran-pikirannya dengan mengikuti arah pandang Yewon.
"Melamun aja," ucap JYP sambil tersenyum "Kalian kapan menikahnya?"
"Lima bulan lagi, sunbaenim." Yoongi menjawab langsung yang mendapatkan reaksi dari JYP hanya menganggukkan kepalanya "Memang kenapa?"
"Hubungan kalian luar biasa, bertahan sangat lama. Aku sudah bilang kalau mau kamu sama salah satu anakku, tapi ternyata kalian nggak ada yang sama salah satu dari anakku..."
"Maaf, sunbaenim. Saya dan Yewon harus pulang karena masih ada yang harus kami selesaikan. Maaf juga apabila salah satu dari kami tidak ada yang bersama salah satu anak sunbaenim. Permisi!" Yoongi menggenggam tangan Yewon keluar dari ruangan.
Yewon menatap genggaman tangan dengan bingung, tidak mendengarkan pembicaraan mereka karena terlalu asyik mendengarkan cerita Seungkwan dan anak-anak Seventeen lainnya.
"Oppa."
"Sunbae."
Yoongi dan Yewon menghentikan langkah, Yoongi menatap Yewon sedangkan Yewon menatap Sakura dan Yunji yang sedang menatap Yoongi. Pandangan mata Yoongi teralihkan saat melihat Yewon tidak menatap kearahnya, mengikuti arah pandang Yewon dan hembusan napas panjang dikeluarkan dengan tatapan datarnya.
"Sunbae, aku mau minta tolong buat periksa laguku." Yunji membuka suara tanpa melepaskan tatapannya dari Yoongi.
"Aku nggak ada waktu, kamu bisa minta sama yang lain. Yewon, kita pulang."
Yoongi menarik tangan Yewon lembut meninggalkan mereka berdua, tidak peduli dengan apa yang dilakukan kedua wanita itu. Yewon sendiri memilih mengikuti Yoongi dalam diam, lelah yang mendatanginya kembali membuatnya pasrah.
"Oppa, apa nggak keterlaluan sama mereka?" Yewon membuka suaranya.
"Aku nggak peduli," jawab Yoongi santai.
"Kenapa oppa jadi balik kaya dulu?" Yewon memicingkan matanya.
"Aku masih sama seperti Suga yang dulu dihadapan banyak orang, tapi akan berbeda depan kamu."
"Aish...gombal." Yewon mengerucutkan bibirnya.
"Aku tahu apa yang mereka inginkan dari pembicaraan tadi."
"Apa?" potong Yewon langsung.
"Perpisahan kita."
"Oppa jangan ngarang." Yewon menatap tidak percaya.
"Makanya kita harus segera menikah, sayang."
Past
"Seungkwan hiatus."Yoongi menghentikan langkahnya mendengar suara anak Seventeen, beberapa hari berada diluar negeri untuk pekerjaan dan hanya komunikasi sebentar membuat dirinya tidak tahu hal yang terjadi sebenarnya.
"Hiatus? Kenapa?" tanya Yoongi berjalan kearah mereka.
"Moonbin, hyung." Jeonghan menjawab langsung "Umji nggak bilang?"
"Aku baru datang dan belum ketemu sama dia." Yoongi mengakui depan anak Seventeen "Keadaan Seungkwan gimana?"
"Setahu kami Seungkwan sering sama Ungjae," jawab Vernon yang diangguki Yoongi "Kalau yang cewek nggak tahu."
"Mereka bukannya habis dari restoran orang tuanya Moonbin? DK ikut juga, tapi nggak ada Umji dan kalau nggak salah dia ada acara sama orang tua." Jeonghan melanjutkan informasinya yang diangguki Yoongi.
"Makasih."
Yoongi meninggalkan mereka menuju ruangannya, menghempaskan dirinya di sofa dan langsung mengambil ponselnya.
"Suga, jangan bertindak gegabah!" Yoongi menatap datar pada managernya "Aku hanya mengingatkan."
"Kekasihku butuh aku, hyung. Aku sudah nggak ketemu dia lama." Yoongi tetap menekan tombol untuk bisa tersambung dengan Yewon.
Panggilannya tidak diangkat, seketika perasaan cemas menghampirinya dan langsung menghubungi Sowon yang langsung diangkat. Hembusan napas lega saat Sowon mengatakan jika Yewon berada di dorm bersama dengan mereka semua, tanpa menunggu lama langsung meninggalkan ruangan dan tidak peduli dengan teriakan managernya.
"Suga!" Yoongi menghengtikan langkahnya menatap Papa Bear "Kamu bisa buat lagu untuk Jihyo? JYP minta kamu buatin lagu buat album solo dia."
"Aku nggak bisa, aku saja nggak bisa membuatkan lagu untuk kekasihku masa aku buat lagu untuk wanita lain. Aku hanya melakukannya karena aku rasa dia layak bukan tuntutan agency, anda tahu itu semua jadi jangan maksa."
Yoongi meninggalkan Papa Bear setelah mengatakan itu, tujuannya adalah dorm Viviz dan dirinya yakin jika mereka semua disana.
"Hyung, akhirnya datang." Jimin menyambut dengan kalimat pertama kali setelah Yerin membuka pintunya "Umji di kamar sama Sowon."
"Kalian kenapa disini?" Yoongi memicingkan matanya.
"Mereka mau pesta sebelum Hobie Oppa masuk wamil." Yoongi menatap Yewon yang berjalan kearahnya dan langsung memeluknya "Aku kira oppa lupa pulang."
"Aku nggak mungkin lupa, kamu itu rumahku."
KAMU SEDANG MEMBACA
He Love Me?
FanfictionSikap Yoongi yang seperti ini membuat tidak yakin jika mempunyai perasaan lebih pada Yewon, bagaimana tidak ragu jika Yewon selalu sendiri meski bersama dengannya sekali pun. Bagi Yoongi pekerjaan adalah segalanya bukan Yewon meski hubungan mereka s...