21. Invasion of New Guniea

216 39 17
                                    

2 Februari 1936
Irian Barat, Indonesia

Menyusul rencana Herman untuk menyerang Singapura dan New Guinea dalam waktu yang bersamaan. Setelah pengeboman pertama ke Singapura, sekitar 3 Divisi RPKAD bersiap untuk menyerang New Guinea.

Mereka akan merebut Port Moresby dan merebut New Guinea dari tangan Inggris. Invasi ini mengerahkan sekitar 45.000 tentara RPKAD.

Tentara RPKD mulai bersiap untuk menyerang New Guinea, sedikit lagi mereka akan sampai di perbatasan.

Mereka tidak menyerang melalui pendaratan amfibi dikarenakan tidak memungkinkan untuk mendarat. Jadi mereka akan melewati hutan dan gunung untuk pergi menyerang.

Jalurnya memang susah tapi mau bagaimana lagi. Hampir semua kapal angkut dan pendaratan telah digunakan oleh angkatan laut.

Komandan RPKAD, Mayjen Sarwo Edie membaca peta yang berada di tangannya. Menurut peta mereka hanya tinggal 6km lagi untuk menerobos perbatasan.

"Dengarkan, sekarang kami akan menyerang lurus ke arah Port Moresby, kamu tidak peduli dengan kota-kota di Utara jadi kami akan segera ke pusat nya langsung."ucap Sarwo Edie kepada anak buahnya.

Mereka semua mengangguk dan beberapa jam kemudian mereka menerobos perbatasan.

Tentara Inggris yang berada di sana hanya satu pleton yang tidak mengancam RPKAD. Segera mereka semua menyerang pleton Inggris.

Ta-Ta-Ta-Ta

Tentara Inggris yang tidak siap dan tidak terlatih dengan mudah di kalahkan oleh RPKAD tanpa ada korban jiwa, hanya beberapa luka ringan yang tidak mengancam jiwa.

Mereka terus maju dan menyerang tentara Inggris dalam perjalanan mereka. Hal ini segera di habisi dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.

Sebenarnya tidak ada kekuatan sungguhan di New Guinea, mereka bahkan tidak lebih baik dari pemula di ABRI.

Hanya saja jalan yang dilalui RPKAD itu curam dan tebal dengan hutan. Hal ini sangat menghambat kinerja mereka.

Akhirnya hari mulai gelap dan mereka sudah bergerak sejauh 27km dari perbatasan Indonesia.

Target mereka masih jauh sekali dan mereka hanya bisa bersabar dan beristirahat.

Jarak dari Merauke dan Port Moresby saja 748km jauhnya, perjalanan mereka hanya beberapa persen saja.

Invasi ini sepertinya akan menjadi yang terlama di Indonesia dan akan memakan waktu yang tidak sedikit.

Malam berganti pagi dan sekarang mereka mulai melanjutkan perjalanan mereka. Setelah berkabar dengan markas pusat mereka mengetahui bahwa Singapura sudah jatuh ke tangan mereka membuat moral mereka naik.

Akhirnya mereka mempercepat perjalanan dan menempuh jarak 50km dalam sehari tanpa bertemu dengan musuh.

Yang mereka hadapi hanya hewan buas dan serangga saja, sepertinya Inggris meremehkan mereka di sini. Atau Inggris tidak mengetahui bahwa mereka telah menginvasi New Guinea.

Seluruh New Guinea hanya dijaga oleh 15.000 tentara saja dan hal ini tidak sepadan dengan luas wilayahnya.

Setengah dari pasukan di New Guinea berada di Port Moresby menambah celah pasukan di New Guinea.

Pada tanggal 4 Februari mereka akhirnya bertemu dengan batalion Inggris di sebuah kota kecil dekat pesisir.

Ta-Ta-Ta-Ta

"Maju! Musuh tidak kuat! Hanya setingkat batalion saja!" Teriak komandan resimen RPKAD.

RPKAD menggeluarkan roket yang menjadi senjata rahasia mereka, ini adalah senjata yang dinamakan Bazoka.

Indonesia 1932Where stories live. Discover now