BAB 27

157 23 13
                                    

Daegu, Setahun Yang Lalu

Saat itu juga Taehyung mendatangi ruang kerja Lee Minsu---pemilik Klinik Mensa tempatnya bekerja selama ini.

"Apa maksudnya ini?" Dokter muda yang sangat tampan itu mengacungkan amplop putih yang beberapa menit lalu dipungutnya dari atas meja kerjanya. Wajah Taehyung merah padam menahan rasa geram.

Lee Minsu menoleh dengan tenang. Sudah cukup lama Taehyung bekerja untuknya, ia mengerti tabiat bawahannya itu. Taehyung memang seorang lelaki yang relatif tenang, namun sifat pemarahnya dapat sewaktu-waktu meledak----terutama jika menerima sebuah provokasi.

"Maafkan aku, Taehyung ssi. Tapi ini sudah menjadi keputusan Klinik Mensa."

Taehyung melotot gusar. "Klinik Mensa ini adalah punya Anda! Sunbaenim baru saja memecat saya. Atas dasar apa saya dipecat? Saya tidak pernah melakukan kesalahan, tidak pernah malpraktek ataupun menerima komplain dalam bentuk apapun."

Lee Minsu menggeleng, "sebagai seorang dokter hewan, kau merupakan salah satu yang terbaik di Mensa, malah mungkin kau jauh lebih baik dariku sendiri. Tapi," ia mengelap lensa kacamata bacanya yang berbentuk bulat dengan gagang transparan, "aku tidak bisa menolerir seorang lelaki yang telah berbuat asusila. Apalagi dengan pemilik pasiennya sendiri."

Taehyung terperangah. Mengertilah ia. Pemecatan dirinya ini pasti ada hubungannya dengan kasus fitnah yang dilakukan oleh Jo Hyejoo kepadanya. Tapi yang menjadi pertanyaan, dari mana atasannya itu tahu? Kasusnya sudah dibubarkan sebelum sempat terendus oleh hidung para wartawan. Taehyung yakin Jo Insung atau orangtua Hyejoo sendiri sudah kasak-kusuk menyuap sana-sini agar kabar fitnah itu tidak sampai bocor ke mana-mana. Kalau tidak, pamannya sudah pasti akan menggunakan koneksi dan kekuasaannya untuk mengakhiri karir politik Jo Insung sekaligus memadamkan ambisi keluarga Jo untuk kembali menduduki kursi di pemerintahan.

"Berbuat asusila? Sunbaenim menuduh saya telah berbuat cabul kepada klien saya sendiri?" Suara bariton Taehyung terdengar lebih berat dari biasanya. Hampir saja Lee Minsu mengira kalau juniornya itu menggeram seperti seekor macan yang siap untuk mencaplok mangsanya.

"Aku sudah mendengar tentang kasusmu itu, Tae. Tolong jangan tanyakan bagaimana aku tahu, yang jelas itu bukan sesuatu yang akan berdampak positif untuk klinik ini."

Gigi geligi Taehyung bergemeletukan menahan amarah. "Sunbaenim salah besar! Semua yang Sunbaenim dengar tidak ada yang benar satupun." Buku-buku jari Taehyung dikepal keras-keras hingga hampir berubah warna menjadi ungu kebiruan. "Saya berani bersumpah atas nama kedua anak saya kalau saya tidak pernah berbuat mesum apalagi sampai mencabuli seseorang. Saya bukan manusia bermoral bejat!"

"Aku paham, Taehyung ssi."

"Anda justru tidak paham apa-apa. Anda menelan mentah-mentah kebohongan yang menimpa saya tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu." Taehyung merasa geram sekaligus heran. Dr. Lee Minsu yang ia kenal selama ini bukanlah orang bodoh yang akan tergesa-gesa dalam mengambil sebuah keputusan. Sungguh tak masuk di akal jika dokter hewan senior itu memecatnya tanpa terlebih dahulu menanyainya, menginterogasinya, memberinya surat peringatan, apalagi sampai menyelidiki kabar yang didengarnya ini hingga ke akar-akarnya.

"Meskipun apa yang dituduhkan kepadamu tidak benar, cepat atau lambat kabar berita ini akan sampai juga ke telinga masyarakat. Hal itu akan mencoreng nama baik Klinik Mensa." Dr. Lee mengatakan itu semua dengan nada prihatin. Namun Taehyung sangsi jika keprihatinan bosnya itu tertuju untuk dirinya.

"Hanya dengan alasan seperti itu Anda memecat saya?" Belalak Taehyung. Rasa gusarnya berkobar semakin besar. "Laporan palsu terhadap saya sudah dicabut dari kantor polisi. Nona Jo dan keluarganya bahkan sudah datang meminta maaf kepada saya tadi malam."

WHEN LILAC IS FALLING [VYOON FANFIC]Where stories live. Discover now