"Dan mungkin, kita bakal lebih sering ketemu, Freya."
.
.
.
.
.
✧Pagi-pagi sekali, Freya sudah dikejutkan dengan kedatangan dua orang gadis ke rumahnya. Keduanya sama sama membawa buah tangan yang berbeda.
Berdiri di depan pintu rumah Freya tak lupa menampilkan senyuman.
Sementara Freya yang membuka pintu dan mendapati kehadiran dua sosok tersebut sempat menatap mereka berdua secara bergantian.
"Kalian kok pagi-pagi banget ke sini?" lontarnya.
Bagaimana tak terkejut? Ini jam delapan pagi, namun kedua gadis ini sudah berdiri di depan pintu Freya.
"Buat jenguk kamu," balas keduanya, tak sengaja bersamaan.
Freya terkejut, sementara dua gadis itu yang merupakan Fisha dan Fiony hanya melempar pandangan.
"Mungkin kebetulan." Fisha tertawa kecil disusul Fiony.
Freya tersenyum kikuk kemudian melebarkan pintu rumahnya, mempersilakan kedua gadis itu masuk.
Dari ruang lain, Ara muncul dan mendapati mereka bertiga di ruang tamu. Ara langsung menghampiri ketiganya dan menyapa, "Wah, ada acara apa ini. Rame banget?"
Fisha dan Fiony tersenyum lebar pada Ara sekaligus menyapa anak sulung di rumah tersebut keduanya juga tak lupa memberi tau perihal kedatangan mereka ke sini, yaitu untuk menjenguk Freya.
Keduanya juga membawakan Freya makanan. Fiony membuatkannya sup ayam, walau berbeda dengan keinginan Freya semalam. Sementara Fisha, ia membawa buah mangga dan jeruk, karena menurutnya buah-buah tersebut memiliki kandungan vitamin C yang ampuh untuk menurunkan panas demam juga untuk mengembalikan energi serta memperkuat daya tahan tubuh.
Ara menaikkan sebelah sudut bibirnya menatap Freya.
Adikku ini kalo nyari temen ternyata bagus semua.
"Yaudah lanjutin aja, kakak izin keluar dulu, ya. Ada urusan." pamit Ara. Sebelum gadis itu berjalan keluar, ia juga menambahkan beberapa kalimat, "Oh iya, makasih Fisha, Fiony. Kalian baik banget sama Freya."
Keduanya mengangguk senang menanggapi pujian Ara, setelahnya Ara menghilang disertai dengan suara kendaraan motor yang sudah melaju meninggalkan rumah tersebut.
Kini di dalam rumah hanya ada Freya, Fisha dan juga Fiony. Untuk hari Sabtu, hari ini merupakan pertunjukan pentas drama theater sekolahnya Yori, sehingga kedua orang tuanya diundang untuk menghadiri dan menonton pertunjukan anak bungsu mereka.
Fiony berdiri menghampiri Freya kemudian mengecek suhu tubuhnya, Freya terperanjat kemudian mencoba menerima sentuhan di dahinya.
"Masih panas, loh, ini." ungkap Fiony, dirinya ikut melirik Fisha. "Oh ya?"
Tanpa Freya duga, Fisha juga ikut berdiri dan menghampiri dirinya, ikut mengecek suhu tubuh Freya dengan telapak tangannya.
Bagus, sekarang Freya terhimpit dua gadis.
"Akh, kalian apa-apaan sih? Aku udah sembuh." beber Freya merasa sedikit risih. Ia kemudian mencoba meloloskan diri dari pegangan Fisha dan Fiony.
Namun, lagi-lagi Fisha dan Fiony menarik Freya untuk duduk di sofa. Freya memang kuat, tapi siapa yang tak akan jatuh bila ada dua orang manusia yang menarikmu sekaligus?
Tentunya Freya langsung terduduk di sofa dengan tatapan keheranan.
"Fisha, jagain dia aku ambil piring sama mangkuk di dapur. Mungkin sekalian gelas." tutur Fiony, setelah berkata demikian gadis itu berhasil kabur ke dapur untuk mengambil beberapa barang yang telah ia sebutkan barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Strategi dan Ambisi (FreFlo)
Fiksi Remaja[ Completed ] - TAHAP REVISI 📝✍🏻 Cinta, prestasi, dan hobi. Tiga hal yang selalu terlibat dalam kehidupan manusia di fase remaja. Dari tiga di antaranya, hanya satu yang menurut mereka sangat layak untuk diperjuangkan, namanya adalah prestasi. Sek...